30 Agustus reminder di kalender gue berbunyi. Ada catatan kecil di bawah tanggalnya. Anniversary. Butuh 5 detik untuk menangkap artinya apa. Ternyata ulang tahun pernikahan. Ya ampun, bisa-bisanya gue lupa tanggal pernikahan sendiri. Beberapa hari sebelumnya pikiran gue memang sedikit terdistraksi karena pekerjaan dan urusan keluarga.
Sudah 14 tahun ternyata. Kurang lebih sudah 5110 hari hidup bersama. Dikarunia sepasang anak laki-laki dan perempuan yang mulai beranjak remaja. Jujur rasanya aneh. Sampai sekarang gue masih suka heran, kok udah menikah, kok udah lama banget ternyata menikahnya, kok udah punya anak. Padahal rasanya baru kemarin diri ini menjadi anak-anak, tumbuh menjadi remaja, menikmati masa sekolah, mulai bekerja, eh tahu-tahu menikah, tahu-tahu jadi seorang istri, dan tahu-tahu udah jadi ibu.
Buru-buru gue menelpon suami yang saat itu masih di Jepara. Rencananya dia baru akan balik ke Tangerang tanggal 1 September.
"Ingat nggak hari ini hari apa?"
"Apa?"
"Masa lupa bulan Agustus itu bulan apa?"
Butuh sekian menit untuk suami gue menangkap maksud istrinya.
"Oh, anniversary ya?"
"Huum. Udah 14 tahun. Lama juga ya. Lanjut nggak, nih?"
Suami gue tertawa di ujung telepon. "Ingatnya sih pas ngurusin undangan."
Gantian gue yang tertawa. Pikiran gue terbawa ke kenangan satu hari sebelum menikah.
Ada nggak sih yang mau menikah, undangannya baru selesai satu hari sebelum hari pernikahan? Kayaknya cuma kejadian di pernikahan gue sama suami deh. Ceritanya kami mempercayakan undangan dibuat dan dicetak sama teman sendiri. Ini karena dia sendiri yang menawarkan secara cuma-cuma. Tahunya pas ditagih ternyata molor melulu. Molornya sampai mepet harinya pula. Kami mesti menunggui undangan dicetak lalu pagi-pagi sekali harus pulang ke rumah masing-masing.
Mana pas mau pulang nggak ada kendaraan sama sekali kala itu. Yang ada hanya satu tukang ojek. Terpaksa harus bonceng tiga ke terminal. Suami, eh saat itu masih calon, lanjut naik bus ke Tonsea Lama, sementara gue mesti ke Bitung.
Setelah menikah, suami langsung ditawari kerja oleh om gue. Suami dari adik nyokap yang kebetulan punya jabatan di perusahaannya. Jadi, apa itu bulan madu setelah menikah? Nir. Hidup berjalan cepat setelah punya anak. Di awal-awal mengurus anak nggak ada waktu untuk berdua apalagi untuk diri sendiri. Semua fokus utama gue hanya mengurusi suami dan anak-anak.
14 tahun. Sudah lebih dari satu dekade setelah almarhum papa mengantarkan gue ke depan mimbar untuk pemberkatan nikah. 14 tahun itu terdiri dari teriakan, amarah, salah paham, tangisan, penyesalan, kupu-kupu dan pelangi, bahkan rasa ingin berpisah. Yang meredam segala ego itu adalah anak. Yang mengajarkan untuk terus belajar juga anak. Nggak ada pernikahan yang sempurna. Yang ada adalah pernikahan yang mau terus belajar dan berjuang bersama.
Di 14 tahun pernikahan ini gue sudah bisa memikirkan, kayaknya nanti kita sudah bisa nonton konser berdua. Atau kencan sambil nonton lalu makan berdua aja. Dulu rasanya ini hal yang mustahil. Apalagi gue dan suami belum pernah bulan madu. Menikah, langsung punya anak, suami langsung pindah kerja ke Tangerang, dan gue yang ikut menyusul empat bulan setelahnya.
Kalau ditanya pengin ke mana kalau bulan madu, tadinya mau gue jawab ke Bali. Biar bisa jalan-jalan gandengan tangan berduaan di tepi pantai. Tapi ke sini-sini gue justru pengin bulan madu berdua ke Likupang.
Kredit foto: Stenly Pontolawokang |
Alasannya sesederhana:
✅ pengin bulan muda.
✅sekaligus pulang kampung. Sejak merantau baru 2x gue pulang.
✅pengin lihat pantai pasir putih. Di Tangerang pantainya jauh bener.
Semasa tinggal di Bitung, baru sekali gue ke Likupang. Itu pun saat masih kecil. Likupang di kepala gue hanya berisi jalanan rusak dan Pantai Surabaya. Sudah itu saja.
Tahu-tahu, tahun 2019 dengar kabar kalau Likupang masuk sebagai salah satu destinasi superprioritas (DSP), bersama dengan Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo. Likupang yang gue tahu hanya ada Pantai Surabaya yang biasa aja, ternyata ada pantai pasir putih yang cantik kayak Pantai Paal dan Pantai Pulisan. Belum lagi resor, desa wisata bahari dan hutan mangrove.
Kalau mau bulan madunya maunya nginap di Bastianos Bangka Dive Resort yang ada di Likupang Timur. Pemandangan di depan resor aja rasanya kayak nginjak kaki di depan surga saking cantiknya.
Kredit foto: Traveloka |
Gue googling kan ya, di Bastianos Bangka Dive Resort ini fokusnya untuk ngasih pengalaman diving terbaik bagi para wisatawan. Ada dive center, kayaknya untuk ngajarin juga ke pengunjung belajar diving bagi pemula. Dari dulu gue kepengin bisa diving biar bisa liat koral dan ikan warna-warni.
Ada marine life library, bisa pijat tradisional juga, sampai nyobain jetski. Belum lagi ada infinity swimming pool yang ngadep langsung ke lautan. Sama ada minibar-nya.
Gue langsung bisa membayangkan berduaan di Bastianos Bangka Dive Resort, bisa bebas pakai bikini, bisa belajar diving, bisa snorkling juga, becanda di tepi pantai, menikmati keindahan resor, bahas anniversary tahun berikutnya ngapain. Bisa deep talk dan quality time berdua. I cant ask for more.
Jaraknya juga nggak terlalu jauh dari Bandara Sam Ratulangi. Hanya 1 jam lebih, trus disambung naik kapal untuk mencapai resor.
Pas buka Traveloka Hotel, harga perkamarnya lagi diskon gede. Dari 3,8 juta jadi 2,9 juta. Dapat sarapan, makan siang dan makan malam pula. Mana kamarnya berasa cozy banget. Betah kayaknya nginap di resor ini. Bisa-bisa kelar bulan madu balik-balik bawa calon anak ketiga. Waduh.
Kredit foto: Traveloka |
Lokasinya juga strategis buat ke mana-mana. Kalau yang baru sekali ke Likupang, bisa jelajah sampai ke Bitung juga. Bisa ke Taman Margasatwa di Tandurusa, lihat air terjun di Kima, nyeberang ke Lembeh, belanja di Manado atau ke daerah Minahasa. Akses jalan tol yang sudah diresmikan mempermudah perjalanan darat dengan lancar.
Setelah melewati masa pandemi yang perlahan berangsur ke endemi rasanya wajar kalau berharap bisa melihat dunia lagi. Pergi jalan-jalan dan staycation. Nggak perlu jauh-jauh karena di Indonesia aja banyak banget tempat atau daerah yang bisa dikunjungi. Tinggal buka aplikasi Traveloka, cari destinasi tujuan, pesan tiket, pesan hotel, rental kendaraan, sampai pesan bus atau kereta semua mudah.
Berharapnya sih rencana bulan madunya bisa segera terwujud. Biar bisa nginap di resor di Likupang sekaligus bisa mengunjungi keluarga juga.
Yuk #LihatDuniaLagi dan bikin #StaycationJadi dengan Traveloka!
No comments:
Post a Comment