Saturday, October 1, 2016

Drama Mengurus e-KTP

Sebenarnya gak drama sik, saya aja yang anaknya drama. Maklum haus perhatian. #lah Pengurusan e-KTP sangatlah mudah. Cukup datang, ngantri, perekaman dan terima slip pengambilan e-KTP

.

.

...untuk diambil hasilnya dua minggu ke depan. 



Oke, ini memang rada lama. Tapi selebihnya tidak dipersulit sama sekali walau tadinya pas saya datang ke Kantor Kecamatan buat ngantri untuk mengurus e-KTP terlibat drama singkat ala-ala sinetron. Eh bener dong yak judul saya. #halah

Jadi dramanya terjadi sejak saya malas ngurus e-KTP sampai ternyata hampir melewati batas yang diberi kelonggaran dari pemerintah, yaitu tanggal 30 September. 

Akhirnya dengan bekal kemalasan yang dipaksakan saya pergi juga ke Kantor Kecamatan di Serpong Utara sehari sebelum masa tenggang berakhir. Sebenarnya di dekat rumah ada Kantor Kecamatan juga, tapi karena KTP saya dan suami dan KK kami sejak kepindahan diurus di Kecamatan Serpong Utara, sudah malas untuk ngurus lagi. Maklum birokrasinya rada ribet, mesti minta surat ini itu ke RT/RW lah, bla bla bla...

Berbekal hasil browsing di Mbah Google, saya jadi tahu kesiapan apa aja yang harus dibawa. Cukup fotokopi KK dan KTP lama. Udah, dua item itu aja. Gak ada lainnya lagi. Saya bahkan sudah mengantisipasi peraturan apa yang bisa saya jadikan landasan jika nantinya ada petugas yang meminta salam tempel. 

Saya sengaja pergi agak siangan karena Kantor Kecamatan letaknya tak jauh dari sekolahan anak saya. Niatnya sekalian buat jemput si kakak. 

Saya tiba pukul 11 setelah nyasar dulu pake Gojek. Karena saya lupa jalan ke Kantor Kecamatan dan GMaps-nya ngajak becanda muter-muterin user padahal lokasinya gak jauh dari sekolah anak saya. Kan ngehek. 

Kantor Kecamatan Serpong Utara sepi saat saya masuk. Ada beberapa perubahan sejak terakhir kali saya ke sana sama suami. Saya bertanya ke seorang bapak-bapak yang duduk di sebuah bangku kayu panjang di dekat sebuah ruangan di mana lokasi pengurusan e-KTP. Si bapak ternyata gak tahu. Kebetulan ada seorang mbak-mbak yang baru saja menuruni anak tangga tak jauh dari tempat saya berdiri. Melihat mbaknya membawa lembaran kertas dan terlihat santai, saya berasumsi kalo mbaknya salah satu pegawai di Kantor Kecamatan. Saya pun bertanya...

"Mbak, kalo mau ngurus e-KTP di mana ya?"

"Wah, Ibu udah terlambat. Nomor antriannya udah habis, Bu. Besok aja Ibu datang lagi. Atau kalo mau, entar jam 2.30 Ibu balik lagi."

"Gak bisa sekarang aja, Mbak?" 

"Gak bisa, Bu. Baiknya besok pagi aja." 

Kemudian mbaknya pergi setelah mematahkan harapan saya hari itu. Udahlah tampilan awut-awutan karena nyasar dan kepanasan, nyampe di Kantor Kecamatan eh disuruh balik besok. Dikata rumah saya cuma di samping Kantor Kecamatan apa. 

Beruntung sebelum saya keluar kantor dengan perasaan sedih dan berniat untuk bodo amat soal pengurusan e-KTP, seorang petugas laki-laki bertanya kepada saya. Oh, saya tahu dia petugas karena memakai seragam cokelat layaknya seragam PNS, kalo ndak pake seragam ya bukan petugas namanya tapi rakjel juga kek saya. Ehe he...

Saya menjelaskan maksud dan tujuan saya datang sekaligus rada memelas karena harapan saya yang dipatahkan sama si mbak-mbak yang entah pegawai di situ apa mau ikutan ngurus e-KTP juga kayak saya. Ternyata si petugas malah membawa saya langsung ke aula. Dia malah menyuruh saya duduk di depan agar cepat dipanggil. Tanpa perlu ngambil nomor antrian ataupun nunggu sampai 2.30 kayak kata si mbak sebelumnya. 

Saya hanya perlu menunggu tak sampai 5 menit sampai nama saya dipanggil. Setelah dicocokkan data KK saya dengan data di database Kecamatan, saya disuruh menunggu untuk melakukan perekaman. Menunggunya juga hanya sebentar, kisaran 1-2 menit. 

Nama saya dipanggil setelah seorang perempuan muda. Saya langsung difoto yang entah hasilnya bagus atau tidak karena saya baru sadar rambut saya rada urakan setelah saya keluar kantor. Setelah difoto, tanda tangan, pengambilan sidik jari, dan terakhir rekam mata. Lalu saya diberi slip pengambilan e-KTP. Semuanya berlangsung cepat dan tanpa bertele-tele. Saya gak perlu mengeluarkan jurus jika-jika petugas meminta selain fotokopi KK dan KTP lama. Benar-benar mudah dan memuaskan.

Sekarang mari berharap kalo e-KTP saya benar-benar bisa diambil selang dua minggu ke depan. 

No comments:

Post a Comment