Monday, November 15, 2021

Pentingnya Olahraga, Nutrisi dan Kesehatan Mental

 


Tadi buka Twitter dan menemukan tubir tentang postingan video pamer tubuh Mbak Nora, istrinya Jrx, di antara sekian banyak tubir di linimasa platform berlogo burung tersebut.

Apa yang salah di postingan Nora? NGGAK ADA!

Netijen aja yang nyari-nyari perkara. Ke-trigger dengan postingan yang dirasa tidak sefrekuensi dengan dirinya. Padahal postingan di media sosial itu semudah kita melihat secara biasa saja apa yang selewat di linimasa atau cuitan dari akun yang kita ikuti.

Anehnya beberapa tahun belakangan ini--makin menjadi semasa pandemi ini, orang-orang semakin reaktif hanya untuk satu atau dua kalimat harmless dari sebuah akun. Kalimat dan fotonya tidak merugikan siapa-siapa yang emosi malah netijen.

Semasa pandemi kayaknya netijen waktu luangnya hanya dipergunakan untuk ribut saja. Padahal dengan energi sebesar itu bisa dialokasikan ke olahraga.

Saya percaya orang yang berolahraga secara rutin akan memengaruhi mental dan jiwanya menjadi lebih positif. Karena energi yang dikeluarkan untuk angkat beban 80-100kg di gym bagi saya cukup untuk menguras energi secara fisik tapi membuat jiwa saya tenang.

Selaras dengan ini IziHealth bekerja sama dengan Pulih@thepeak mengajak netijen untuk mengenali kondisi fisik dan jiwa juga. Di hari Jumat kemarin saya ikutan webinar dalam rangka Hari Kesehatan Nasional dengan tema: "Mengenal Lebih Dalam Mens Sana in Corpore Sano". Ada Christian Adhi Putra selaku Head of Operational IziHealth, Dra. Diah Artarini dari Pulih@thepeak, dan Anggina Salamah seorang ahli nutrisi.

Secara garis besar Anggina menjelaskan pentingnya asupan nutrisi lewat makronutrisi dan mikronutrisi. Sampai di sini saya paham kenapa netijen sering banget emosi terhadap postingan orang lain. Karena kekurangan karbohidrat! Nggak ada glukosa yang bisa dipecah dan disebar ke otak. Lagian sudah 2021 orang-orang awam yang mengaku-ngaku diet masih saja gatekeeping terhadap karbohidrat. Sedangkan karbohidrat itu makronutrisi penting bagi tubuh. Manusia membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi untuk berkegiatan sehari-hari.

Karbohidrat itu penting. Dalam berolahraga mau menurunkan berat badan bukan karbohidrat yang diputus tapi kalori harian dikurangi. Mau menaikkan berat badan juga kalorinya yang dinaikkan bukan hanya semata karbohidrat diperbanyak.

Berolahraga dan mengatur asupan nutrisi harian itu memang tidak semudah mendengar atau melihat postingan para influencer di media sosial. Praktiknya justru sangat berat. Karena berolahraga dan makanan itu proses pembelajaran bertahun-tahun. Coba lihat fitnessgram yang body-nya lean, slim thicc, or sixpack. Itu semua berasosiasi dengan apa yang dimakan dan apa yang dilakukan.

Sementara Dra. Diah menjelaskan kalau badan sehat itu yang mengukur diri kita sendiri. Sejauh mana kita mengenal diri kita, jiwa kita, dengan itu kita bisa merawat diri kita dengan baik.

Dra. Diah juga menyebutkan pentingnya berolahraga di usia dewasa karena benefit-nya banyak, selain bisa bikin awet muda, hormon endorfin yang dikeluarkan bisa membuat diri semakin percaya diri.


Saya sendiri goal jangka panjang rutin berolahraga itu agar tidak merepotkan keluarga terdekat di saat tua nanti. Ini andaikan dikasih umur panjang sama Sang Pencipta. Jangka pendeknya sih receh, pengin dipuji "you're hot!" as the biggest complementary ever.

Bahas soal kesehatan mental tadinya saya belum bisa membedakan apa itu psikolog dan psikiater. Saya pikir ini dua terminologi yang sama. Ternyata berbeda. Psikiatri adalah ilmu kedokteran yang berfokus pada kesehatan jiwa sedangkan psikologi adalah ilmu non-kedokteran yang mempelajari perilaku dan perasaan seseorang. Pendeknya; psikiater adalah dokter, psikolog bukan.

Yayasan Pulih@thepeak sendiri adalah kewirausahaan sosial yang sudah berdiri sejak tahun 2014 yang menyediakan layanan konseling dan program pemberdayaan bagi perempuan, remaja dan keluarga yang sudah lama juga bekerjasama dengan IziHealth.

Klean bisa juga, lo, konsultasi kesehatan. Saya tahu pasti mikirnya kalau ke psikolog or psikiater pasti mahal. Saya sering baca ini di media sosial dan menemukan juga variasi jawaban yang semuanya bilang harganya terjangkau. Bahkan ada yang bisa diakses dengan penggunaan BPJS juga. Nggak perlu takut juga dengan stigma kalau ke psikolog atau psikiater artinya gila. Penyakit mental nggak sebatas cap masyarakat awam. Kalau memang diri kita merasa butuh bantuan nggak ada salahnya meminta pertolongan ahlinya. 

Karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Omongan netijen mah di-mute dan anggap angin lalu.

No comments:

Post a Comment