Monday, July 16, 2018

Manusia Terbang dari Manado

Lelaki berperawakan kurus itu mendarat sempurna di landing site. Tepuk tangan bergemuruh terdengar dari teman-teman satu timnya yang ikut menjadi suporter.  


Source: Gerry Wowor Facebook
Dia merapikan parasutnya sendiri sebelum berkumpul bersama teman satu tim. Fokusnya kini pada peserta lain yang bergantian mendarat di landing site. Pada tanggal 27 Juni sampai 1 Juli 2018 diadakan Kejurnas Paralayang Indonesia di Tetempangan Hill. Lokasinya berada di Koha, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa. Bukit Tetempangan berada di ketinggian 568 meter di atas permukaan laut (mdpl). Teman saya menjadi salah satu peserta yang mewakili Sulawesi Utara di event ini. 

Sudah kali kesekian, Manado menjadi tuan rumah olahraga Paragliding. Pada tahun 2017 bahkan terpilih menjadi tuan rumah untuk event internasional Piala Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang bertajuk Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) seri 1. Suatu kehormatan bagi tanah Minahasa karena bisa ikut memperkenalkan pariwisatanya di mata dunia.

Source: Kawanua Paragliding Club Facebook
Saya sendiri tidak mengira jalan hidup akan membawa teman saya sampai pada dunia penerbangan ini. Tadinya saya pikir dia akan mengikuti panggilan hatinya sebagai seorang pendaki gunung. Kami dulu berkenalan di gunung dan berpisah juga karena gunung. Saya sempat kehilangan kontak dengan teman saya ini karena kesibukannya mencapai puncak beberapa gunung di Indonesia. Salah satunya, Cartenz Pyramid. 

Kok tiba-tiba bisa jadi penerbang di paragliding ini gimana ceritanya? Tanya saya penasaran. Iseng, katanya. 

Saya berspekulasi karena dia menyukai tantangan dan ketinggian, sehingga mudah sekali untuk langsung tertarik dengan paragliding yang membutuhkan nyali besar. 

Ya, tidak semua orang bernyali untuk menguasai olahraga satu ini. Karena paragliding harus lepas landas dari lereng bukit atau gunung dengan memanfaatkan angin. Angin adalah sumber daya angkat yang menyebabkan parasut bisa melayang tinggi di angkasa terdiri dari dua macam yaitu, angin naik yang menabrak lereng (dynamic lift) dan angin naik yang disebabkan karena panas (thermal lift). Jika tidak bernyali seperti saya, pasti sedikit sulit untuk menyukai olahraga ini. 

Paragliding pertama kali muncul di awal tahun 80-an. Tidak jelas siapa yang lebih dulu memulainya. Namun paragliding ini melewati proses yang cukup panjang dan diilhami oleh kegiatan gantolle dan terjun payung. 

Di Indonesia, paragliding baru mulai dikenal awal tahun 1990 yang ditandai dengan terbentuknya Kelompok Paralayang MERAPI di Yogyakarta. Beberapa pemula yang mencoba paragliding ini berlatih secara otodidak melalui manual-manual dan majalah-majalah paragliding sampai akhirnya menjadi pelopor penerbang pertama di Indonesia.

Olahraga paragliding di Indonesia berada di bawah Pordirga Layang Gantung Indonesia (PLGI) di bawah naungan PB FASI. Sedangkan organisasi internasionalnya, Commission Internationale du Vol Libre (CIVL) di bawah naungan FAI.

Di Manado sendiri, paragliding baru mulai disenangi tahun 2014. Franky Kowaas adalah orang yang berperan di balik olahraga udara ini sehingga bisa dikenal di Manado. Dia adalah atlet olahraga ekstrem dengan segudang prestasi. Pada Kejuaraan Dunia Paragliding (Paragliding World Cup) dan Kejuaraan Paragliding Asia sekaligus Kejurnas Pargliding di Lombok NTB 5 - 7 Agustus 2016, ia menjadi atlet satu-satunya yang mewakili Sulawesi Utara.

Teman saya tentu saja mengenal Franky Kowaas yang juga adalah seniornya. Paragliding tadinya hanyalah kegiatan rekreasi semata bagi teman saya. Perlahan olahraga ini mengubah jalan hidupnya. Dari dipandang remeh keluarga sendiri sampai akhirnya dia bisa membuktikan kalau dirinya bisa memberikan yang terbaik melalui paragliding.

Saya hanya bisa berharap, semoga suatu waktu kelak teman saya bisa ambil bagian menjadi perwakilan Sulawesi Utara dan mengharumkan nama daerahnya di ajang olahraga nasional sampai mendunia. Perjalanannya masih panjang, tapi semua bisa dimulai secara bertahap. Dukungan bersama dari berbagai pihak itu paling penting. 

Apalagi, di Asian Games 2018 ini paragliding akan menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan untuk pertama kalinya. Olahraga udara ini nantinya akan berlokasi di Gunung Mas, Bogor. 

Ada 3 kategori dalam olahraga paragliding:  
1. Akurasi  
2. Cross country  
3. Aerobatic 

Tapi di Asian Games 2018 nanti nomor pertandingan hanyalah accuracy (ketepatan mendarat) dan cross country (lintas alam).

Saya bertanya pada teman saya, apa alasan dia menyukai paragliding?

"Karena manusia tidak diciptakan untuk terbang."

Ya, kadang kita memang harus berusaha melebihi batas kemampuan kita agar tahu tidak ada yang mustahil jika sudah berusaha.

1 comment:

  1. Semoga Indonesia bisa dapat emas dari cabor paralayang di Asian Games 2018

    ReplyDelete