Tuesday, October 4, 2016

Jumat Bersama Kopi di #MyCupofStory

Tadinya mau nulis kalimat pembuka kayak gini, "Sebagai penikmat kopi..." tapi gak jadi. Soalnya saya gak doyan ngopi. Dulu sih masih kecil sering minum kopi tubruk bareng almarhum papa. Minumnya ditambahin kacang goreng. Tapi setelah gedean saya gak doyan ngopi. 

Gak doyan ngopi tentu saja gak bikin saya gak ikutan lomba menulis tentang kopi. Adalah Nulisbuku yang menjadi penyelenggara bersama Giardano. Saya sendiri sudah mengenal Nulisbuku sejak tahun 2009. Jadi udah hitungan anak lama di sana karena udah gak keitung berapa banyak lomba menulis yang saya ikutin di Nulisbuku. 

Mengambil tema kopi sebagai benang merah dalam lomba menulis kali ini, saya pun turut berpartisipasi dengan menulis sebuah cerita yang maunya ala-ala serial Stranger Things. Bagi yang belum nonton serial ini, tonton deh. One of the best series this year. Seriously. Tapi ternyata cerita saya agak plothole dan ganggu. Ini menurut saya sendiri sih, entah yang baca. Dengan pede yang berkurang 30% saya tetap ngirim cerita saya. 

Karena seringnya ikut lomba menulis, udah tahulah bagaimana cara menghadapi kekalahan dan kemenangan. Udah tahu gimana menurunkan ekspektasi biar kalo kalah gak sedih-sedih amat. Udah tahu juga kalo menang ya patutlah pamerin di semua medsos. #loh 

Salah satu tips ikut lomba menulis (dan lomba lainnya) yang saya pelajari selama ini adalah jangan terlalu diingat-ingat kapan waktu pengumumannya. Karena kalo diingat dan kepo sana sini, pas tahu kalo karya kita gak masuk atau kalah, bakal kecewa sekali. 

Nah, saya juga menerapkan ini di lomba #MyCupofStory dari Nulisbuku dan Giardano. Tahu-tahu beberapa hari sebelum pengumuman saya menerima sms dari pihak Nulisbuku yang mengabarkan kalo cerita saya terpilih menjadi salah satu finalis. Duh, gak terkira bahagianya. Gimana enggak, yang ikutan lomba #MyCupofStory ini ada 600-an cerpen. Bahkan di antara sesama penulis di circle saya pada becanda kalo banyak yang "turun gunung" buat ikutan nulis di #MyCupofStory jadi saingannya berat-berat.

Jumat tanggal 30 September kemarin, saya pergi dengan membawa dua krucil. Karena suami lagi dinas luar dan saya gak mungkin ninggalin mereka berdua. Untungnya setiap saya mendapat undangan, lokasi yang dituju gak terlalu jauh dari stasiun kereta. Soalnya saya pengguna setia KRL yang hanya mau pergi kalo lokasinya dekat stasiun. Repot bawa anak kayak berkurang dikit kalo jalan-jalan dan perginya naik kereta. 

Karena saya udah kali kedua pergi ke Grand Indonesia, jadilah saya udah cukup familier sama lokasinya. Bertempat di Warung Koffie di lantai 5, acara launching #MyCupofStory dihelat.



Tadinya sempat kaget karena ternyata tempat duduknya udah penuh. Bawa dua krucil dan harus berdiri sepanjang acara kan gak enak banget. Beruntung karena banyak yang ngantri buat ngambil makanan kecil dan minuman yang disediakan pihak sponsor, saya dan dua krucil bisa mendapatkan tempat duduk yang kosong. 

Launching #MyCupofStory ini bukan hanya sekadar pengumuman untuk lomba menulisnya tapi adalah tema dari produk baru keluaran Giardano. Mengangkat lima jenis kopi Indonesia sebagai bagian dalam produknya. Acaranya sendiri dipandu oleh duo MC tenar, Danang dan Darto. 



Danang dan Darto membuka acara dengan celetukan ramai mereka berdua. Kemudian mengundang pihak dari Nulisbuku dan Giardano untuk bertanya-tanya tentang #MyCupofStory yang diwakili oleh brand chief Giardano dan co-founder Nulisbuku. 



Acara selanjutnya diisi dengan games. Ada lima orang yang dipilih acak dari buku tamu untuk maju ke depan. Kelima orang ini diminta menebak lima kopi yang menjadi tema dari #MyCupofStory Giardano; Gayo, Mandailing, Toraja, Bali, Papua. Kelimanya harus mencicipi kopi yang dipilih dan menebak asal kopi tersebut melalui indra pengecap mereka. Sebelumnya, Danang dan Darto sudah memberi hint tentang ciri khas dari masing-masing kopi. 



Sebelum masuk ke pengumuman lomba menulis, acara diisi dulu dengan penampilan latte art oleh barista dari Warung Koffie. Dan fashion show #MyCupofStory oleh model-model Giardano.









Saya sempat kaget karena ternyata pengumuman pemenang yang dibacakan adalah langsung ketiga pemenang utama. Padahal biasanya, dalam launching yang sering diadakan oleh Nulisbuku sebelumnya. Para finalis akan dipanggil terlebih dahulu ke depan. Malam itu tidak. Dan dari tiga pemenang utama, hanya satu yang datang. Nama saya tentu saja tidak dipanggil. Karena saya juga gak berharap untuk menang malam itu, soalnya kepikiran, kalo saya ke Toraja trus anak ditinggal sama siapa? 

Rangkaian acara malam itu ditutup dengan penampilan dari Endah dan Rhesa yang suaranya bikin jatuh cinta. Merdu banget, bok.



Saat Endah dan Rhesa masih tampil saya bertemu dengan Mas Ega dan Nina dari Nulisbuku. Mereka menyerahkan hadiah bagi para finalis dan mengajak kami berfoto bersama. 







Dan sebelum pulang... Dua krucil juga sempat foto-foto dulu.



4 comments:

  1. wah pasti seru ya mba. Selamat ya sudah jadi finalis.. melihat judul2nya kelihatan kece2 nih ceritanya. jadi pengen baca ah kumpulan lengkapnya..

    ReplyDelete
  2. Waaah... Seru acaranya. Bukunya juga menarik. Bikin Penasaran. Pengen baca jadinya. Btw, kenapa gak suka kopi? Kan enak. Heheheh... Saya sih pencandu. Tapi karena perut gak kuat, puasa kepaksa deh. :D

    ReplyDelete
  3. Makasih mbak ira. 😘

    ReplyDelete
  4. Saya ngikutin pola makan FC soalnya mbak. Jadi kopi khusus buat enema aja. Hihihi...

    ReplyDelete