Wednesday, November 30, 2016
Ketika Adik Kelas Masuk Akun Lambe_Turah
#HecticWeek: Undangan dan Acara Keluarga
Hari Jumat biasanya saya isi dengan leha-leha. Menjelang weekend, jadwal kegiatan di rumah gak sepadat hari biasa. Tapi Jumat kemarin saya mesti nemenin tante saya, adik dari mama yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari rumah saya. Hari Sabtu rencananya tante saya pengin mengajak para keponakannya, saya sendiri aja sih. Dan keponakan dari suaminya, om saya, untuk datang ke rumah mereka. Ada perayaan.
Suami belum masuk kerja karena masih sakit, walau sudah mendingan. Lagipula dokter menyarankan isrirahat di rumah selama 3 hari. Tapi dia memilih mengantar saya dan si adek. Lalu lanjut ke sekolah kakak. Di tempat kerja suami saya sering disebut robot, karena emang gak ada capeknya.
Baca dulu #HecticWeek: Ketika Suami Sakit
Saya sebenarnya masih ngantuk karena kurang tidur dari Kamis subuh saat dibangunkan suami yang sakit telinga. Apalagi malam setelah saya selesai bikin sampel undangan natal, kami harus ke gereja dan pulang jelang tengah malam.
Tapi karena saya udah janji bakal nemenin tante saya jadilah pagi sekali saya sudah sampai di rumahnya.
Saya diminta nemenin tante saya ke Pasmod BSD untuk belanja bahan makanan, kebetulan tante saya meminta saya untuk memasak satu jenis makanan. Sisanya dibeli di restoran chinesse food.
Enaknya jalan sama tante saya, semua-semua ditraktir. Jadinya kenyang dan bahagia. Padahal saya tipe yang gak enakan kalo dibayarin orang, tapi tante saya tipe yang gak mau ditolak. Saya akhirnya memilih menjadi tipe oportunis saat itu. Nolak rejeki kan pamalih. #eaaa
Saya diminta memasak makanan Manado untuk acara makan siang besok di rumah tante. Setelah pulang dari pasar dan diantar ke rumah, saya langsung preparation untuk bahan dan bumbunya. Untuk mengerjakan sendiri sih sebenarnya gampang, tapi ngabisin banyak waktu karena saya harus bersihin bumbu dan motongin daging sebanyak 4kg. Minta tolong suami dia gak bisa karena harus ke kantornya buat persiapan alat-alat ke Padang di Sabtu subuh.
Iya, suami belum sembuh bener, tapi karena dia yang paling sering ngerjain tugas di luar kota jadinya gak bisa nolak. Apalagi tiket udah dibeli.
Suami pulang ke rumah pukul 10 malam saat masakan saya sudah hampir selesai. Tahu aja deh kalo udah waktunya makan. Kedua anak saya sudah tidur sejak pukul delapan malam jadi saya bisa bebas bekerja. Setelah beres-beres dan cuci piring barulah saya tidur. Saya gak bisa tidur kalo ninggalin piring kotor di cucian, bakal kepikiran dan jadinya gak tidur-tidur.
Tapi saya emang gak bisa tidur juga sih, jam 3 pagi saya mesti bangunin suami buat siap-siap berangkat ke bandara. Suka sedih kalo ada acara keluarga trus suami selalu absen dan hanya saya dan anak-anak saja yang hadir.
Acara di rumah tante saya diadakan pas jam makan siang. Jam setengah 12 saya sudah tiba di rumahnya dengan masakan yang saya buat. Tak lupa dua krucil juga ikut.
Sudah lewat pukul 1 siang tapi undangan yang lain belum datang, mereka adalah keponakan om saya. Tapi untungnya satu persatu akhirnya mereka yang ditunggu datang juga.
Acara hari itu adalah acara ucapan syukur ulang tahun om saya beberapa hari sebelumnya. Tapi acara sebenarnya adalah untuk mengungkap sesuatu yang penting, di mana saya dan suami sebenarnya sudah tahu lebih dahulu dibandingkan yang lain. Karena itu adalah pembicaraan keluarga, mungkin saya gak tulis di sini apa isi pembicaraan penting itu.
Tapi mungkin bisa dikultwitkan di #MalamGibah. *loh* *langsung dimusuhin keluarga*
Jam 5 sore saya dan dua krucil akhirnya tiba di rumah. Sebenarnya saya udah capek banget, udah pengin sekali tidur untuk menebus kekurangan tidur saya selama beberapa hari. Tapi masih ada undangan natal yang harus saya selesaikan. Jadilah saya mesti lanjut begadang sampai malam demi undangan yang harus dibawa ke gereja besok paginya.
Ruang tamu, sambil jagain anak sakit.
Tuesday, November 29, 2016
#HecticWeek: Ketika Suami Sakit
Karena gak ada postingan baru di blog saya, gimana kalo saya cerita tentang daily life saya selama seminggu? Yakali pada mau baca gitu dan kepo saya kesehariannya macam apa. *siape elo*
Kalo gak ada yang mau baca juga tetap saya ceritain kok. :p
Minggu kemarin saya rasa-rasanya mau teriak histeris karena kecapean. Kayaknya gak ada istirahat sama sekali.
Dimulai dari hari Kamis saat suami membangunkan saya pukul 3.30 pagi. Dia ngeluh kalo telinganya sakit dan sejak semalam gak bisa tidur. Saya langsung bangun buat nemenin dia, karena mau bantu obatin juga gak ada obat telinga. Dan gak bisa sembarang. Saya hanya duduk di tempat tidur tanpa tahu mo ngapain. Suami hanya bisa duduk nyender ke dinding sambil meringis. Rasanya ada yang retak di dada saya ngeliat suami seperti itu.
Bagaimana tidak. Suami saya bukan tipe pengeluh kayak saya. Yang sakit dikit aja drama banget. Suami saya kalo sakit pasti anteng dan tiduran aja. Beda sama saya, yang bakal meringis-ringis gak keruan. Macam seluruh dunia mesti tahu kalo saya sakit dan mesti ikut merasakannya. *LOL*
Tapi saat itu suami meringis kecil walau gak lebay kayak saya. Artinya dia sangat kesakitan. Mau rebahan gak bisa karena telinganya sakit. Tapi dia udah ngantuk sekali. Suami minta saya buat ikat kepalanya agar mengurangi rasa sakit di kepala katanya. Entah ngaruh apa enggak tapi ya saya turutin aja.
Jam 5 saya pindah kamar karena mesti bangunin si kakak yang harus sekolah. Maklum, jemputannya datang sebelum jam 6. Jadi saya mesti siapin dia dulu.
Setelah si kakak beres, suami ngajak ke RS. Saya selalu merasa bersalah di kondisi seperti ini karena saya sama sekali gak bisa bawa motor maupun mobil. Kata suami, dia masih bisa kok nyetir. Jadilah kami bertiga dengan si adek ke RS.
Jam 6.30 nyampe di RS Medika di BSD. Saat masih di perjalanan saya nyoba ngecek situs RS tersebut buat nyari tahu jadwal dokter THT. Tertulis jam 9 baru buka praktik. Tapi karena suami udah kesakitan tetap maksa datang pagi.
Sampai di RS setelah mengisi form, tadinya suami minta dirujuk dulu ke UGD biar bisa diperiksa dokter umum. Tapi setelah di sana, dokternya nyuruh untuk langsung diperiksa dokter THT. Jadilah kami ke Poliklinik dan menunggu. Ternyata dokternya baru akan datang jam 10.30. Saat itu baru pukul 7. Duh, mesti nunggu 3,5 jam sedangkan suami udah kesakitan banget.
Kami akhirnya memilih menunggu di dalam mobil saja sampai jam 10. Lalu pindah ke kafetaria yang hanya bersebelahan dengan poliklinik. Setelah jam 11 barulah dipanggil ketemu dokternya.
Dari hasil pemeriksaan, ternyata suami saya kena radang telinga. Salah satu penyebabnya adalah karena mobilitas yang tinggi. Maklum, suami saya sering bepergian keluar kota, entah dengan kendaraan roda empat atau dengan pesawat. Karena aktivitas inilah yang membuat telinga suami saya meradang.
Setelah menerima resep dan meminumnya, suami merasa sedikit mendingan walau telinganya masih berdenging. Karena sudah hampir jam 12 kami mampir ke sekolah si kakak yang jaraknya tak jauh dari RS. Setelah menjemput si kakak kami pulang untuk istirahat sebentar, tapi saya gak bisa istirahat karena malam itu diminta contoh undangan untuk acara natal gereja. Jadilah saat suami dan krucils tidur, saya berkutat dengan layout undangan natal.
Kamar, mata udah 5 watt.
Wednesday, November 9, 2016
6 Langkah Makeup Bagi (bukan) Pemula
- Gunakan foundation yang lebih gelap dari warna kulit wajah.
- Foundation digunakan sampai leher agar warna wajah merata.
- Untuk pemakaian kuas saat foundation, harus sering ditekan pada wajah agar hasilnya bagus.
[caption id="" align="alignnone" width="736"] Sumber: @blossom.shine IG[/caption]
-
Itu jari siapa? Jari gue. Jari telunjuk yang ada di tangan kiri gue kulitnya berubah seperti itu sekarang. Gue lupa kapan tepatn...
-
Beberapa hari sebelum Natal, suami pulang ke rumah sambil menawarkan ide layaknya seorang sales . "Gimana kalo kita ganti langga...
-
https://www.youtube.com/watch?v=M-r0o5iX3_I Yang kalian lihat di atas adalah book trailer dari buku baru gue. Kece, kan? Gue yang bikin s...