Tuesday, September 13, 2016

Daftar Drakor bulan Oktober 2016

Pernah gak sih, naruh ekspektasi yang tinggi pada sebuah drama tapi ternyata gak sesuai ekspektasi? Daku ngalamin hal tersebut di Uncontrollably Fond yang baru aja tamat tanggal 5 September kemarin.

Karena tersepona sama akting Kim Woo Bin di The Heirs, daku kira bakal ngeliat akting yang sama yang bikin hati daku kena second lead syndrome saat itu. Ternyata drama UF bikin hati daku diremas karena kecewa. Manalagi akting Suzy Bae yang lempeng sepanjang drama. Emosinya dong... datar semua. Udah kayak Kristen Stewart in disguise.



Untungnya daku tipe yang cepat move on. Lepas dari UF yang mengecewakan buat daku, baiknya lanjut ke daftar drakor yang akan tayang di bulan Oktober nanti.

1. One Percent of Anything




Judul: 1% of Anything / One Percent of Something
Genre: Romance, comedy
Episodes: 16
Jaringan Penayangan: Dramax
Periode Penayangan: 5 Oktober 2016
Waktu: Rabu & Kamis. Pukul 21:00


Sinopsis

Drama One Percent of Anything ini adalah drama remake dengan judul yang sama di tahun 2003.

Drama yang diadaptasi dari novel online terkenal ini, berkisah tentang seorang laki-laki generasi ketiga dari keluarga kaya raya yang mengharapkan kekayaan sang kakek jatuh ke tangannya. Sayangnya dia dikejutkan dengan berita kalau kekayaan sang kakek diwariskan kepada seorang guru tak terkenal. Untuk mengklaim kembali warisannya, dia harus menikah dengan perempuan pilihan kakeknya.

Pemeran

Ha Suk Jin as Lee Jae In
Jun So Min as Kim Da Hyun

2. Man Living at My House




Judul: Man Living at My House
Genre: -
Episodes: 16
Jaringan Penayangan: KBS2
Periode Penayangan: 24 Oktober 2016
Waktu: Senin dan Selasa. Pukul 22.00

Sinopsis

Drama yang diangkat dari webtoon ini berkisah tentang Hong Na-Ri yang bekerja sebagai pramugari. Ibunya meninggal 3 tahun lalu dan dia tidak memiliki sanak saudara. Hong Na-Ri kembali ke kampung halamannya untuk mengunjungi makam ibunya. Di sana dia melihat seorang laki-laki di depan makam sang ibu. Go Nan-Gil memperkenalkan dirinya sebagai sang ayah. Sebelum sang ibu meninggal, dia menikah dengan Go Nan-Gil. Laki-laki itu tinggal di rumah ibu Hong Na-Ri dan membuka sebuah restoran kecil.

Pemeran

Soo-Ae - Hong Na-Ri
Kim Young-Kwang - Go Nan-Gil
Lee Soo-Hyuk - Kwon Duk-Bong


3. My Wife Having an Affair This Week




Judul: My Wife Having an Affair This Week
Genre: Romantic, comedy
Episodes: 12
Jaringan Penayangan: JTBC
Periode Penayangan: Oktober 2016
Waktu: Jumat dan Sabtu. Pukul 20.30

Sinopsis

Drama ini juga drama remake dari serial Jepang Konshu Tsuma ga Uwaki Shimasu. Drama ini didasarkan dari kejadian nyata.

Do Hyun-Woo yang bekerja sebagai seorang produser selama kurun 10 tahun. Dia menyadari kalau istrinya berselingkuh tapi tidak tahu bagaimana harus menanggapi. Do Hyun-Woo berusaha melindungi pernikahannya. Dia mencoba mencari jalan keluar dengan bertanya pada orang-orang asing di media sosial.

Pemeran

Lee Sun-Kyun - Do Hyun-Woo
Song Ji-Hyo - Hyun-Woo's wife
BoA - Kwon Bo-Young









Friday, September 2, 2016

TENTANG FESTIVAL PESONA SELAT LEMBEH 2016

Saya selalu merasa paling tahu dan update soal berita terkini atau yang sedang hangat dibicarakan di media sosial dan portal berita online. Karena hampir sebagian besar waktu saya habiskan dengan online juga. Maklum emak-emak rumahan kalau kerjaan di rumah udah beres ya browsing sana sini dan buka medsos. Sisanya ya streaming film atau drakor. Duh selow amat ya hidup saya.

Tapi ternyata perasaan saya itu salah saat membuka Facebook dan membaca sebuah berita yang dibagikan dari akun saudara saya. Saya baru tahu kalau di Kota Bitung pada bulan Oktober nanti bakal ada Festival Pesona Selat Lembeh.

APA ITU FESTIVAL PESONA SELAT LEMBEH?

Iseng-iseng saya browsing soal festival yang diadakan di Pulau Lembeh ini. Saya kira Festival Pesona Selat Lembeh 2016 ini kali pertama perhelatannya. Ternyata sudah dihelat sejak 2009. Yawla... Ke mana aje saya sampai baru tahu tentang festival ini?

image

Memang sih saya pindah ke Tangerang itu kisaran awal tahun 2009 jadi maklum kalau gak tahu soal Festival Selat Lembeh. Tapi zaman itu sih saya udah cukup aktif di medsos seperti Facebook dan Twitter. Saya juga rajin baca berita online, kenapa festival tersebut gak kedengaran ya? Di akun Facebook teman-teman dan keluarga saya yang notabene kebanyakan tinggal di Bitung juga gak ada satupun postingan soal festival tersebut. Karena ternyata Festival Selat Lembeh rutin dilakukan sampai 2013.

Di portal berita online yang saya baca, Festival Selat Lembeh itu sangat meriah.
Ratusan jenis kapal motor nelayan dan perahu melakukan parade di Selat Lembeh dalam rangka memeriahkan puncak kegiatan Festival Selat Lembeh, Sabtu (21/9/2013). Kapal nelayan dari berbagai jenis tersebut merupakan kapal-kapal motor yang biasanya beraktivitas di sepanjang Selat Lembeh yang dikenal sebagai gerbang utama pelabuhan di Sulawesi Utara.

image

Festival Selat Lembeh merupakan hajatan tahunan yang digelar oleh Komunitas Nelayan dan Pengusaha Perikanan Kota Bitung yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bitung. Selain parade kapal dan perahu, Festival Selat Lembeh juga diisi dengan pelepasan ikan Napoleon, pentas seni dan budaya seperti tari maengket, cakalele, masamper, musik bambu. Ikut pula dipertandingkan lomba dayung, lomba renang melintasi Selat Lembeh serta lomba kebersihan kapal.

image

image

Festival Selat Lembeh sempat terhenti di tahun 2013. Saat saya browsing untuk tahun 2014-2015 tidak ada perhelatan. Lalu muncul kembali di tahun 2016 ini dengan nama Festival Pesona Selat Lembeh. Panjang yes!

Dengan berganti namapun gaung untuk festival ini masih belum terdengar secara luas. Salah satu bukti, hasil browsing image untuk festival ini hanya sedikit sekali. Sedih deh.

Tadinya saya iseng untuk menuliskan status seperti ini di akun Facebook saya.

image

Iya, niat semula itu bercanda sih walau emang sekaligus mau ngasih masukan juga. Tapi ternyata saya jadi tergelitik setelah nyoba nanya-nanya ke beberapa teman penulis saya tentang festival-festival yang diselenggarakan di berbagai daerah.

Kebanyakan dari mereka mengenal beberapa festival di daerah lain karena beritanya sering wara wiri di linimasa Twitter atau karena dibuzz oleh para selebtwit. Oh, soal berita ter-update saya selalu mencari di Twitter. Soal Awkarin yang menghebohkan jagat maya aja, duluan dihebohin sama anak-anak Twitter ketimbang anak-anak medsos lain. Kalo gosip terkini sih di Instagram, banyak akun gosip artis di sana. #ehgimana

Kenapa teman-teman saya (dan saya) tahu soal festival di daerah lain ketimbang daerah sendiri?

Karena... #engingeng
Pihak penyelenggara festival tersebut jor-joran buat promo di media sosial dan menggandeng para blogger. Mereka tahu bagaimana mempromosikan acara agar dikenal secara luas bukan hanya di daerah sendiri.

Festival Sriwijaya di Palembang misalnya, saya tahu banget soal festival tersebut karena saya sempat ikut lomba blognya. Tapi gak menang sih. Hehe.

Trus ada lagi Festival Danau Toba yang selama beberapa hari heboh di linimasa saya karena banyak selebtwit yang menjadi buzzernya. Festival yang bikin presiden RI jadi bahan olok-olokan rakyatnya padahal beliau menunjukkan rasa hormatnya dengan adat daerah setempat.

Saya juga sempat menuliskan status soal pembandingan ini di akun Facebook saya. Saya merasa upaya penyelenggara belum maksimal untuk memperkenalkan Festival Pesona Selat Lembeh. Maksud saya, kenapa tidak mencontoh festival daerah lain. Tidak, kenapa tidak menggunakan fungsi internet yang berguna menyebarkan berita secara luas?

Kenapa tidak menggandeng influencer medsos dan blogger?

Bukan karena saya adalah seorang blogger trus ngemis minta diundang. Tidak. Tapi fungsi blogger di era digital ini bukan lagi sebagai penulis yang menuangkan perasaan semata, layaknya dari diary pindah ke blog. Tapi blogger sudah sangat berpengaruh dalam hal mempromosikan sesuatu. Semisal produk kecantikan, makanan, lokasi suatu daerah, makanan, dll.

Sayang banget kan kalo perhelatan dalam rangka mengangkat sektor pariwisata di Kota Bitung tapi hanya dikenal di sekitaran Sulut saja. Tidak menyebar secara nasional. Bahkan untuk launching acara ini yang kabarnya bakal diadakan di Bundaran HI pada tanggal 13 September nanti. Coba dananya itu dialokasin buat lomba blog.

Iya, bikin lomba blog yang mengangkat Kota Bitung dan rencana pelaksanaan Festival Pesona Selat Lembeh nanti. Lebih murah dan cepat tersebar. Promosi yang mudah dan gampang. Kita bisa nunjukkin ke seluruh masyarakat seIndonesia, kalo ada Kota Pelabuhan kece di Sulawesi Utara namanya Kota Bitung. Soalnya saya capek jelasin, "Bitung itu di mana sih?" tiap kali ditanya teman-teman saya soal asal. Biar banyak yang tahu juga betapa indahnya Kota Bitung dan Selat Lembeh. Biar banyak yang tahu ada banyak tempat wisata keren di kota tercinta kita.

Lomba blog berhadiah duit (misalnya total 6 juta). Tanpa mengeluarkan banyak dana, Festival Pesona Selat Lembeh ini akan dikenal banyak khayalak. Para blogger akan berlomba-lomba ikut. Karena siapa sih gak mau hadiah uang? Walau nominal hadiah mungkin terbilang kecil tapi efeknya jauh lebih besar, lho. Imo.

Ini sekadar saran saja sih buat penyelenggara Festival Pesona Selat Lembeh. Kalo gak bisa bikin lomba blog karena waktu sudah mepet. Saat acaranya nanti bisa menggandeng para blogger yang udah punya nama. Atau saat launching di Bundaran HI nanti, bisa juga mengundang para blogger untuk ikut hadir agar bisa menyebarkan tentang perhelatan festival ini.

Karena kalo nanti ada lomba foto tapi tidak ada deskripsi soal perhelatan festival tersebut rasanya sia-sia.
Kata-kata lebih tajam dari sebilah pisau.