Saturday, December 31, 2016

Fuck You, 2016

Saya pernah menjalani hubungan abusive relationship selama kurang lebih 2 tahun. Tiap kali berantem saya selalu dikata-katai dengan kasar, walau pacar saya kala itu gak pernah memakai kekerasan fisik. Saya selalu dilarang untuk bertemu dan bergaul dengan teman-teman saya. Jadinya saya harus stick with him 24/7. Only him all day. 

Untungnya hubungan itu bisa berakhir setelah saya seolah tersadar kalo dia bukan laki-laki yang baik untuk saya. 

Hubungan itu menjadi hubungan yang paling saya benci sampai-sampai saat menulis ini saya berharap bisa kembali ke masa lalu dan mengubah nasib saya. Saya berharap gak pernah ketemu sama laki-laki itu. Buat saya itu adalah hubungan yang paling bikin trauma dan terberat.

Iya, terberat. Sampai saya bertemu dengan tahun 2016. Tahun 2016 seolah bilang, "Your life was ruined? Wait until you meet me."

Hubungan percintaan di masa lalu bagai masalah seuprit buat tahun 2016. Gimana enggak, sejak memasuki 2016 aura kehidupan berkeluarga saya diombang-ambing banyak masalah. Dari krisis finansial karena terjerat utang cukup besar, kegagalan dalam berusaha, sampai anak-anak yang sakit dan harus masuk RS, lalu anggota keluarga yang meninggal.

Saya tahu setiap manusia punya masalahnya masing-masing. Saya juga tahu banyak yang mengalami hal berat dalam hidupnya. Karena kalo manusia sudah tak mengalami permasalahan artinya sudah tidak hidup lagi. Tapi dibanding tahun-tahun lainnya, 2016 benar-benar berat bagi saya.

Krisis finansial itu hampir membuat hubungan rumah tangga saya retak. Saya hampir saja lari meninggalkan rumah sambil membawa seorang anak saya. Puji Tuhan, tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya. Krisis keuangan kami bisa terselamatkan, demikian juga hubungan rumah tangga saya. 

Sejak saya mulai menyukai dunia literasi di tahun 2009, saya memiliki mimpi ingin menjadi penulis besar. Penulis fantasi terkenal layaknya J.K Rowling. Oke, gak harus kayak mamak Rowling, sih. At least saya bisa di-notice sama pembaca Indonesia. 

Tapi jalan menuju dunia yang saya impikan itu ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sejak 2010 saya harus berjuang sendiri untuk menerbitkan buku, ditolak dan diphpin penerbit besar, dan gagal dalam setiap lomba menulis. 

Kegagalan demi kegagalan membuat saya akhirnya menyerah di 2016. Bagi saya, apa yang harus diperjuangkan kalo semuanya selalu gagal?

Apalagi saat anak kedua saya harus masuk RS dan dirawat inap selama hampir seminggu. Buat saya ini ujian berat, karena tidak ada orangtua yang ingin anaknya sakit.


Saat anak saya keluar RS saya lalu harus mendengar kabar kalo adik papa saya meninggal dunia. Yang membuat saya kecewa sama diri sendiri adalah saya tidak bisa memberi apa-apa. Walau sudah bisa keluar dari krisis keuangan tapi belum stabil. Kami harus berhemat karena banyaknya kebutuhan.

2016 membuat saya dan keluarga harus tertatih-tatih, untungnya gak sampai tergeletak. Kalo sudah tergeletak artinya sudah tak bisa bangun dan mengatasi masalah. Sudah pasrah. Atau mungkin juga sudah memilih jalan pintas yang buruk.

Ya, 2016 memang berat. Tapi selalu ada hikmah dibalik semuanya. Semakin berat ujian kehidupan maka menjadikan seseorang itu menjadi kuat.

Semoga dengan kekuatan yang saya terima karena ditempa oleh 2016, saya bisa memasuki 2017 dengan lebih matang dan bijaksana.

Vaya con dios 2016. Welcome 2017!

3 comments:

  1. Semangat selalu Mbak, seperti yang mbak bilang nggak ada masalah yang ngga ada jalan keluarnya dan satu lagi forgive karena bukan orang itu layak dimaafkan tapi memaafkan untuk ketenangan kita ( duh siapa saya ini baru kenal langsung pake nasehatin ) tapi baca blog ini saya sbg perempuan bisa merasakan nya. Salam kenal ya. SARI :) Semoga tahun 2017 lebih baik ya

    ReplyDelete
  2. Amin, mbak. Semoga 2017 jadi tahun yang lebih baik dari 2016. Salam kenal juga.

    ReplyDelete
  3. Kuat ya, Mak Anastasye. Walaupun terbilang singkat tapi dengan tulisan ini saya lihat bahwa menjadi seorang istri dan seorang ibu butuh kesabaran yang luar biasa.
    Makasih uda sharing ya, mak. Semoga di tahun 2017 semuanya menjadi lebih baik dan stabil di segala aspek untuk kita semua. XOXO

    ReplyDelete