Wednesday, October 5, 2022

Berdonasi Bersama Berlima di Rumah Singgah Sedekah Rombongan

Orang tua itu terbagi menjadi 2. Yang nggak layak jadi orang tua dan yang rela melakukan apa saja untuk anaknya. Saya melihat sendiri contoh orang tua yang rela berkorban bagi anaknya di Rumah Singgah Sedekah Rombongan (RSSR) daerah Jakarta Selatan. 


Adalah Muhamad Alawi yang baru berusia 2 tahun 3 bulan. Anak di usia ini ada di fase lucu-lucunya dan sedang penasaran akan hal-hal baru. Sayangnya, Alawi hanya bisa digendong mamanya karena balita ini tidak berkembang sebagaimana mestinya anak di umur 2 tahun. Sudah setahun lebih Alawi ditemani mama dan kakaknya berada di rumah singgah. Mereka berasal dari Cianjur, Jawa Barat. 

Alawi bersama mama

Alawi menderita Atresia Bilier yang mengharuskan dia bolak-bolak RSCM untuk diperiksa dan diambil sampel cairan. Atresia Bilier termasuk salah satu penyakit langka. Alawi mengalami kondisi di mana terdapat gangguan aliran cairan empedu. Akibatnya, cairan empedu tidak dapat menuju usus dan terakumulasi di dalam hati, sehingga menimbulkan kerusakan hati (sirosis). 


Kata mama Alawi, awal mula kelainan muncul saat Alawi berusia 7 hari. Badan dan matanya tetap menguning padahal normalnya ketika bayi dijemur perlahan-lama kondisi ini akan menghilang. Pada Alawi ternyata tidak badannya justru semakin menguning. Melihat kondisi ini, Alawi dibawa ke rumah sakit di Cianjur. Sayangnya karena keterbatasan perawatan di rumah sakit tersebut, Alawi dirujuk ke RSCM. 


Selain Alawi ada juga Assyfa Naila Zahra. Sama-sama berusia 2 tahun. Bedanya Assyfa bebas berkeliaran ke mana-mana. Sekilas Assyfa terlihat seperti balita pada umumnya tapi ternyata Assyfa mengalami jantung bocor. Assyfa dan ibunya sudah tinggal di rumah singgah selama 4 bulan. Sebelumnya mereka sudah tinggal di situ selama 9 bulan. Setelah Assyfa dioperasi dan menjalani masa pemulihan, Assyfa dan ibunya kembali ke Jambi. Sayangnya, mereka harus kembali karena katup di jantung Assyfa bermasalah. Assyfa harus menunggu giliran untuk dioperasi kembali. 

Assyfa bersama ibu dan para pendamping pasien lainnya

Mendapat perawatan di kota lain tentu saja butuh biaya yang besar. Dari urusan tempat tinggal, logistik dan sebagainya. Baik keluarga Alawi mau pun Assyfa yang keadaan ekonominya pas-pasan ini pasti menjadi beban. Beruntung Alawi dan Assyfa mendapat rekomendasi ke Rumah Singgah Sedekah Rombongan. Di tempat ini Alawi dan Assyfa beserta pendamping mereka bisa tinggal dan makan secara gratis selama masa perawatan. 


Saya sempat tanya-tanya ke beberapa pendamping urusan logistik, katanya ada kurir yang mengantar belanjaan setiap seminggu sekali. Para pendamping bebas menggunakan bahan makanan untuk dimasak sesuai selera mereka. Semua tanpa mereka perlu keluar ongkos sama sekali. 


Untuk urusan medical check up, jika ada jadwal pemeriksaan di rumah sakit, ada ambulans yang rutin mengantar jemput pasien dan pendamping setiap pagi dan sore. Ambulans ini merupakan aset dari RSSR hasil dari hibah donatur. 


Rumah Singgah Sedekah Rombongan sudah berdiri selama 11 tahun yang dikelola oleh para relawan. Memiliki 17 rumah singgah dan 1 rumah singgah diperuntukkan bagi ODGJ. 2 di antara rumah singgah tersebut ada di Jakarta. Berlokasi di Jakarta Pusat dengan 5 kamar dan Jakarta Selatan dengan 13 kamar. 


Apa saja fasilitas yang diterima pasien di rumah singgah? Cukup banyak: 

- Makanan bernutrisi dan suplemen makanan (susu, vitamin, madu)

- Kebutuhan pasien non medis (diapers, dll) dan obat non BPJS

- Peralatan kesehatan (tabung oksigen, kursi roda, stroller, kotak P3K, dll)

- Pendampingan moril dan spiritual

- Transportasi ambulans gratis

Daftar nama pasien di RSSR Pejaten


Rumah Singgah yang saya kunjungi ada di Pejaten, Jakarta Selatan. Di dalamnya ada 10 pasien dengan variasi umur mulai dari 2 tahun sampai 58 tahun. Paling banyak pasien adalah anak-anak. Tadinya ada 11 pasien tapi sehari sebelum kedatangan kami, salah seorang pasien yang menderita kanker serviks meninggal. 

Keadaan kamar di Rumah Singgah Sedekah Rombongan


Pada tanggal 2 Oktober 2022 itu, Berlima Enterpreneurwomen memberikan donasi berupa dana bagi Rumah Singgah Sedekah Rombongan di Pejaten. Ada Ibu Martha Simanjuntak, Julia Warman, dan Fitri Wigati Mumpuni yang memberikan langsung donasi dan diterima oleh Hendi Agus, pengurus di RSSR Pejaten. 

Berlima memberikan donasi


Pengelola dan para pendamping menerima kami dengan hangat sehangat sajian teh panas dan kue basah yang kami makan saat tiba. 


Rumah Singgah Sedekah Rombongan termasuk tempat yang bisa memanusiakan manusia lain saat membutuhkan. Semoga ke depannya ada banyak Rumah Singgah yang bisa membantu mereka yang membutuhkan perawatan tanpa memusingkan biaya seperti Alawi dan Assyfa. 



No comments:

Post a Comment