Tuesday, October 17, 2017

Sekarang Eranya Kids Zaman Now

Problematika kehidupan remaja memang gak ada matinya untuk dikulik. Mau dari kids zaman baby boomer sampai ke kids zaman now, ada aja hal menarik yang bisa dibahas.


Pemberontakan, pencarian jati diri, sampai kenakalan, rasanya menjadi satu paket saat masih remaja. Gue pribadi pernah berada dalam fase ini saat umur masih di kisaran belasan dan awal 20-an. Menjadi "nakal" dianggap keren karena berbeda dari anak-anak lain kebanyakan.

Belum lagi gejolak hormon pada masa pubertas sungguh besar sehingga kadang ada hal-hal dan keputusan yang diambil para remaja hanya karena dorongan ego semata tanpa pikir panjang.

Sutradara Upi bekerjasama dengan IFI Sinema tergelitik untuk menceritakan kehidupan masa remaja dalam bentuk film. Bergesernya gaya hidup modern akibat memasuki era digital melahirkan karakter-karakter remaja yang unik. Problematika yang muncul semakin kompleks dan menarik.



Karena alasan inilah, film My Generation dibuat.
Upi sendiri melakukan riset untuk film My Generation ini selama 2 tahun. Berkomunikasi dan melakukan dialog di media sosial adalah salah satu cara untuk menangkap kehidupan dan kelakuan nyata dari para remaja millenials.

Karena tidak ada kids zaman now yang gak punya akun medsos. Gue sendiri sebagai mamak-mamak generasi millenials memiliki belasan akun medsos, bukan hanya sekadar untuk eksistensi dan caper di medsos tapi karena memang untuk kebutuhan masa kini segala urusan pekerjaan bisa dilakukan dan didapat lewat media sosial dan semacamnya.


Pembuatan film My Generation sendiri prosesnya berjalan dalam kurun 1 tahun. Upi memilih talent-talent baru sebagai pemain utama agar menghadirkan suasana segar di dunia perfilman, sekaligus untuk menunjukkan bahwa bakat-bakat akting pemain baru ini tidak kalah bagusnya dengan para aktor dan aktris lawas. Tentu saja ini adalah langkah yang cukup berani. Tapi keempat talent yang dipilih dipercaya mampu memerankan karakter kids zaman now dengan baik.


Karena yang mengerti kehidupan kids zaman now ya kids zaman now juga.

Film My Generation ini diharapkan mampu memberi gambaran jelas kepada para orangtua dan sekitar, bahwa kehidupan masa remaja terkadang tidak semudah dan segampang yang dikira. Ada konflik dan permasalahan yang terkadang sulit untuk diungkapkan. Para remaja juga memiliki rahasia yang tidak bisa dibagi dengan orangtuanya untuk alasan tertentu.

Cara berpikir yang terbuka maupun penerimaan dari orangtua masing-masing diharapkan mampu membuat para kids zaman now ini lebih mudah berbagi. Karena semua orangtua sudah pasti melewati fase remaja. Hanya saja dengan era yang berbeda.


Pendidikan yang diberikan tentu saja berpengaruh dalam pembentukan karakter remaja. Dan pendidikan paling pertama diterima anak tentu saja berasal dari orangtuanya sendiri.


Sudah tidak sabar ingin menonton My Generation ini? Tenang, tanggal 9 November 2017 tayang di bioskop kesayangan di seluruh Indonesia.

Tapi kalo sudah penasaran banget, bisa nonton trailernya dulu.


Monday, October 9, 2017

Hello Moonella

Salah satu unlocked achievement gue tahun ini adalah menjadi pemenang Gramedia Writing Project. Sudah 3 tahun diadakan dan tiap tahun gue setia untuk mengiikuti semuanya, baru di tahun ketiga inilah gue terpilih menjadi salah satu pemenangnya. Mendapat hadiah, trophy dan naskah yang akan diterbitkan oleh Gramedia. Mimpi yang gue tenun sejak 2010 akhirnya berbuah manis.


Menerbitkan buku tentunya bukan perkara sederhana, karena masih banyak orang awam yang berpikiran kalo menulis dan menerbitkan sebuah buku hanya dalam sekali jentikan jari. Mereka gak tahu proses yang terjadi di baliknya. Berat dan berdarah-darah, mamen.

Karena itu gue tahu kalo menerbitkan buku itu gak mudah. Menulisnya apalagi. Walau udah terkenal dan punya nama sekalipun, menulis dan menerbitkan buku tidaklah gampang. Makanya gue salut sama yang bisa menulis dan menerbitkan bukunya sendiri.

Salah satunya adalah buku Hello Moonella. 


Tadinya gue gak kenal siapa Moonella ini. Ternyata dia adalah selebgram anak yang terkenal. Dengan jumlah follower hampir mencapai 1 juta orang, impresi dan konten yang menarik tentu saja yang membuat bayi berusia 3 tahun ini sampai mendapat follower yang begitu banyaknya. Follower gue mah boro-boro, beli choki-choki aja cuma dapat dua.

Baby Moonella atau dikenal dengan sapaan Munel baru saja meluncurkan buku miliknya yang berjudul Hello Moonella pada hari Kamis, 5 Oktober 2017 kemarin. Bertempat di Harlequin Bistro, Kemang. Buku bertema creativity book ini terlihat menggemaskan dengan karikatur Munel di bagian kovernya.


Buku Hello Moonella bukan hanya buku parenting semata. Ada ilustrasi, games, photo collection yang tersedia di dalam buku yang bisa dinikmati orangtua dan anaknya. Buku ini juga bukan tipikal novel tapi dibikin seru dan colorful dengan tutur bahasa yang mudah dipahami. Jadi anak-anak bisa belajar dan menikmati gambar-gambar di dalamnya.


Ada juga tips-tips ringan dan cerita personal dari mami, papi, dan Munel. Cerita tentang keseharian dan pengalaman pribadi Munel yang lucu dan menggemaskan.

Tema buku yang dipilih adalah Summer. Munel diibaratkan maminya seperti musim panas yang ceria.

Latar belakang buku Hello Moonella karena banyaknya permintaan dan keingintahuan dari para follower tentang keseharian Munel. Terinspirasi dari diary digital di akun @babymoonella, akhirnya mami Munel membuat sebuah buku. 

Siapa sih yang gak gemas dengan kelakuan anak perempuan berpipi bakpao ini? Saat gue melihatnya secara langsung aja langsung gemas. Gimana enggak, tiap kali diajak berfoto, Munel secara spontan langsung berpose dan senyum. Walau kadang ada masa dia merasa jenuh, ya namanya juga masih anak bayi.


Buku Hello Moonella juga mengajarkan anak untuk lebih peduli serta perhatian pada sekitarnya dengan cara-cara yang sederhana. Jadi, kalo mau nyari buku aktivitas dan parenting yang membawa manfaat positif, buku Hello Moonella bisa menjadi pilihannya.

Selain launching buku, ada juga coloring competition. Munel dan anak-anak lainnya bersama-sama mewarnai coloring book yang juga dikeluarkan bersamaan dengan buku Hello Moonella. 


Hello Moonella sudah tersedia di toko-toko buku dan bisa dibeli secara daring pula di akun Instagram @hellomoonella.

Grab it fast, guys!

Thursday, October 5, 2017

Selasa Bersama Bapak Presiden

Sometimes I hate weekdays. Bukan kenapa-napa, hanya saja rutinitas yang sama setiap hari kadang mulai membawa rasa jenuh.

Bangun subuh, nyiapin ini itu untuk krucils sekolah dan suami yang berangkat kerja. Kemudian terhenyak sendiri ketika rumah mendadak kosong melompong. Lalu tersadar dan kembali pada aktivitas sebagai IRT. Repetisi yang sama setiap hari, selama lima hari dalam seminggu, selama berbulan-bulan, dan akhirnya menahun.

Tapi pada hari Selasa kemarin ada yang sedikit berbeda. Hampir terasa surreal buat gue.

Kebayang gak sih, biasanya hanya melihat sesosok manusia di linimasa medsos atau di acara berita di tv nasional kemudian akhirnya bisa melihat sosok itu secara langsung dengan mata kepala sendiri?

Yang terucap dari mulut gue saat itu, "Akhirnya bisa bertemu juga."

Dan orang yang gue lihat dengan mata kepala sendiri itu bukan sembarang orang. Dia adalah kepala negara gue, Presiden Indonesia. Bapak Joko Widodo.


I adore him. Not that much. Just adore. But seeing him in person give another chill.

Bukan tanpa alasan gue bisa ketemu dengan Bapak Jokowi di hari Selasa pagi itu. Setelah menyiapkan keperluan krucils untuk brangkat sekolah, gue pamit untuk menghadiri undangan bloger sebagai satu orang dari puluhan perwakilan anggota BloggerCihuy yang terpilih. Karena undangan sebagai bloger gue bisa melihatnya secara langsung. Undangan dari Badan POM RI.


Adalah kasus-kasus yang cukup memprihatinkan yang terjadi belakangan ini sehingga Badan POM RI perlu untuk mencanangkan Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat.

Salah satunya adalah kasus obat PCC yang heboh di Kendari. PCC adalah Paracetamol Cafein Carisoprodol yang menimbulkan efek halusinasi. Obat berbentuk pil ini menyebabkan 64 orang harus dirawat di beberapa rumah sakit di Kendari. Bahkan, satu pengguna obat PCC meninggal dunia sebelum mendapatkan perawatan.


Bertempat di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur, pencanangan Aksi Nasional ini dihadiri oleh Presiden RI, Joko Widodo dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; perwakilan Komisi IX DPR RI; lintas sektor terkait antara lain Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kepolisian, Kejaksaan Agung, Badan Narkotika Nasional, Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat; perwakilan dari tokoh agama, masyarakat, dan public figure.

Lula Kamal yang dikenal sebagai seorang dokter dan juga public figure dipercaya menjadi MC pada hari itu.

Acara dibuka dengan pernyataan Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito bahwa Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat ini digagas dengan tujuan utama memberantas obat ilegal dan penyalahgunaan obat dari bumi Indonesia sampai ke akarnya.

Lalu Bapak Jokowi ikut memberikan pernyataannya. Beliau berharap semua pihak bekerjasama. Beliau meminta Badan POM beserta seluruh Kementerian dan Lembaga harus bersinergi mengawasi penyalahgunaan obat. Melindungi rakyat, menyelamatkan generasi muda, dan bangsa Indonesia. 

Beliau juga memanggil beberapa orang maju ke depan untuk dimintai pendapatnya. Di antaranya ada Kabareskim Polri, Bapak Komjen Polisi Ari Dono Sukmanto dan Bimbim Slank yang mewakili masyarakat dan public figure.



11 orang kemudian dipanggil ke atas panggung untuk menandatangi komitmen untuk menolak penyalahgunaan obat ilegal di Indonesia.


Acara selanjutnya diisi oleh gabungan anak-anak SMA dari beberapa sekolah yang membawakan jingle lagu dari Badan POM RI.


Bapak Presiden kemudian diajak keluar untuk melakukan pemusnahan terhadap barang bukti hasil pengawasan Badan POM selama tahun 2014-2016 serta barang bukti perkara penyidikan di bidang Obat dan Makanan, dengan total nilai keekonomian mencapai 61,55 miliar rupiah. Penny K. Lukito memimpin secara langsung pemusnahan barang bukti yang dilakukan secara simbolis di lokasi pencanangan Aksi Nasional menggunakan mobile incinerator. Pemusnahan turut disaksikan oleh para tamu undangan.

Para undangan lalu dihibur dengan tampilan dari band Slank yang membawakan beberapa lagu hits mereka sampai acara ditutup.



Melalui Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat, Badan POM RI mengajak seluruh lapisan masyarakat agar memberikan dukungan dan komitmennya dalam upaya pemberantasan penyalahgunaan obat di Indonesia.

MARI BERSAMA KITA BERANTAS PENYALAHGUNAAN OBAT!

*) kredit foto kepada anggota BloggerCihuy yang datang hari itu. Terima kasih. Maaf saya lupa fotonya diambil dari siapa aja.