Gue pikir cuma gue aja yang kena Song Joong-ki syndrome setelah nonton on going Kdrama Descendants of the Sun. Tapi kalo iseng search twit di Twitter atau di media sosial lain kayak Facebook dan Instagram, banyak banget yang tersihir sama pesona Joong-ki yang berperan sebagai Captain Yoo Si-jin di drama tersebut.
Gue sendiri udah pernah posting di blog tentang kelakuan Song Joong-ki ke gue. *duile* *halu: mode on* Sila baca
di sini untuk jelasnya.
Salah satu efek SJK syndrome ini, gue dikit-dikit kepoin medsos sama browsing berita demi nyari info terbaru si dongsaeng ini (gue panggil dongsaeng karena tuaan gue. Setahun doang, kok) *nggak mau dipanggil ahjumma* #menolaktua
Hasil dari kekepoan, membawa gue ke film-film Joong-ki. Kalo dari info di asianwiki, sih, dia baru main 7 film. Eh, udah mau 8 ding. Tapi yang terbaru baru akang tayang tahun depan. Dan gue baru nonton satu dari 7 film tersebut, A Werewolf Boy.
Nah, di antara film-film yang diperanin si dongsaeng, gue tertarik dengan Penny Pinchers. Di film ini Joong-ki dipasangkan sama Han Ye-seul. Gue udah cukup familier sama nama ini karena udah nonton drama si ahjumma, Birth of Beauty sama Madam Antoine.
Berhubung gue baru aja kelarin nonton film ini, kira-kira beberapa saat yang lalu. Dan karena gue belum update blog lagi, gak ada salahnya gue ngereview dikit tentang film ini.
Movie: Penny Pinchers
Hangul: 티끌모아 로맨스
Director: Kim Jung-hwan
Writer: Kim Jung-hwan
Producer: Ku Jung-ah
Release Date: November 10, 2011
Runtime: 114 min
Genre: Romantic-Comedy
Sinopsis
Ji Woong (Song Joong-ki) adalah seorang sarjana yang masih sering minta duit ke ibunya. Dia tinggal di atap sebuah apartemen murah di kawasan miskin yang menunggak uang sewa selama 5 bulan. Ji Woong juga gak punya pekerjaan karena gak mudah buat dia untuk nyari pekerjaan dengan kurangnya kemampuan yang dia miliki. Dia cuma hidup "semau-mau gue aja", bahkan kerap menganggap diri sebagai seorang playboy. Ji Woong juga gak peduli kalo dia harus berbohong agar bisa tidur sama seorang cewek.
Hong Sil adalah tetangga Ji Woong yang tinggal di atap apartemen sebelah. Hong Sil ini sedikit aneh kelakuannya. Dia gak punya teman dan cuma hidup menyendiri. Hong Sil punya kecenderungan mencari uang sebanyak-banyaknya. Dia mengumpulkan itu dengan berbagai cara.
Suatu hari Hong Sil tahu kalo daerah tempat dia tinggal akan dibangun kembali masing-masing penghuni akan mendapat ganti rugi sebesar 7 juta won. Hong Sil yang tahu kalo tetangga sebelahnya sebentar lagi bakal diusir sama pemilik tanah karena menunggak. Dia lalu memutar otak agar bisa menghasilkan uang.
Dengan membayar uang sewa 5 bulan milik Ji Woong, Hong Sil meminta pemilik sewa apartemen Ji Woong buat mengganti nama penyewa menjadi nama ayahnya. Si pemilik apartemen sih senang-senang aja dapat duit.
Setelah dapat uang ganti rugi sebesar 14 juta won dari tempat dia tinggal dan tempat ayahnya. Hong Sil berpikir untuk menyimpan uangnya di tempat yang aman. Karena ayahnya adalah seorang penjudi kronis yang masih suka minta duit sama Hong Sil. Hong Sil lalu melihat kalo Ji Woong gak punya tempat tujuan, dia nawarin tidur di halaman rumahnya dan menjanjikan Ji Woong akan mendapatkan banyak uang jika mau menuruti perintahnya selama 2 bulan.
Review
Adegan dibuka dengan Ji Woong yang tertidur pulas di dipan.
Kemudian dia dibangunkan oleh suara perempuan yang meminta izin untuk mengambil botol bir yang berserakan di lantai. Ji Woong mengizinkan, trus si perempuan ngambil ancang-ancang buat lompat
|
Mbaknya punya ilmu meringankan diri. |
... dari bangunan sebelah ke bangunan tempat Ji Woong berada. DAEBAAKKK! Ini film cem apa sampe bisa terbang kayak mak lampir begini?
Hong Sil lalu mengumpulkan semua botol bir. Pas Ji Woong nanya buat apaan, katanya buat dijual.
Adegan berpindah ke Ji Woong yang lagi masuk-masukin lamaran ke beberapa perusahan. Tapi tiap ditanya dia bisa apa, jawabannya kebanyakan ngelantur.
Ji Woong punya perkumpulan motor matic yang anggotanya gak ada buibuk pake mio yang sein kiri tapi belok kanan. Perkumpulan ini berisi orang-orang yang masih pengangguran. Mereka punya agenda rutin ketemuan buat konvoi.
Salah satu anggota perkumpulan ini adalah seorang perempuan bernama Kyung Joo.
Pada saat mereka berhenti di salah satu warung, Kyung Joo bilang kalo dia bakal berhenti ikutan konvoi sama kelompok pengangguran, karena dia udah diterima kerja. Ji Woong yang punya ketertarikan sama Kyung Joo langsung ngarang cerita kalo dia juga udah diterima kerja di perusahaan. Padahal itu hanya untuk menarik perhatian Kyung Joo aja.
Saat pulang dari konvoi, Ji Woong malas-malasan di kamarnya, sambil buka laptop dan
|
ekspresi dongsaeng yang lagi horny |
...nonton bokep.
Namun kegiatan senang-senangin mata dan libido Ji Woong mesti keganggu karena pemilik rumah datang buat nagih uang sewa. Ji Woong yang gak punya duit meminta waktu.
Tapi ya, dasar emang ini laki-laki, bukannya mikirin cari kerja sama duit buat bayar sewa rumah, malah ngajakin Kyung Joo ketemuan.
Di lain tempat, Hong Sil bertemu dengan Gwan Woo yang adalah seorang penasehat keuangan. Hong Sil memercayakan uang hasil pendapatannya kepada Gwan Woo. Namun, Gwan Woo mengusulkan Hong Sil membuat rekening baru.
Kyung Joo lalu ngajakin Ji Woong ke tempat tinggalnya. Berdua minum bir sampai mabuk. Dan...
|
Brace yourself, Ki Aile! |
|
What a kiss. |
|
I...ITU TANGANNYA MEGANG APAAAHH?!! |
Pas udah horny banget, Ji Woong diminta beli kondom di warung dekat tempat tinggal Kyung Joo. Gak pake hitung tiga, Ji Woong langsung lari pergi. Sayang duitnya gak cukup. Ji Woong berusaha ngebujukin kasir warung biar bisa ngasih harga sesuai duitnya. Tapi si kasir bersikukuh gak ngasih. Tahu sendiri dong, laki-laki kalo udah horny banget, libido udah nyampe ubun-ubun, segala cara pasti diperbuat.
|
Kondom yang diincar |
|
ngalihin perhatian kasir biar bisa bawa kabur kondom yang gak bisa dibayar |
|
permen pelega tenggorokan yang didapat |
Ji Woong lalu ngirimin sms ke Kyung Joo, bilang kalo mereka gak usah terburu-buru. Padahal aslinya dia kecewa gak bisa tidur sama Kyung Joo.
Karena gak bisa ngelunasin tunggakan uang sewa, Ji Woong disuruh beresin semua barangnya. Hong Sil yang ngeliat Ji Woong cuma tiduran di luar ngajakin pindah ke apartemennya. Ji Woong diperbolehkan tidur di dalam tenda dan membawa tiga kardus barangnya. Tapi dengan syarat Ji Woong mau buat ikutin syarat Hong Sil.
Sisa barang Ji Woong yang lain dijual dan hasilnya ditabung ke rekening baru yang dibuka atas nama Gong Sil.
Sejak itu, Ji Woong ngikutin cara Hong Sil buat ngasilin duit. Caranya cukup aneh dan beragam. Mulai dari palsuin tanda tangan artis, plakat berisi promosi dari stasiun tv ternama, jualin barang bekas dari rumah gak terpakai, ngerekam suara di kaset, jadi tamu bayaran di pernikahan sampe jualan alat olahraga.
Hasilnya... Mereka bisa ngumpulin duit cukup banyak, khususnya Ji Woong yang udah kere banget. Duit yang dia peroleh juga langsung ditabung.
Namun, ada duit yang gak ditabung karena Ji Woong mesti beliin Kyung Joo sepatu di sebuah toko. Ji Woong akhirnya bohong sama Hong Sil kalo duit itu dipinjam temannya yang operasi wasir.
Hong Sil yang menyukai Gwan Soo harus kecewa saat tahu Gwan Soo memiliki perempuan lain. Saat sedang sedih, Ji Woong mengajaknya naik skuter ke sebuah tempat. Di sana, Ji Woong memutar sebuah tv yang menayangkan film lama, dia juga menarik sebuah kursi besi agar bisa mereka duduki.
|
Di sini dia mesti ngerokok |
|
pinter main alat musik juga |
Hong Sil akhirnya tahu kalo duit yang dipinjam teman Ji Woong adalah bohong. Dia menemukan struk belanja sepatu yang dibuang Ji Woong di dekat kandang ayam miliknya. Sedangkan Ji Woong juga baru tahu kalo Hong Sil mendapat ganti rugi setelah mengubah nama Ji Woong dari kontrak di apartemen lama. Mereka berdua kemudian bertengkar. Ji Woong memilih angkat kaki.
Hong Sil punya memori yang cukup menyedihkan. Keluarganya berantakan setelah sang ayah ketahuan berjudi. Saat ibu Hong Sil meninggal, Hong Sil gak punya cukup duit buat nguburin jasadnya. Jadilah Hong Sil menebar abu sang ibu di bawah sebuah pohon.
Pohon itu menjadi tempat berharga bagi Hong Sil. Hong Sil dikejutkan dengan kabar kalo lahan di mana pohon kesayangannya berada akan dijadikan lapangan golf. Hong Sil berusaha menemui pemilik lahan untuk meminta kejelasan.
Pemilik lahan berkata, mereka akan menjual kepada yang lain jika berani memberi harga tinggi. Hong Sil bersedia membeli, dia lalu menemui Gwan Woo untuk meminta uangnya sejumlah tanah yang akan dibayar. Gwan Woo berjanji akan mencairkan uang Hong Sil minggu depan.
Tetapi, pada saat Hong Sil mencari Gwan Soo, dia baru tahu kalo Gwan Soo adalah penipu. Sudah banyak korbannya yang tertipu. Pihak perusahaan tempat Gwan Soo bekerja juga tak bisa membayar kompensasi kerugian Hong Sil. Salah satu petugas malah menuduh Hong Sil macam-macam sama Gwan Soo yang membuat Ji Woong naik pitam.
Hong Sil merasa putus asa. Dia lalu terjun dari jembatan. Ji Woong yang terus membuntutinya mencoba menolong.
Sejak kejadian itu Hong Sil memutus hubungan dengan Ji Woong. Hong Sil pindah dari apartemennya ke tempat lain. Ji Woong yang mulai ada rasa mencoba berbagai cara agar Hong Sil mau menerimanya.
Ji Woong menerima uang 5 juta won, yang dikembalikan Hong Sil. Dengan uang tersebut, Ji Woong pergi ke lahan tempat pohon favorit Hong Sil berada. Dia berniat membeli pohon tersebut. sayang, duit Ji Woong kurang 2 juta won. Ji Woong lalu berusaha mencari 2 juta won dalam beberapa jam yang diberikan pihak penjual.
Hong Sil yang baru bangun kaget melihat ada kotak sepatu berisi sneaker yang dia buang. Sebuah tenda juga berdiri di depan pintu rumahnya. Hong Sil melongok melihat isinya tapi kosong. Dia dikejutkan dengan kemunculan Ji Woong yang membawa seekor ayam dan memasukan ke kandang ayam milik Hong Sil.
Hong Sil bertanya kenapa Ji Woong ada di sini, bukannya dia memiliki uang untuk menyewa tempat. Hong Sil lalu marah saat tahu Ji Woong sudah menghabiskan seluruh uangnya. Namun dia hanya bisa terpana ketika melihat, untuk apa uang Ji Woong dihabiskan.
Hong Sil lalu menanyakan alasan Ji Woong..
Endingnya...
Overall, gue ndak begitu suka sama film ini. Entah ya, gue agak terganggu aja sama ceritanya. Atau mungkin otak gue ndak nyampe padahal ini harusnya masuk kategori film menye-menye.
Yang bikin gue mau kelarin nonton ya alasan utama tentu saja karena SJK. Selebihnya ya dimaklumi saja. Tapi kalo tetap mau nonton dan liat sisi lain Joong-ki yang ngerokok sampe megang-megang payudara cewek, silakan cemburu.
Sekian dulu review suka-suka gue.