Tuesday, July 26, 2016

Awkarin Dulu dan Awkarin Sekarang

Kehebohan berita tentang Awkarin masih rame sampe sekarang. Saya masih membaca banyak postingan tentang gadis yang bernama asli Karin Novilda ini di-share di media sosial. Makanya saya tergerak juga buat ikutan bikin postingan, bukan karena terkena euforia buat nge-judge Awkarin. Tapi karena saya ingin meluapkan kegelisahan yang saya rasakan dari sekian banyak postingan soal Awkarin.

Saya mengenal nama Awkarin ini saat muncul di linimasa Twitter. Waktu itu rame dengan postingan mensiversary Karin dengan pacarnya yang bernama Gaga.

Apa itu mensiversary? Selama ini saya tahunya aniversary. Yaitu perayaan tahunan, entah itu untuk ulang tahun pernikahan atau pacaran. Thanks to Awkarin saya  jadi tahu kalo ada perayaan bulanan jadian pacaran. Sebutannya ya mensiversary. Ternyata istilah ini udah booming banget di kalangan anak muda. Kalo baru sebulan pacaran, bakal ada ucapan happy 1st mensiversary. Yha!

Yang membuat postingan mensiversay Awkarin viral banget, itu karena dia baru jadian dua bulan dengan pacarnya. Caption-nya sepanjang postingan cerpen yang biasa diikutsertakan dalam lomba, yang minimal 7-10 halaman A4 itu, loh. Isinya kurang lebih ungkapan rasa cinta Karin ke pacarnya. Ungkapan cinta yang dianggap melebihi ungkapan seseorang yang udah menikah. 

Ya mungkin itu doa Karin sebenarnya. Walau lima bulan kemudian ternyata putus dan nangis bombay di vlog yang berdurasi 28 menit.

Dari situ saya jadi kepoin akun IG Awkarin. Reaksi saya sewaktu skrol-skrol isi IGnya,

"hmm, foto-fotonya bagus..."
"oh, pergaulannya kayak gini..."
"oh.. hmm... ah..."

Lalu sama seperti reaksi orang-orang pada umumnya, saya langsung nge-judge Karin sebagai abege alay nan labil. Saya ikut menghakimi kehidupan anak perempuan yang baru berumur belasan tahun itu, hanya berdasar dari postingannya di media sosial. Iya, karena emang paling mudah itu nge-judge orang. Belum lagi nge-judge orang yang nge-judge orang lain. Begitu seterusnya, udah kayak lingkaran setan gak ada habisnya.

Saya lupa untuk berkaca dari masa lalu saya yang gampang terbawa arus untuk menghakimi orang lain hanya karena mendengar gosip dari teman. 

Ceritanya ada seorang perempuan, sebut saja namanya Mawar (bukan nama sebenarnya,- red). Mawar ini sering digosipkan sebagai perempuan tidak benar dan sombong. Katanya Mawar ini sering gonta-ganti pacar dan bisa dipake pria hidung belang. Saya yang mendengar tentu saja terbawa bahasan teman-teman saya untuk bergunjing tentang Mawar, padahal kenal dan bertatap muka saja belum pernah. Sampai suatu waktu, saya kenal dan akrab dengan Mawar ini. Ternyata Mawar tidak sama seperti yang digosipkan. Mawar adalah perempuan baik yang pintar bergaul. Mawar juga pintar main musik. Semua gosip miring tentang dia tentu saja tidak ada yang benar.

Dan kejadian dengan Awkarin ini serupa mengulang kejadian Mawar. Saya ikut terbawa untuk menghakimi, karena anak medsos sejati adalah mereka yang senang menghakimi tanpa mengenal pribadi orang tersebut.

Makanya saya tersadar, siapa sih saya ini sampe harus nge-judge Awkarin? Orangtuanya? Saudaranya? Temannya? Kenal aja kagak. Tahunya cuma dari media sosial doang.

Masa lalu saya juga gak flawless. Malah saya adalah cerminan Awkarin di masa lalu. Yang menganggap kelakuan masa muda saya itu swag dan gaul. Kelakuan semakin gila maka dianggap semakin keren. Kurang lebih sama dengan kelakuan Awkarin masa kini. 

Bedanya dulu media sosial gak se-hype sekarang. Zaman SMA aja adanya cuma MiRC kemudian naik pangkat ke Friendster, itu juga dibukanya kalo ke warnet doang yang sangat jarang sekali dilakukan. Kalo dulu media sosial udah serame sekarang, pasti banyak yang akan ngeliat kelakuan saya yang tak jauh beda dengan Karin. 

Kalo Karin yang dengan bebas posting foto dia ngerokok, gendongan sambil ciuman sama pacarnya, bahkan menggunakan makian setiap kali ngomong di vlog. Maka saya mungkin posting foto seksi, pangku-pangkuan sama cowok, grebek pacar di kamar hotel, berantem saat dugem, dsb. Bahkan pergaulan saya mungkin lebih parah dari Awkrin dalam pacaran.

Itu semua tentu saja tidak membuat saya bangga, cenderung banyak sesalnya kalo menilik ke belakang. Saya juga sangat malu untuk menuliskan ini semua sekarang. Tapi tentu saja ada alasan kenapa saya mau menulis secara gamblang seperti. Karena saya tidak ingin masyarakat menilai sesuatu hanya dari luaran saja. Saya mengerti keresahan para orangtua melihat follower Awkarin kebanyakan adalah anak sekolah. Yang begitu mengidolai kelakuan Karin di media sosial. Saya juga resah karena saya seorang ibu. Awkarin tentu saja bukan cerminan anak remaja yang diidam-idamkan semua orangtua. 

Tidak ada orangtua di manapun yang pengin melihat anak perempuannya pamer kemesraan dengan pacarnya dengan bibir menempel satu sama lain setiap saat di media sosial. Tidak ada. Tidak juga untuk saya pernah menjadi Awkarin di masa lalu.

Tapi  belum tentu Karin yang terlihat di akun Awkarin adalah pribadi perusak moral bangsa. Abege labil yang cuma cari sensasi. Karena kita tidak mengenal pribadi Karin secara langsung. Tidak, ini bukan untuk membela Karin Novilda. Ini semata karena orang-orang lebih cepat menghakimi ketimbang mencari jalan keluar. Khususnya orang-orang yang mengaku sebagai seorang ibu tapi lebih senang menilai keburukan anak orang lain. Yang menyalahkan generasi zaman sekarang padahal mereka terbentuk juga karena generasi sebelumnya.

Kita tidak pernah tahu ke depannya anak-anak kita akan seperti apa. Mari berharap mereka tumbuh sesuai dengan harapan kita. Tapi satu yang lebih baik, tidak menghakimi. Remaja seperti Karin belum melihat bagaimana efek yang dia lakukan saat ini, tapi ke depannya Karin pasti akan merasakan sesal dan tahu bahwa keluarga adalah tempat terbaik.

Monday, July 11, 2016

Drakor Terbaru Bulan Agustus 2016

Hai... hai... 

Ada yang kangen sama postingan daku di blog ini gak sik? *cek ombak* *digulung sampe kelelep*

Kalo ada, maaf udah lama gak ada postingan baru ataupun review. Kalo gak ada yang kangen ya, gpp. 😳😳😳

Nah, untuk menghempas jaring laba-laba di blog ini, dengan gembira daku sampaikan bakal mulai menulis lagi. *pose cantik* 

Kalo ada yang suka ngikutin drakor tapi bingung apa aja drakor yang bakal tayang tiap bulan. Daku bakal mempost daftar drakor terbaru itu. Dimulai dari bulan Agustus 2016. Jadi kan klean ndak usah repot-repot browsing lagi buat nyari tahu drakor apa yang akan tayang setiap bulannya. Daku berbaik hati memberikan semua informasi itu. Kurang baik apa coba daku ini? *dilepeh*

Oh iya, kenapa sekarang udah pake daku bahasanya? Soalnya rasanya lucu aja pake daku. 😚😚😚😚 
Lagian kan ada lagunya, "Kudaku daku daku daku gunung yang tinggi...." *dihempas sampe dasar gunung*

Baiklah, tanpa banyak lebay, daku mulai aja daftar drakor terbaru untuk Agustus 2016.

🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬

1. Cinderella and The Four Knights 



Cast: Jung il Woo, Park So Dam, Ahn Jae Hyun, Choi Min, Lee Jung Shin

Genre: Romantic comedy

Tayang mulai tanggal 12 Agustus. Setiap hari Jumat dan Sabtu pukul 23.00 di tvN. 16 episode. 

Sinopsis: Bercerita tentang Eun Ha Won, seorang gadis kesepian yang lari dari rumah buat mengejar mimpinya. Entah dah mimpi apaan. Mungkin mimpi ngejar Pokemon di pokestop. *disetrum pikachu* Gak ding, si Eun Ha Won ini pengin jadi veterinarian. Apakah itu? Veterinarian itu sebutan buat dokter hewan. Jadi Eun Ha Won ini udah piatu. Bapaknya udah nikah lagi dan ibu tirinya punya anak bawaan. Tapi sayangnya dia diisolasi sama keluarganya. Sampai suatu hari dia nolongin kakek-kakek dan si kakek bilang dia mesti keluar dari rumah dan tinggal di sebuah mansion.
Ha Won-ah *lah* *sok ikrib deh* akhirnya kabur dan tinggal di mansion gede bareng tiga sepupunya dan seorang bodyguard. Kalo liat dari line lead male-nya, aduh, ngeces seember bok
Drama ini sendiri diangkat dari novel duologynya Baek Myo, yang merupakan pre-produced drama.

2. Moonlight Drawn by Clouds 



Cast: Park Bo Gum, Kim Yoo Jung

Genre: Historical romance

Tayang mulai tanggal 15 Agustus. Setiap hari Senin dan Selasa pukul 22.00 di KBS. 20 episode.

Sinopsis: Hong Ra On menyamar menjadi seorang laki-laki dan kemudian menjadi seorang konselor cinta. Dari sebuah surat cinta yang Ra On tulis untuk salah satu kliennya, dia bertemu dengan Lee Hyeong--Putra Mahkota Hyomyeong. Namun Ra On gak sadar kalo Lee Hyeong itu seorang Putra Mahkota, demikian juga si Lee Hyeong sama gak sadarnya kalo Ra On itu peremprewi. Si Putra Mahkota lama-lama jadi tertarik sama kepribadian Ra On. Trus salah satu kasim di istana, berniat mengajak Ra On untuk jadi kasim istana juga. Lol

3. Jelousy Incarnate 



Cast: Jo Jung Suk, Gong Hyo Jin, Lee Mi Sook

Genre: Romantic comedy

Tayang mulai tanggal 17 Agustus. Setiap hari Rabu dan Kamis pukul 22.00 di SBS. 24 Episode. 

Sinopsis: Drama ini berkisah tentang rivalitas antara seorang news anchor dan wheater forecaster yang sama-sama bekerja di sebuah stasiun tv. A must watch banget kayaknya ini.

4. Blow Breeze 

Cast: Son Ho Joon, Han Joo Wan

Genre: Family, melodrama

Tayang mulai tanggal 20 Agustus. Setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 20.45 di MBC. 50 episode.

Sinopsis: Blow Breeze ini berkisah tentang perempuan asal Korea Utara yang membelot dari negaranya dan seorang laki-laki asal Korea Selatan yang selalu patuh pada aturan.


5. Laurel Tree Tailors 

Cast: Lee Dong Gun, Jo Yoon Hee

Genre: Family, comedy

Tayang mulai tanggal 27 Agustus. Setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 19.55 di KBS2. 50 episode.

Sinopsis: Laurel Tree Tailors ini adalah drama tentang sebuah usaha menjahit yang dijalankan sebuah keluarga secara turun temurun yang khusus membuat pakaian laki-laki. 


6. Our Gap Soon 

Cast: Song Jae Rim, Kim So Eun 

Genre: Family, romance, comedy

Tayang mulai tanggal 27 Agustus. Setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 20.45 di SBS. 36 episode.

Sinopsis: Drama yang mengangkat variasi dalam sebuah perkawinan dengan berbagai karakter. 


7. Scarlet Heart Ryeo 




Cast: Lee Joon Ki, IU, Jisoo

Genre: Historical, fantasy, romance, comedy

Tayang mulai tanggal 29 Agustus. Setiap hari Senin dan Selasa pukul 22.00 di SBS. 20 episode.

Sinopsis: Yang pengin liat akting rookie Jisoo yang sekarang udah mulai tenar, mana suaranyaaaa? *sodorin mic* *kemudian nyanyi dangdut*
Scarlet Heart Ryeo menjadi salah satu drama yang paling ditunggu di bulan Agustus. Sebuah adaptasi dari drama China yang berlatar rezim Goryeo, di mana seorang gadis bernama Hae Soo yang berasal dari era modern, terdampar di zaman Goryeo dan harus terjebak dalam perselisihan keluarga kerajaan Wang.

🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬

Gimana... gimana... udah pada ngecekin mana aja drakor yang bakal ditonton on going atau diunduh? Kalo daku mungkin antara yang nomor 1, 2, 3 sama 7 aja yang bakal diikutin secara on going. Ehe he...

Jadi, segitu aja daftar drakor bulan Agustus nanti. Sampai jumpa di update-an drakor bulan berikutnya. *dadahdadah dari atas naga milik Daenerys* 

Saturday, July 9, 2016

#JakartaWalkingTour Bareng Dua Krucil

Apa kabar wiken klean?


Kalo daku menghabiskan Sabtu pagi dengan ikutan #JakartaWalkingTour bareng @jktgoodguide sambil ngajak dua krucil. Ehe he...


Sebelum cerita gimana keseruannya jalan-jalan di tengah Jakarta pas matahari lagi terik banget, daku cerita dulu kronologisnya dari awal. (((Kronologis))) udah kayak kasus kriminal aje.


Setelah mendaftar di hari Kamis lewat email ke @jktgoodguide, daku memilih rute City Center 1 di hari Sabtu. Tadinya mau daftar buat rute Chinatown di hari Jumat, tapi sayang udah full. Dua krucil pas tahu kalo kita mau jalan naik kereta langsung excited. Mungkin karena kemarin kita ke Bogor dan berdua menikmati. Baca ceritanya di sini. Padahal berdua gak tahu, bakal ngapain sik diajak emaknya hari Sabtu nanti. Mereka iya iya aja karena berdua emang senang naik kereta, artinya bakal ada camilan dan bekal makanan. Padahal di rumah juga distokin. Kids!


Karena tahu mo ngajak dua krucil, daku selalu udah ngeset di kepala, apa aja yang bakal daku bawa, apa aja yang bakal dipake, dan apa aja yang mesti disiapin.


Sabtu subuh daku sudah bangun, nanak nasi, panggang roti, siapin air dalam botol, nyiapin payung, kresek buat sampah, tisu basah dan tisu wajah. Beginilah kalo bawa anak, persiapan mesti matang. Klean juga mesti tahu tips bawa anak saat naik kereta. Nanti deh daku kasih tipsnya.


image


Jam 7 daku dan dua krucil udah siap jalan karena bertemu di meeting point itu jam 9 pagi, di Museum Gajah. Ini kali kedua kami ke Museum Gajah, kali pertama ceritanya kayak gini.


image


Jam 9 kurang 20 menit, daku dan dua krucil udah nyampe di Museum Gajah. Dari Stasiun Tanahabang kita naik Grabbike yang daku baru tahu kalo lebih murah dari Gojek. Ya bayangin aja, pake Grab dari Stasiun Tanahabang ke Museum Gajah cuma 5rb, sedangkan Gojek 12rb. Ih, rugi... #perhitungan #maklumemakemak


image


image


Pas nyampe di depan Museum Gajah atau nama sebenarnya Museum Nasional, daku bingung. Di manakah rangorang yang lain? Apa daku kecepetan? Soalnya di email cuma dibilang meeting point di Museum Gajah tanpa ngasih keterangan jelas di mana. Daku tak kehabisan akal, daku buka profile Twitter @jktgoodguide dan menemukan nomor Whatsapp. Daku coba ngirim pesan buat nanya, dan dijawab.Ternyata ngumpulnya di depan Patung Gajah, di halaman depan Museum Gajah. #kebanyakangajah #gajahception


Daku kemudian bertemu dengan Chanda, yang ngejawab Whatsapp. Dia salah satu tour guide dari @jktgoodguide. Dia langsung nanyain nama, lalu ngecek ponselnya. Mungkin ngecek daku emang beneran udah daftar apa emak-emak nyasar yang bawa dua anak dan kebelet pengin ikutan secara ilegal. Ternyata nama daku beneran ada. Buktinya pas daku bilang nama daku Ana, langsung dijawab, "Oh, Anastasye ya."




[caption id="" align="alignnone" width="2000"]image Dua krucil yang mukanya tegang[/caption]

Pas daku ketemu Chanda, baru daku seorang. Selang tak lama beberapa orang mulai berdatangan. Dan akhirnya makin ramai. Kira-kira ada sekitaran 25-30 orang yang ikutan rute hari ini.


image


Karena grup ini cukup besar, Chanda memecah menjadi dua grup. Grup satu dengan tour guide-nya Chanda sendiri khusus menjelaskan dalam bahasa Inggris, grup kedua grup yang pake bahasa Indonesia. Soalnya ada beberapa turis asing yang juga ikutan dalam #JakartaWalkingTour ini. Kalo liat postingan di IG @jktgoodguide sih, hampir semua rute diikuti juga sama turis asing.


Daku ikut di grup kedua dengan tour guide bernama Indra yang langsung membuka #JakartaWalkingTour kami dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang sejarah Museum Gajah.


image


Museum Nasional juga dikenal sebagai Museum Gajah karena dihadiahkannya patung gajah berbahan perunggu oleh Raja Chulolangkorn dari Thailand pada tahun 1871 yang kemudian dipasang di halaman depan museum.


Dari depan patung gajah pemberian Raja Thailand, kami beranjak ke bagian depan museum yang ada instalasi seni karya I Nyoman Nuarta. Tadinya daku pikir instalasi seni ini pusaran air, ternyata terinspirasi dari lagu Pak SBY yang diberi nama "Kuyakin Sampai Di sana". Duh, nama instalasi seni kok bikin baper. Kalo klean udah yakin sama pasangannya belum?


Usai ngejelasin, Indra lalu ngajak para peserta buat foto-foto. Abis itu lanjut ke tempat selanjutnya.


image




[caption id="" align="alignnone" width="1152"]image Coba liat deh, ada banyak siluet manusia di dalam instalasi seni ini.[/caption]

Tak berjarak cukup jauh dari Museum Gajah, kami mampir di depan Mahkamah Konstitusi. Lalu mampir ke Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI yang juga tetanggaan.


image


image


Matahari udah sangat menyengat di hampir pukul sepuluh pagi. Anak-anak daku udah keringatan. Daku juga. Si kecil jadinya daku suruh pake payung biar bisa terlindung.


image


Kami lalu menyebrang. Jalanan Jakarta masih terbilang lengang karena masih dalam suasana lebaran. Indra mengajak kami berhenti di depan sebuah taman. Daku sedikit bingung dengan huruf-huruf yang tertata di dalam taman. Pas daku mengubah posisi berdiri barulah daku tahu apa tulisannya.




[caption id="" align="alignnone" width="2000"]image Ini bacanya apa ya? Insaf? Lol[/caption]

image


Nama taman ini Taman Demo, dibuat sama Gubernur Jakarta yang sekarang, yaitu Pak Ahok. Diperuntukkan bagi yang pengin demo. Duh so sweet banget sik, yang pada mau demo aja dibikin taman. Kalo yang jomlo, Pak? #ehgimana


Tak jauh dari Taman Demo, berdiri tegak Monumen Nasional yang jadi ikon Kota Jakarta. Yoih, Monas. Yang dibangun di zaman Soekarno karena terinspirasi dari Menara Eiffel di Paris.


image


Daku juga baru tahu kalo Monas ini lambang alat kelamin perempuan dan laki-laki. Yang di bawah adalah kelamin perempuan dan yang nongol ke atas itu kelamin laki-laki. 💏💑


Pak Soekarno, sa aje deh.


Dari Monas kami keluar lagi. Jadi cuma masuk bentaran lewatin pagar trus keluar lagi. Menyusuri trotoar Indra berhenti sejenak di bawah rindangnya pohon gede. Di depan kami berdiri gedung berwarna putih yang juga sangat terkenal. Kantornya Presiden RI. Istana Negara. Ternyata dulunya Istana Negara itu dua lantai, tapi karena kebakaran lantai dua gak pernah direnovasi lagi.


image


Lanjut lagi perjalanan, kali ini Indra mengajak kami berhenti di depan gedung Mahkamah Agung. Lalu dia ngejelasin kalo abis ini kami bakal ngelewatin Markas Besar TNI. Kami dilarang ngambil foto gedung atau berfoto di depan gedung. Bakal ada tentara yang nodongin kami dengan senjata. Aduh... tembak kami pak, tembak. Dor! Jadilah kami semua jalan melewati Mabes TNI dengan langkah cukup cepat, padahal biasanya usai penjelasan Indra selalu heboh sama sesi foto.


Pada belokan di samping Mabes TNI kami berhenti Ragusa. Saat di meeting point, Indra emang nanya, kalo nantinya kami lewatin Ragusa mau mampir apa enggak? Semua jawab mampir.


image


Matahari makin garang, pilihan buat berteduh untuk menikmati es krim Ragusa yang terkenal itu sungguh tepat. Sekalian istirahat bentar karena kaki udah mayan pegal.


Daku duduk semeja dengan Indra. Setelah pesanan datang, Indra lalu nyeritain sejarah Ragusa ke daku.




[caption id="" align="alignnone" width="2000"]image Banana Split buat daku dan si kecil[/caption]

[caption id="" align="alignnone" width="2000"]image Choc Fondue buat si kakak[/caption]

Ragusa ini adalah nama keluarga Itali yang datang ke Indo. Mereka mendirikan Ragusa tahun 1930 di depan Monas, lalu pindah tempat ke tempat yang sekarang pada tahun 1932. Namun, Ragusa milih buat balik lagi ke Itali. Tadinya dia mau jual tempat es krimnya ini, tapi belum laku juga. Pas ada keluarga Tionghoa nanya kalo mereka boleh melanjutkan bisnis tempat es krim ini, Ragusa langsung ngasih aja. Dengan cuma-cuma. Makanya jangan heran kalo namanya Ragusa es krim Itali tapi yang empunya malah Tionghoa.


image


image


image


Selesai menikmati nikmatnya es krim dan rasa lelah mulai sedikit hilang. Perjalanan dilanjutkan ke Masjid Istiqlal.


image


Masjid Istiqlal ternyata dirancang oleh arsitek yang sama dengan yang ngerancang Monas. Frederich Silaban.  Frederich Silaban memenangkan sayembara pembuatan gambar maket Masjid dengan motto (sandi) "Ketuhanan" yang kemudian bertugas membuat desain Istiqlal secara keseluruhan. Istiqlal ini juga merupakan masjid terbesar di Asia dan terbesar ketiga di dunia. Karena kapasitas penampungnya bisa mencapai 220rb jiwa. Warbiyasak. 👏👏👏👏


Indra membawa kami masuk ke dalam Masjid Istiqlal. Sebelum masuk, semua harus melepas sendal/sepatu yang dipake. Daku kira bakal ditenteng terus selama di dalam, ternyata Indra mengajak kami ke sebuah ruangan penitipan sepatu. Ruangannya kecil dan lemari penyimpanan sepatunya cuma satu. Daku lihat ada banyak sekali yang datang ke masjid ini, jadi pasti gak cukup kalo semua sendal/sepatu dititipin di ruangan ini. Ternyata karena cukup kenal dengan penjaga ruangan tersebut, jadilah kami bisa nitip sendal/sepatu. Pengunjung yang lain harus nenteng sendal/sepatu sendiri. Ada beberapa remaja yang jualan kresek buat ngisi sendal/sepatu. Kami juga diberikan pakaian mirip kimono, katanya biar terlihat sopan. Yang make tentunya yang pakaiannya sedikit terbuka. Daku juga pake karena kaos daku cukup ketat.




[caption id="" align="alignnone" width="2000"]image Mom and daughter[/caption]

Indra mengajak kami naik ke lantai dua. Dia menjelaskan tentang arsitektur dari dalam masjid. Terus terang, ini kali pertama daku masuk dalam sebuah masjid. Daku juga terkesima sama isi di dalam Masjid Istiqlal. Rasanya tenang dan damai.


Indra lalu mengajak kami ke tengah masjid. Ternyata kalo ada ibadah besar, macam Idulfitri bisa penuh sampai di luar. Salat Jumat saja bisa mencapai 16rb orang.


image


image


image


Di depan sebuah bedug kami berhenti. Daku tak begitu menyimak dengan benar penjelasan Indra karena terdistraksi sama dua krucil, khususnya si kakak yang heboh lari sana sini.




[caption id="" align="alignnone" width="1781"]image Bedug dari kulit lembu[/caption]

Selesai menjelajah isi masjid, kami pun keluar. Indra juga berpesan untuk mengumpulkan 5-10rb/orang buat diberikan kepada penjaga ruangan penitipan sepatu. Salah seorang peserta yang mengumpulkan. Kami lalu mengambil sepatu dan mengembalikan kimono. Perjalanan kembali dilanjutkan.


image


Tak jauh dari Masjid Istiqlal ada Katedral Katolik. Pak Soekarno memang sengaja ingin mendirikan tempat ibadah yang berdekatan. Tadinya bakal ada Wihara dan Pura juga, sayang gak ada yang bisa ngurusin. Makanya cuma ada Masjid Istiqlal dan Katedral Katolik saja yang bertetanggaan.


image


image


image


image


image


Perjalanan berakhir di Katedral Katolik. Indra membagikan kartu namanya bagi kami semua. Tak lupa kami memberikan tip terserah-mau-ngasih-berapa. Udahlah perjalanannya menyenangkan, tour guide-nya baik dan ramah. Semoga sukses terus buat @jktgoodguide! Terima kasih buat ilmunya.


Sungguh, walau kaki daku rada blas dan keringat mengucur tiada henti karena panasnya Jakarta. Tapi daku sangat menikmati #JakartaWalkingTour hari ini. Kedua anak daku juga menikmati walau kelelahan. Terlihat dari keduanya yang masih semangat ngajakin daku buat naik City Tour Bus, tapi daku tolak. Cemana ini, anaknya masih semangat 45 emaknya malah udah gempor. Semoga daku bisa konsisten ngajakin anak daku buat jalan-jalan melihat dunia selain mal. Kalo ada kesempatan daku pengin ngajak dua krucil naik Bromo. Kali ada yang mau sponsorin. #lah #siapaelo?


Ya pan, siapa tahu ada yang ngasih challenge tapi dibayarin buat jalan naik gunung bawa dua anak. GUE BISA LAH! ASAL BENERAN DIBAYARIN! #gaksante #sokiye #jalankelilingtadiajangakugempor 😂😂😂


Ya udah sik, sampe sini dulu cerita daku. Nanti mo cerita pengalaman daku olahraga sambil *tetep* bawa anak. 💪💪

Saturday, July 2, 2016

Ngajak Dua Krucil Nonton Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea

image

Berawal dari tawaran Unidzalika buat nonton gratis di grup Whatsapp. Syaratnya terbilang mudah, cukup ngereview film yang bakal ditonton di blog. Sebelum mengiyakan, saya nanya dulu ke Uni kalo boleh bawa anak. Kalo yang pada tahu kebiasaan saya, kalo mau jalan saya selalu mengajak kedua anak saya. Maklum saya IRT yang gak pake asisten buat ngurus rumah dan anak. Semua saya urusin sendiri sejak keduanya lahir. Uni bilang boleh, jadilah saya semangat buat daftar, karena kuotanya terbatas. Saya tuh kadang orangnya suka impulsif dan sukanya gratisan. Padahal lokasi buat nonton gratis ini terbilang jauh, di Bogor. Saya sendiri adalah penghuni galaksi Tangsel. Tapi, karena lagi masa liburan saya pikir tak apalah. Anggap aja jalan-jalan.

Dua krucil untungnya cukup excited pas saya bilang kami bertiga bakal jalan-jalan naik kereta ke Bogor. Yang sedikit saya sesalkan mungkin, hari itu bertepatan dengan keberangkatan suami ke Jepara. Dia berangkat kantor jam 6.30 lalu balik buat ambil pakaian dan keperluan buat dibawa pukul 8.30, sedangkan kami berangkat ke stasiun pukul 8.35. Jadilah saat kami udah di kereta dia baru nyampe rumah. Jadwal nonton gratis ini rencananya pukul 14.00, karena saya tahu Bogor cukup jauh makanya sengaja berangkat pagi. Kami tiba di Botani Square Mall hampir pukul 12.00. Setelah drama dengan tukang gojek yang mesti tiga kali cancel karena bingung sama lokasi penjemputan. Untung aja dibantu bapak-bapak yang baik hati ngarahin lokasi gue ke tukang gojek di telepon.

Saat saya dan dua krucil sampai di XXI Botani Square keadaan udah cukup ramai. Tak jauh dari pintu masuk juga ada sebuah stand. Saya tadinya gak ngeh kalo stand tersebut milik @mppromedia yang mensponsori nonton gratis ini.

Saat sudah jam 13.00 saya mendekati stand @mppromedia. Mencoba menanyakan tiket. Sedikit ada kebingungan karena saya menjelaskan saya dapat tiket bareng teman saya Unidzalika, ternyata harusnya atas nama @muterfilm. Tadinya saya cuma dikasih satu tiket aja, jadinya saya bilang saya nunggu Uni aja. Karena janjinya saya dapat dua. Soalnya walau kata Uni anak-anak gak bayar, tetap aja saya takut bakal ditagih. Makanya saya minta di-keep dua tiket untuk saya.

Sambil nunggu Uni yang belum juga nongol, saya ngajak dua krucil buat makan. Sebenarnya sih saya udah nyiapin bekal buat dua krucil, dari air minum, roti bakar, nasi dan lauk, sampai camilan. Tapi tetap aja itu anak dua kelaperan. Pas kita lagi makan, ada Whatsapp masuk dari Uni katanya dia udah di Botani Square Mall tapi mau mampir ke musala dulu.

Selesai makan, saya dan dua krucil kembali ke XXI. Gak seberapa lama Uni nanya kalo saya udah di mana. Jawab saya, udah di dekat stand @mppromedia. Ternyata Uni lagi ngantri juga buat ngambil tiket. Saya ceritain kalo tadinya saya cuma dikasih satu. Kemudian Uni nyerahin dua tiket sesuai janjinya. Saya juga ketemu @rulachubby yang ternyata ikutan nonton juga.

image



[caption id="" align="alignnone" width="1152"]image Bersama Uni dan Rula[/caption]
Selain kami, udah banyak yang juga ngambil tiket sekaligus foto-foto.

image

image

Nonton gratis ini disponsori oleh @mppromedia dan @muterfilm, dengan menggandeng Uni yang terbilang blogger femes asal Bogor *insert hestek temenkuseleb di sini* sebagai salah satu buzzer-nya. Dan karena saya udah kenal Uni cukup lama dan kita satu grup juga di Whatsapp jadilah saya mau buat ikutan. Film yang bakal diputer adalah Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea. Tahu dong ya, ini film diangkat dari novelnya Asma Nadia dengan judul yang sama.

Tadinya direncanain pemutaran pukul 14.00 ternyata pas baca tiket nanti pukul 14.30. Sambil nunggu saya ngambil paketan camilan gratis yang didapat dari nonton gratis ini.

image

Pukul 14.30 pintu studio dua dibuka. Saya masuk bersama penonton lainnya. Kita dapat posisi di bangku atas. Seorang perempuan yang jadi MC ngasih pembukaan dulu sebelum nonton film Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea dimulai. Dan saya baru tahu kalo kami adalah penonton pertama sebelum film ini rilis tanggal tanggal 5 Juli. MC lalu memanggil pihak-pihak yang terkait dari film ini, mulai dari sutradaranya Guntur Soeharjanto, penulis novelnya Mbak Asma Nadia, sampai beberapa orang pemainnya. Yang datang adalah Dewi Yull dan Morgan Oey.

image

image

Setelah para pemain dikasih kesempatan untuk memberikan testi singkat tentang filmnya. Tak lama lampu bioskop mulai dipadamkan dan film dimulai.

REVIEW FILM

image

Sutradara : Guntur Soeharjanto

Penulis Skenario : Alim Sudio

Produser : Gope T Samtani

Penulis Novel : Asma Nadia

Pemain : Morgan Oey, Bunga Citra Lestari, Girind Nidji, Ringgo Agus Rahman, Dewi Yull.

Baiklah, sekarang mari kita ngereview film ini. Saya sedikit tertarik karena latarnya ada di Korea Selatan. Sebagai pencinta Kpop dan Kdrama, tentu saja saya antusias dengan sesuatu yang berhubungan dengan negara ini.

Bagi yang belum nonton, spoiler alert.

Adegan dibuka dengan narasi pemeran utamanya Rania Timur Samudra (BCL) yang adalah seorang traveler dan juga penulis buku, yang keliling ke berbagai tempat di Indonesia dan negara lainnya. Lalu saat Rania sedang berada di suatu negara dia mendapat telepon dari ibunya (Dewi Yull) yang memintanya pulang. Rania pulang dan mendapati sang ayah sedang terbaring sakit di tempat tidur. Rania berjanji kalo dia tak akan pergi lagi, dia akan tinggal di rumah untuk menjaga ayah dan ibunya. Tapi sang ayah malah meminta Rania agar tetap berpetualang. Bagi sang ayah, Rania adalah mata dan telinganya dalam menjelajahi dunia. Sang ayah lalu memberikan misi bagi Rania, untuk pergi ke Baluran, salah satu tempat di Jawa yang pemandangannya sangat indah. Itu adalah tempat pertama ayah dan ibu Rania bertemu dan jatuh cinta.

Rania lalu pergi ke Baluran. Di sana dia bertemu dengan Hyun Geun (Morgan Oey) seorang pemuda asal Korea Selatan dan Alvin (Ringgo Agus) sahabatnya. Mereka sedang memotret keindahan Baluran. Tapi saat Rania sedang berdiri, dia ikut dipotret Hyun Geun. Karena alasan itulah Rania menghampiri Hyun Geun dan menegurnya karena sudah mengambil fotonya tanpa izin. Ada sedikit perdebatan di sini karena Hyun Geun belum terlalu fasih berbahasa Indonesia, jadinya ada beberapa kata-katanya yang sedikit melenceng dari maksudnya. Untungnya ada Alvin yang bisa menerjemahkan kata-kata Hyun Geun.

Sebelum film dimulai sih, Morgan emang jelasin kalo dia belajar bahasa Korea. Dan saya mesti akui itu keren. Saya aja yang udah berkutat dengan huruf Hangul dan nonton Kdrama setiap minggu masih susah buat ngomong Korea secara utuh. Tapi ya, kekurangannya, lafal bahasa Korea Morgan masih kaku. Masih lebih kayak lafal orang Indonesia yang tinggal di Korea alih-alih orang Korea asli. Tapi ya tetap mesti diacungi jempol.

Hyun Geun lalu mengatakan sesuatu yang membuat Rania sedikit kesal, katanya pemandangan di Indonesia masih kalah jauh dari Korea. Rania lalu menantang Hyun Geun untuk ke Kawah Ijen, itu adalah salah satu kawah yang terindah di dunia. Hyun Geun menerima tantangan Rania ini dengan ajakan sebagai pemandunya. Rania akhirnya menerima. Benar saja, Hyun Geun terpana dengan keindahan Kawah Ijen. Namun saat mereka akan kembali, sudah tidak ada kendaraan lagi. Rania terpaksa ikut menginap di homestay tempat Hyun Geun dan Alvin tinggal. Sayangnya malam itu juga, Ilhan (Giring Nidji) datang menjemput Rania. Dia membawa kabar duka, ayah Rania meninggal dunia. Rania lalu pergi bersama Ilhan, sayangnya kamera yang selalu dibawanya tertinggal.

Sejak kematian sang ayah, Rania melupakan mimpinya untuk menjadi traveler. Dia berjanji kepada ibunya akan selalu berada di sisinya. Namun sang ibu tahu kalo hati Rania tersiksa.

Hyun Geun yang menyimpan kamera Rania meminta Alvin untuk memotretnya. Dan berkat Alvin juga maka mereka bisa menemukan alamat rumah Rania. Hyun Geun dan Alvin lalu datang ke rumah Rania, sayangnya Rania tidak bisa berlama-lama karena harus pergi dengan Ilhan.

Ilhan menawarkan Rania untuk menjadi sukarelawan yang membantu ibu-ibu buta huruf belajar membaca. Rania bersedia. Di lain waktu kakak-kakak Rania yang sudah menikah merasa Ilhan cocok dengan Rania. Mereka berusaha untuk menjodohkan.

Suatu hari, Rania mendapat undangan dari Korea Selatan untuk menjadi Writing Residence di Gangwon. Semula Rania menolak karena dia berjanji tak akan ke mana-mana lagi. Tapi sang ibu berusaha mendorongnya untuk pergi. Karena itu adalah mimpi almarhum ayah Rania, yang ingin agar anak perempuannya itu tetap menjelajah. Rania akhirnya mau untuk pergi, dia pamit kepada Ilhan yang sayangnya direspon dengan kaku. Ilhan keberatan jika Rania pergi saat para ibu-ibu akan mengikuti ujian Paket C.

Nah, di adegan Ilhan gak pengin Rania pergi ini gue rada kesel karena 'rada marah-marah'. Yawlaaa... siape elo? Soalnya mereka gak pacaran, tapi Ilhan udah posesif aja. 
Rania tiba di Korea Selatan dan menginap di salah satu homestay yang pemiliknya orang asli Korea tapi bisa bahasa Indonesia karena suaminya orang Bandung. Kebetulan amat, sik.

Selain itu Rania juga bertemu Alvin yang ternyata kerja di kedubes di Korsel. Haela... kok bisa kebetulan juga.

Hyun Geun tahu kalo Rania datang ke Korsel. Tapi Alvin mewanti-wanti kalo dia gak pengin Hyun Geun nyakitin hati Rania. Soalnya Hyun Geun ternyata udah punya tunangan namanya Yeong Hwa. Anak seorang pengusaha kaya. Chaebol gitu deh.

Hyun Geun akhirnya bertemu dengan Rania. Dia bahkan menawarkan mengunjungi tempat-tempat indah di Korea. Karena menurut Hyun Geun, Alvin itu tour guide yang buruk.

Padahal pas muncul adegan Hyun Geun sama Rania jalan-jalan, tempatnya juga bukan tempat yang 'wah banget' sik. Imo. Soalnya karena udah sering liat latar di Kdrama, menurut saya masih cantikan panorama Indonesia. Ya walau tetep sik, saya pengin banget ke sana. Tolong bayarin saya sugah daddy! *berubah jadi anianijakarta*

Karena jalan-jalan itu, Rania jadi akrab dengan Hyun Geun, yang udah jatuh cinta sama Rania sejak pandangan pertama mereka ketemu di Baluran. Rania juga mulai jatuh hati sama Hyun Geun sejak tahu kalo Hyun Geun ternyata muslim.

Tapi...

Layaknya film atau sinetron atau serial kdrama, pasti ada pihak yang tersakiti kalo ada yang saling jatuh cinta. Tunangannya Hyun Geun salah satunya. Yang berperan ala-ala antagonis sinetron yang ngebuang makanan pemberian Rania buat Hyun Geun. Epiknya sih, sampai ngundang Rania ke acara ulang tahunnya trus ketahuan kalo Hyun Geun udah dijodohin sama Yeong Hwa.

Menurut saya sih, adegan Rania langsung kabur trus dicegat Hyun Geun dengan kata-kata kalo Rania adalah satu-satunya bintang di langitnya itu lebay. I mean, as a woman. Stay classy lah. Kabur pas dengar pengumuman kayak gitu itu norak banget. Adegannya klise banget sih buat bikin seolah-olah pemeran perempuannya mesti patah hati dengan cara yang udah sering banget di sinetron atau kdrama.

Ilhan yang emang pengin dijodohin sama kakak-kakak Rania diminta buat jemput Rania di Korea. Ilhan pun berangkat walau dia punya phobia terbang. Rania yang patah hati sama Hyun Geun menyambut kedatangan Ilhan dengan wajah sembap. Di saat yang sama Hyun Geun datang untuk memberikan Rania sesuatu, sayangnya Hyun Geun langsung pergi saat ngeliat ada Ilhan. Ilhan lalu menyusul Hyun Geun dan meminta Hyun Geun menjauh dari kehidupan Rania.

Tugas Rania di Korea akhirnya selesai. Ilhan dan Alvin yang menemaninya. Alvin memberikan ucapan selamat sambil menceritakan tentang Hyun Geun yang sudah pergi ke Palestina. Alvin juga menceritakan tentang hubungan Hyun Geun dan Yeong Hwa yang kandas. lhan saat itu sedang Skype dengan keluarga Rania, dia meminta restu. Ilhan lalu melamar Rania di depan keluarga Rania. Rania pun menerima lamaran tersebut.

Kembali ke Indonesia, Rania disibukkan dengan keperluan mengurus pernikahannya dengan Ilhan. Namun dia masih belum bisa melupakan Hyun Geun. Ilhan bisa melihat itu, saat Rania meminta Ilhan membuka email di ponselnya saat fitting. Ilhan malah menghapus email dari Alvin yang mengabarkan tentang kondisi Hyun Geun. Ilhan mengakui itu saat mereka berdua di dalam mobil. Secara refleks Rania langsung keluar dari mobil, namun dia sadar kalo tindakannya salah. Dia sudah akan menikah dengan Ilhan. Namun Ilhan juga tetap merasa salah, jika dia tetap menahan Rania dan mereka menikah. Jadinya gak akan ada cinta. Karena cinta tak bisa dipaksakan.
Ilhan lalu mengantar Rania bertemu dengan Hyun Geun di Korea. Dia sendiri yang menyerahkan Rania ke Hyun Geun. Dan... happy ending.

Secara overall, saya lumayan suka sama nih film. Sukanya ya karena ngambil setting di Korea aja. Soalnya susah banget kalo nonton latar Korea trus ada pemain yang dari Korea, trus gak ngebandingin sama Kdrama. Akting Morgan bagi saya masih kaku. Gambaran Hyun Geun yang cuek gak bisa saya tangkap. Mana dengan rambut gondrong begitu, Morgan keliatan kayak Jon Snow di Game of Thrones. Peran Alvin bagi saya yang steal the highlight. Ringgo emang cocok banget bikin suasana mencair dengan lawakan khasnya.

Yang bikin gue kurang suka juga love hate relationship antara Rania dan Hyun Geun. Udahlah jatuh cintanya cepet bener. Eh mesti narik ulur perasaan juga kayak tarik tambang. Apalagi di ending. Udah jauh-jauh Rania datang masih juga diusir. Drama deh, oppa. Untung ada Ilhan yang berbesar hati nyerahin calon istrinya yang emang cintanya ke oppa Korea.

I give 3 out of 5 stars to Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea.

Dukung terus perfilman Indonesia.

image