Sunday, January 14, 2018

6 Months Body Goal

Source image: @kaliburns's IG. 

Hubungan gue dengan dengan nge-gym ibarat love and hate relationship. I've been doing this almost 2 years and always ended up at square one.

Sebelum memutuskan untuk nge-gym gue tadinya rutin latihan outdoor yang semuanya adalah cardio (jogging, squat, HIIT) di sekitaran perumahan tempat tinggal gue. Kurang lebih ini gue lakuin selama 3 bulan. Ini sekitaran tahun 2016. 

Ada hasil?

Ya masa sudah rutin 5/7 days training trus gak ada hasilnya. Ada dong.

Ketahuan hasilnya saat harus nemenin anak kedua belajar naik sepeda. She's 4 yo waktu itu. Gue gak ngosan-ngosan pas ngejar dia muter-muter kompleks bahkan cenderung santai tanpa merasa kelelahan walau anaknya main hampir selama satu jam. FYI, anak gue sudah dua dan yang paling gede sekarang sudah 9 tahun, jadi fisik tidak setangguh sebelum punya anak.

3 bulan cardio ini membuat fisik jadi lebih strong, napas lebih panjang, dan tubuh lebih sekel. Walau perubahan secara kasat mata gak banyak ngaruh. Maksudnya, orang-orang cenderung menganggap kalau kurus itu hasil akhir dari berolahraga atau diet. Padahal fuck the scale.

Loh, kenapa?

Dear ladies, skala timbangan hanyalah angka asalkan kita fokusnya mau olahraga apa. Kalau pengin timbangan turun tergantung asupan kalori dan latihan apa yang dilakukan. Cardio adalah latihan paling pas untuk menurunkan berat badan dan semua yang melekat di badan, mau dada sama pantat juga. Itu konsekuensinya.

Tapi kalau kalian tipe yang masa bodo sama timbangan, lebih milih agar tubuh jadi bugar dan sekel. Maka latihannya adalah untuk mengubah lemak menjadi otot. Secara otomatis ikut mengubah massa tubuh menjadi lebih berat. Hasil timbangan bisa tetap seperti sebelum berolahraga atau diet, atau bahkan bisa bertambah tapi tubuh jadi kencang dan berotot.

Tapi berolahraga atau diet trus timbangan tetap kan percuma dong?

Ehm, anu, motivasi berolahraga atau diet kalau ujungnya cuma nyari kurus ya mending jangan deh. Berolahraga pada dasarnya dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh. Sedangkan diet sendiri sampai sekarang banyak yang salah kaprah menganggap diet artinya gak makan. Lah mati dong kalau gak makan.

Diet dalam bahasa Yunani berarti cara hidup. Diet adalah jenis asupan makanan yang dikonsumsi seseorang. Jenis asupan ini diatur ukuran, porsi serta kandungan gizinya. Jadi yang bilang diet berarti mengurangi makan ya salah besar.

Diet dan olahraga yang benar adalah kunci untuk menjaga kesehatan tubuh. Gak asal kurus aja.

Gue sendiri tadinya terbawa dengan pola pikir seperti ini, "diet ah biar kurus", "jogging ah biar kurus". Kurus tapi penyakitan kan jadinya percuma.

Setelah sadar dan mulai menerapkan pola makan yang gue rasa cocok dengan metabolisme gue, berikutnya gue mulai memilih untuk nge-gym.

Kenapa gak latihan cardio lagi?

Karena motivasi gue berubah. Selain sehat gue pengin punya body goal kayak insta babes yang demen nge-gym semisal beberapa yang gue follow di IG; @krissycela, @bribaebee, @melissamolinaro, @lianev, dan masih banyak lagi.

Secara genetik bentuk tubuh gue standar banget dengan pantat yang agak tepos. Apalagi saat rutin cardio toket gue ikutan menyusut. Sudah kicik makin mengecil pula. Apa yang mau dipegang pas mesra-mesraan sama suami nanti? Haruskah kusamarkan dengan balon air? 

Makanya gue pengin punya pantat bahenol tapi dada tetap kencang. Sekencang wajah Om John Travoltta abis suntik botox.

Kalau ini pure keinginan daging sih. I mean, look at them. Look at Kaliburns's body yang gue jadiin foto utama. Damn, she's hot. Gue sebagai perempuan aja ngeces ngeliatnya apalagi laki, yekan? Laki sendiri ya, bukan laki orang. Kalau masih single bisa bebas tebar pesona ke laki mana aja, asal tetap bukan laki orang.

Ya, goal tiap orang-orang beda-beda. Ada yang mau kurus aja. Ada yang pengin kenceng aja. Ada yang pengin kurus karena makan hati ditinggal pacar. Bebas. Kalau gue penginnya punya abs, lengan kecil, dan pantat bahenol. Kayak Kim K dong? Ew, jauh-jauh deh dari failed ass itu. Udahlah pelsong pantatnya, jele pula bentukannya. Booty kenceng itu earned not given. Ya walau kecanggihan plastic surgery sekarang ngeri, dengan metode brazilian ass di dokter bedah kecantikan ternama di Amriki, pantat bisa sesesekel yang rajin squat.

Tapi gue milih cara konvensional. Squat dan weightlifting like a beast. Karena mau plastic surgery sobat miskin kayak gue manalah mampu. Kecuali gue punya sugah daddy. *install ulang seeking arrangement* #ehgimana

Karena body goal ini, gue harus mematenkannya di resolusi 2018 ini. Harus. Kudu. Jadi. Karena tahun lalu saat rutin nge-gym gue malah drop akibat tifoid. Jadilah 4 bulan rutin nge-gym terbuang percuma karena setelah sembuh tifoid gue mengalami eating disorder. Eat like a pig like no tomorrow. Serius. Makanya berat gue tadinya 52 melonjak jadi 65. Just in 7 months. Huahahaha.

September 2016

November 2017

Sekarang, mumpung baru awal tahun, baru bulan Januari pun. Body goal ini harus terlaksana. Gue mulai rutin nge-gym lagi sejak seminggu lalu. Jadwalnya 5/7 days at gym.

Sudah ada hasil?

Well, foto gak bisa bohong.

Kiri: November 2017. Kanan Januari 2018. Satu minggu ngegym. 

Sesuai judul, gue jadinya mau menantang diri selama 6 bulan ini. Bisa gak gue mencapai body goal yang gue inginkan? Kalau hasilnya sesuai target, gue bakal rutin berbagi tips dan trik selama nge-gym. Doakan keinginan daging ini berhasil ya, yorobun
                                                                                                   

No comments:

Post a Comment