Saturday, July 2, 2016

Ngajak Dua Krucil Nonton Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea

image

Berawal dari tawaran Unidzalika buat nonton gratis di grup Whatsapp. Syaratnya terbilang mudah, cukup ngereview film yang bakal ditonton di blog. Sebelum mengiyakan, saya nanya dulu ke Uni kalo boleh bawa anak. Kalo yang pada tahu kebiasaan saya, kalo mau jalan saya selalu mengajak kedua anak saya. Maklum saya IRT yang gak pake asisten buat ngurus rumah dan anak. Semua saya urusin sendiri sejak keduanya lahir. Uni bilang boleh, jadilah saya semangat buat daftar, karena kuotanya terbatas. Saya tuh kadang orangnya suka impulsif dan sukanya gratisan. Padahal lokasi buat nonton gratis ini terbilang jauh, di Bogor. Saya sendiri adalah penghuni galaksi Tangsel. Tapi, karena lagi masa liburan saya pikir tak apalah. Anggap aja jalan-jalan.

Dua krucil untungnya cukup excited pas saya bilang kami bertiga bakal jalan-jalan naik kereta ke Bogor. Yang sedikit saya sesalkan mungkin, hari itu bertepatan dengan keberangkatan suami ke Jepara. Dia berangkat kantor jam 6.30 lalu balik buat ambil pakaian dan keperluan buat dibawa pukul 8.30, sedangkan kami berangkat ke stasiun pukul 8.35. Jadilah saat kami udah di kereta dia baru nyampe rumah. Jadwal nonton gratis ini rencananya pukul 14.00, karena saya tahu Bogor cukup jauh makanya sengaja berangkat pagi. Kami tiba di Botani Square Mall hampir pukul 12.00. Setelah drama dengan tukang gojek yang mesti tiga kali cancel karena bingung sama lokasi penjemputan. Untung aja dibantu bapak-bapak yang baik hati ngarahin lokasi gue ke tukang gojek di telepon.

Saat saya dan dua krucil sampai di XXI Botani Square keadaan udah cukup ramai. Tak jauh dari pintu masuk juga ada sebuah stand. Saya tadinya gak ngeh kalo stand tersebut milik @mppromedia yang mensponsori nonton gratis ini.

Saat sudah jam 13.00 saya mendekati stand @mppromedia. Mencoba menanyakan tiket. Sedikit ada kebingungan karena saya menjelaskan saya dapat tiket bareng teman saya Unidzalika, ternyata harusnya atas nama @muterfilm. Tadinya saya cuma dikasih satu tiket aja, jadinya saya bilang saya nunggu Uni aja. Karena janjinya saya dapat dua. Soalnya walau kata Uni anak-anak gak bayar, tetap aja saya takut bakal ditagih. Makanya saya minta di-keep dua tiket untuk saya.

Sambil nunggu Uni yang belum juga nongol, saya ngajak dua krucil buat makan. Sebenarnya sih saya udah nyiapin bekal buat dua krucil, dari air minum, roti bakar, nasi dan lauk, sampai camilan. Tapi tetap aja itu anak dua kelaperan. Pas kita lagi makan, ada Whatsapp masuk dari Uni katanya dia udah di Botani Square Mall tapi mau mampir ke musala dulu.

Selesai makan, saya dan dua krucil kembali ke XXI. Gak seberapa lama Uni nanya kalo saya udah di mana. Jawab saya, udah di dekat stand @mppromedia. Ternyata Uni lagi ngantri juga buat ngambil tiket. Saya ceritain kalo tadinya saya cuma dikasih satu. Kemudian Uni nyerahin dua tiket sesuai janjinya. Saya juga ketemu @rulachubby yang ternyata ikutan nonton juga.

image



[caption id="" align="alignnone" width="1152"]image Bersama Uni dan Rula[/caption]
Selain kami, udah banyak yang juga ngambil tiket sekaligus foto-foto.

image

image

Nonton gratis ini disponsori oleh @mppromedia dan @muterfilm, dengan menggandeng Uni yang terbilang blogger femes asal Bogor *insert hestek temenkuseleb di sini* sebagai salah satu buzzer-nya. Dan karena saya udah kenal Uni cukup lama dan kita satu grup juga di Whatsapp jadilah saya mau buat ikutan. Film yang bakal diputer adalah Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea. Tahu dong ya, ini film diangkat dari novelnya Asma Nadia dengan judul yang sama.

Tadinya direncanain pemutaran pukul 14.00 ternyata pas baca tiket nanti pukul 14.30. Sambil nunggu saya ngambil paketan camilan gratis yang didapat dari nonton gratis ini.

image

Pukul 14.30 pintu studio dua dibuka. Saya masuk bersama penonton lainnya. Kita dapat posisi di bangku atas. Seorang perempuan yang jadi MC ngasih pembukaan dulu sebelum nonton film Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea dimulai. Dan saya baru tahu kalo kami adalah penonton pertama sebelum film ini rilis tanggal tanggal 5 Juli. MC lalu memanggil pihak-pihak yang terkait dari film ini, mulai dari sutradaranya Guntur Soeharjanto, penulis novelnya Mbak Asma Nadia, sampai beberapa orang pemainnya. Yang datang adalah Dewi Yull dan Morgan Oey.

image

image

Setelah para pemain dikasih kesempatan untuk memberikan testi singkat tentang filmnya. Tak lama lampu bioskop mulai dipadamkan dan film dimulai.

REVIEW FILM

image

Sutradara : Guntur Soeharjanto

Penulis Skenario : Alim Sudio

Produser : Gope T Samtani

Penulis Novel : Asma Nadia

Pemain : Morgan Oey, Bunga Citra Lestari, Girind Nidji, Ringgo Agus Rahman, Dewi Yull.

Baiklah, sekarang mari kita ngereview film ini. Saya sedikit tertarik karena latarnya ada di Korea Selatan. Sebagai pencinta Kpop dan Kdrama, tentu saja saya antusias dengan sesuatu yang berhubungan dengan negara ini.

Bagi yang belum nonton, spoiler alert.

Adegan dibuka dengan narasi pemeran utamanya Rania Timur Samudra (BCL) yang adalah seorang traveler dan juga penulis buku, yang keliling ke berbagai tempat di Indonesia dan negara lainnya. Lalu saat Rania sedang berada di suatu negara dia mendapat telepon dari ibunya (Dewi Yull) yang memintanya pulang. Rania pulang dan mendapati sang ayah sedang terbaring sakit di tempat tidur. Rania berjanji kalo dia tak akan pergi lagi, dia akan tinggal di rumah untuk menjaga ayah dan ibunya. Tapi sang ayah malah meminta Rania agar tetap berpetualang. Bagi sang ayah, Rania adalah mata dan telinganya dalam menjelajahi dunia. Sang ayah lalu memberikan misi bagi Rania, untuk pergi ke Baluran, salah satu tempat di Jawa yang pemandangannya sangat indah. Itu adalah tempat pertama ayah dan ibu Rania bertemu dan jatuh cinta.

Rania lalu pergi ke Baluran. Di sana dia bertemu dengan Hyun Geun (Morgan Oey) seorang pemuda asal Korea Selatan dan Alvin (Ringgo Agus) sahabatnya. Mereka sedang memotret keindahan Baluran. Tapi saat Rania sedang berdiri, dia ikut dipotret Hyun Geun. Karena alasan itulah Rania menghampiri Hyun Geun dan menegurnya karena sudah mengambil fotonya tanpa izin. Ada sedikit perdebatan di sini karena Hyun Geun belum terlalu fasih berbahasa Indonesia, jadinya ada beberapa kata-katanya yang sedikit melenceng dari maksudnya. Untungnya ada Alvin yang bisa menerjemahkan kata-kata Hyun Geun.

Sebelum film dimulai sih, Morgan emang jelasin kalo dia belajar bahasa Korea. Dan saya mesti akui itu keren. Saya aja yang udah berkutat dengan huruf Hangul dan nonton Kdrama setiap minggu masih susah buat ngomong Korea secara utuh. Tapi ya, kekurangannya, lafal bahasa Korea Morgan masih kaku. Masih lebih kayak lafal orang Indonesia yang tinggal di Korea alih-alih orang Korea asli. Tapi ya tetap mesti diacungi jempol.

Hyun Geun lalu mengatakan sesuatu yang membuat Rania sedikit kesal, katanya pemandangan di Indonesia masih kalah jauh dari Korea. Rania lalu menantang Hyun Geun untuk ke Kawah Ijen, itu adalah salah satu kawah yang terindah di dunia. Hyun Geun menerima tantangan Rania ini dengan ajakan sebagai pemandunya. Rania akhirnya menerima. Benar saja, Hyun Geun terpana dengan keindahan Kawah Ijen. Namun saat mereka akan kembali, sudah tidak ada kendaraan lagi. Rania terpaksa ikut menginap di homestay tempat Hyun Geun dan Alvin tinggal. Sayangnya malam itu juga, Ilhan (Giring Nidji) datang menjemput Rania. Dia membawa kabar duka, ayah Rania meninggal dunia. Rania lalu pergi bersama Ilhan, sayangnya kamera yang selalu dibawanya tertinggal.

Sejak kematian sang ayah, Rania melupakan mimpinya untuk menjadi traveler. Dia berjanji kepada ibunya akan selalu berada di sisinya. Namun sang ibu tahu kalo hati Rania tersiksa.

Hyun Geun yang menyimpan kamera Rania meminta Alvin untuk memotretnya. Dan berkat Alvin juga maka mereka bisa menemukan alamat rumah Rania. Hyun Geun dan Alvin lalu datang ke rumah Rania, sayangnya Rania tidak bisa berlama-lama karena harus pergi dengan Ilhan.

Ilhan menawarkan Rania untuk menjadi sukarelawan yang membantu ibu-ibu buta huruf belajar membaca. Rania bersedia. Di lain waktu kakak-kakak Rania yang sudah menikah merasa Ilhan cocok dengan Rania. Mereka berusaha untuk menjodohkan.

Suatu hari, Rania mendapat undangan dari Korea Selatan untuk menjadi Writing Residence di Gangwon. Semula Rania menolak karena dia berjanji tak akan ke mana-mana lagi. Tapi sang ibu berusaha mendorongnya untuk pergi. Karena itu adalah mimpi almarhum ayah Rania, yang ingin agar anak perempuannya itu tetap menjelajah. Rania akhirnya mau untuk pergi, dia pamit kepada Ilhan yang sayangnya direspon dengan kaku. Ilhan keberatan jika Rania pergi saat para ibu-ibu akan mengikuti ujian Paket C.

Nah, di adegan Ilhan gak pengin Rania pergi ini gue rada kesel karena 'rada marah-marah'. Yawlaaa... siape elo? Soalnya mereka gak pacaran, tapi Ilhan udah posesif aja. 
Rania tiba di Korea Selatan dan menginap di salah satu homestay yang pemiliknya orang asli Korea tapi bisa bahasa Indonesia karena suaminya orang Bandung. Kebetulan amat, sik.

Selain itu Rania juga bertemu Alvin yang ternyata kerja di kedubes di Korsel. Haela... kok bisa kebetulan juga.

Hyun Geun tahu kalo Rania datang ke Korsel. Tapi Alvin mewanti-wanti kalo dia gak pengin Hyun Geun nyakitin hati Rania. Soalnya Hyun Geun ternyata udah punya tunangan namanya Yeong Hwa. Anak seorang pengusaha kaya. Chaebol gitu deh.

Hyun Geun akhirnya bertemu dengan Rania. Dia bahkan menawarkan mengunjungi tempat-tempat indah di Korea. Karena menurut Hyun Geun, Alvin itu tour guide yang buruk.

Padahal pas muncul adegan Hyun Geun sama Rania jalan-jalan, tempatnya juga bukan tempat yang 'wah banget' sik. Imo. Soalnya karena udah sering liat latar di Kdrama, menurut saya masih cantikan panorama Indonesia. Ya walau tetep sik, saya pengin banget ke sana. Tolong bayarin saya sugah daddy! *berubah jadi anianijakarta*

Karena jalan-jalan itu, Rania jadi akrab dengan Hyun Geun, yang udah jatuh cinta sama Rania sejak pandangan pertama mereka ketemu di Baluran. Rania juga mulai jatuh hati sama Hyun Geun sejak tahu kalo Hyun Geun ternyata muslim.

Tapi...

Layaknya film atau sinetron atau serial kdrama, pasti ada pihak yang tersakiti kalo ada yang saling jatuh cinta. Tunangannya Hyun Geun salah satunya. Yang berperan ala-ala antagonis sinetron yang ngebuang makanan pemberian Rania buat Hyun Geun. Epiknya sih, sampai ngundang Rania ke acara ulang tahunnya trus ketahuan kalo Hyun Geun udah dijodohin sama Yeong Hwa.

Menurut saya sih, adegan Rania langsung kabur trus dicegat Hyun Geun dengan kata-kata kalo Rania adalah satu-satunya bintang di langitnya itu lebay. I mean, as a woman. Stay classy lah. Kabur pas dengar pengumuman kayak gitu itu norak banget. Adegannya klise banget sih buat bikin seolah-olah pemeran perempuannya mesti patah hati dengan cara yang udah sering banget di sinetron atau kdrama.

Ilhan yang emang pengin dijodohin sama kakak-kakak Rania diminta buat jemput Rania di Korea. Ilhan pun berangkat walau dia punya phobia terbang. Rania yang patah hati sama Hyun Geun menyambut kedatangan Ilhan dengan wajah sembap. Di saat yang sama Hyun Geun datang untuk memberikan Rania sesuatu, sayangnya Hyun Geun langsung pergi saat ngeliat ada Ilhan. Ilhan lalu menyusul Hyun Geun dan meminta Hyun Geun menjauh dari kehidupan Rania.

Tugas Rania di Korea akhirnya selesai. Ilhan dan Alvin yang menemaninya. Alvin memberikan ucapan selamat sambil menceritakan tentang Hyun Geun yang sudah pergi ke Palestina. Alvin juga menceritakan tentang hubungan Hyun Geun dan Yeong Hwa yang kandas. lhan saat itu sedang Skype dengan keluarga Rania, dia meminta restu. Ilhan lalu melamar Rania di depan keluarga Rania. Rania pun menerima lamaran tersebut.

Kembali ke Indonesia, Rania disibukkan dengan keperluan mengurus pernikahannya dengan Ilhan. Namun dia masih belum bisa melupakan Hyun Geun. Ilhan bisa melihat itu, saat Rania meminta Ilhan membuka email di ponselnya saat fitting. Ilhan malah menghapus email dari Alvin yang mengabarkan tentang kondisi Hyun Geun. Ilhan mengakui itu saat mereka berdua di dalam mobil. Secara refleks Rania langsung keluar dari mobil, namun dia sadar kalo tindakannya salah. Dia sudah akan menikah dengan Ilhan. Namun Ilhan juga tetap merasa salah, jika dia tetap menahan Rania dan mereka menikah. Jadinya gak akan ada cinta. Karena cinta tak bisa dipaksakan.
Ilhan lalu mengantar Rania bertemu dengan Hyun Geun di Korea. Dia sendiri yang menyerahkan Rania ke Hyun Geun. Dan... happy ending.

Secara overall, saya lumayan suka sama nih film. Sukanya ya karena ngambil setting di Korea aja. Soalnya susah banget kalo nonton latar Korea trus ada pemain yang dari Korea, trus gak ngebandingin sama Kdrama. Akting Morgan bagi saya masih kaku. Gambaran Hyun Geun yang cuek gak bisa saya tangkap. Mana dengan rambut gondrong begitu, Morgan keliatan kayak Jon Snow di Game of Thrones. Peran Alvin bagi saya yang steal the highlight. Ringgo emang cocok banget bikin suasana mencair dengan lawakan khasnya.

Yang bikin gue kurang suka juga love hate relationship antara Rania dan Hyun Geun. Udahlah jatuh cintanya cepet bener. Eh mesti narik ulur perasaan juga kayak tarik tambang. Apalagi di ending. Udah jauh-jauh Rania datang masih juga diusir. Drama deh, oppa. Untung ada Ilhan yang berbesar hati nyerahin calon istrinya yang emang cintanya ke oppa Korea.

I give 3 out of 5 stars to Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea.

Dukung terus perfilman Indonesia.

image

2 comments:

  1. Wuih lengkap sekali review-nya! Terima kasih sudah datang dan nonton, mari dukung terus per-fim-an Indonesia! :) Oh ya, komen soal om Ringgo sama nih. Dese steal the highlight!

    ReplyDelete
  2. […] kereta langsung excited. Mungkin karena kemarin kita ke Bogor dan berdua menikmati. Baca ceritanya di sini. Padahal berdua gak tahu, bakal ngapain sik diajak emaknya hari Sabtu nanti. Mereka iya iya aja […]

    ReplyDelete