Sunday, March 20, 2016

Review Moorim School

Mari kita nikmati hari Minggu ini dengan ngelanjutin review drama.

Sinopsis


Adegan pada episode pertama dibuka dengan seorang laki-laki yang sedang berlari di tengah hutan sambil menggendong seorang anak kecil. Dia dikejar sekumpulan orang-orang berpakaian serba hitam. 

Di tengah pengejaran, laki-laki bernama Hwang Moo Song (Shin Hyun Joon) ini bersembunyi di atas pohon.  Tapi kelompok pengejarnya melihatnya, mereka langsung menyerangnya. Perkelahian pun terjadi. Namun karena Moo Song berkelahi sambil menggendong anak kecil, itu membuatnya tak leluasa bergerak. 

Salah satu belati mengenai tubuhnya. Walau terluka, Moo Song berhasil kabur. Setelah berlari cukup jauh, Moo Song berhenti. Tangannya memegang sebuah pohon dan mengalirkan kekuatannya. Sebuah portal terbuka. Kelompok pengejarnya hanya terdiam dan tidak lagi melakukan pengejaran.




Kisah kemudian berlanjut ke 18 tahun kemudian.

Di kamar sebuah hotel, Yoon Shi Woo ( Lee Hyun Woo) yang sedang tidur terbangun karena dering hp-nya. Tiba-tiba telinganya berdenging. Karena tak tahan,  Shi Woo meminum obatnya.


Di bandara, Wang Chi Ang  (Lee Hong Bin) anak dari Wang Ha O (Lee Beom Soo) successor dari Sang Hae Group berjalan-jalan sambil dikawal ketat sama asisten dari sang ayah. Dia diminta hadir di festival K-pop. Namun, Chi Ang kabur naik motor sport.


Shi Woo yang sedang mandi kaget karena saat keluar kamar mandi, ada laki-laki muda yang juga udah topless, siap-siap masuk ke kamar mandi. Dua-duanya langsung adu mulut, bersikeras kalo itu kamar mereka.
Shower scene ini sungguh menyejukkan mata 

duh, dek! 
Laki-laki muda itu ternyata Chi Ang. Dia asal masuk karena mikir itu hotel bokapnya, jadi dia juga berhak atas kamar VIP. Tahunya masih ada isinya.
Itu menjadi pertemuan pertama Shi Woo sama Chi Ang. Dari situ keduanya saling tidak suka.

Perhelatan festival K-pop yang disponsori perusahaan milik ayah Chi Ang dimulai. Shi Woo yang adalah leader grup besar Mobius, menjadi magnet utama di acara tersebut. Chi Ang juga hadir dengan ogah-ogahan.
Pada saat konser Mobius berlangsung, tiba-tiba telinga Shi Woo kembali berdenging. Kali ini lebih menyakitkan. Saat merasakan kesakitan, sebuah lampu panggung putus dari pegangannya. Shi Woo yang berada tepat di bawahnya tidak menyadari itu. Di saat semua berpikir lampu itu akan mengenai Shi Woo, selama beberapa menit, lampu panggung malah melayang di udara.


Hwang Seon Ah (Jeong Eu Gene) yang juga ikut menonton langsung berlari ke panggung berusaha menolong Shi Woo.
Dia lalu mengatakan pada Shi Woo kalo dia harus datang ke Moorim School agar mendapat pertolongan. Seon Ah sadar kalo Shi Woo memiliki masalah pendengaran. Setelah berkata begitu, Seon Ah langsung pergi.

Akibat kejadian di konser itu, produser Shi Woo memutuskan untuk mengeluarkan Shi Woo dari Mobius. Dia dianggap sudah tak berguna karena memiliki gangguan pendengaran. Produser Shi Woo juga menganggap Shi Woo terlalu arogan. Untuk membalas sikap Shi Woo produsernya menjebak Shi Woo dengan sebuah skandal. Di tengah skandal,  dia bertemu dengan Sim Soon Dok yang kebetulan sedang pulang mengantarkan pesanan makanan dari tempat kerjanya.


Di sisi lain, Chi Ang, dipaksa ayahnya untuk masuk ke Moorim School.  Para pengawal sudah bersiap membawanya pergi, namun di jalan, Chi Ang berhasil mengelabui mereka dan terjun ke laut. Ketika Chi Ang berpikir kalo dia akan mati, Sim Soon Dok (Seo Ye Ji) malah menyelamatkannya. Chi Ang dibawa pulang ke rumahnya. Di sana, para pengawal sang ayah,  dan bahkan sang ibu datang ke rumah Soon Dok.



Chi Ang yang tadinya menolak masuk ke Moorim School akhirnya memutuskan untuk pergi ke sekolah tersebut. Itu karena dia tahu Soon Dok yang menolongnya (yang dipanggilnya dengan sebutan Ariel) juga bersekolah di sana.

Soon Dok akhirnya mengajak Chi Ang berjalan ke sekolah bersama. Mereka memasuki sebuah hutan. Shi Woo yang penasaran dengan perkataan Seon Ah, memutuskan pergi ke kaki gunung Moorim. Di hutan itu, mereka bertiga bertemu. Shi Woo menyalahkan Soon Dok karena sudah membuat dirinya menjadi orang yang paling dibenci di Korea. Padahal itu jebakan sang produser. Shi Woo meminta Soon Dok untuk mengklarifikasi perbuatannya ke media. Bahwa semua adalah salah paham. Chi Ang yang merasa Shi Woo mengganggu Soon Dok, langsung menyerang. Keduanya terguling jatuh. Dan saat baru akan saling melepas pukulan, tiba-tiba saja pemandangan di depan mereka berubah. Yang tadinya hanya pepohonan saja, berubah menjadi sebuah sekolah. Seolah ada selubung yang menyamarkan sekolah tersebut. Dan selubung itu terbuka saat Shi Woo dan Chi Ang berada di depannya.


Soon Dok langsung memperkenalkan Shi Woo dan Chi Ang pada semua teman-teman dan guru-guru sekolah yang keluar semua, karena kaget dengan selubung yang terbuka tiba-tiba.


Bahkan sang kepala sekolah, Hwang Moo Song, juga ikut muncul menyambut kedatangan kedua murid baru tersebut.


Mereka bertanya-tanya siapa kira-kira yang memiliki kekuatan untuk membuka selubung yang tersegel tersebut?

Review
Ok, gue cuma ngasih sinopsis episode awal aja.
Dari sinopsisnya keliatan kayak cerita yang menjanjikan, ya? Kayak cerita-cerita fantasi yang suka menyuguhkan kisah yang luar biasa.

Sayangnya, drama ini cuma menarik di episode awal aja. Sisanya, banyak plot hole. Terus terang gue rada ogah-ogahan nonton karena ngarep drama ini bisa keren banget gitu.

Ya iyalah, ya, di awal udah disuguhin adanya persembunyian misterius gitu. Gue pikir ceritanya bakal epik. Bakal digarap secara besar-besaran. Karena saat tahu ada sekolah rahasia, ekspektasi gue kayak Hogwarts. Dengan gedung sekolah yang megah, murid yang berlimpah, dan pelajaran-pelajaran fantastis tentang sihir dan makhluk-makhluk aneh.

Trus bertanya-tanya, siapa anak kecil yang dibawa Moo Song yang ternyata kepsek Moorim School? Kenapa juga telinga Shi Woo suka sakit? Trus kenapa Chi Ang disuruh bokapnya masuk Moorim School? Tadinya gue excited banget sama semua ini. 

Tapi... Moorim School: Saga of the Brave jauh dari semua ekpektasi itu. Sekolah yang di-shoot dari jauh keliatan luas,  tapi aslinya cuma ada ruangan kepsek, mess murid yang cuma seupil, ruang latihan sama pertapaan. Oh, plus halaman yang tak seberapa. Udah itu aja.

Murid-muridnya juga bisa dihitung jari. Padahal katanya muridnya datang dari berbagai negara. Gurunya aja cuma empat biji, ditambah satu sebagai penjaga sekolah. Sama kepsek, ya, enam doang. Bah...

I mean, ini katanya sekolah misterius, yang berasal dari Moorim Institute yang menjaga sebuah kunci berkekuatan besar. Lah piye isinya seuprit?

Yang membingungkan, masa pas Chi Ang sama Shi Woo muncul, trus bilangnya segel kebuka. Nah itu, si Soon Dok sama Seon Ah suka keluar diam-diam kelar jam sekolah, gimana ceritanya bisa buka segel kalo yang nyegel si kepsek?

Trus materi di dalam sekolahnya juga agak-agak nganu; ilmu bela diri, pertapaan, sama





....memasak.


WTF?!

Ilmu bela diri sama pertapaan, okelah, masih bisa berhubungan. Karena belajar bela diri gak semata fisik, juga butuh rohani yang sehat biar ilmunya gak buat main gebuk sembarangan.

Tapi memasak... why oh why? Korelasinya di mana?

Gue cukup suka dengan adegan bromance yang mencoba menyatukan Shi Woo sama Chi Ang saat keduanya diberi tugas ke puncak gunung Moorim. Tapi abis itu ceritanya kayak rollercoaster, naik turun gak keruan trus akhirnya keluar jalur.

Trus masalah romansa di drama ini. Gue bisa maklum deh kalo pemerannya masih pada rookie. Makanya bisa maklum kalo chemistry antara Shi Woo yang akhirnya jadian sama Soon Dok gak sampe ke penonton. Mungkin mereka bisa belajar ke sunbae-nim mereka yang lain, kayak Song Joong Ki sama ahjumma Song Hye Kyo di DotS misalnya. #teteupSJK #wakwaw 

Gue bertahan sama drama ini karena ngarep sesuatu yang "wah." Ternyata enggak, dong. Yang bikin betah cuma karena pemeran Shi Woo sama Chi Ang yang sedap dipandang mata.
Lee Hyun Woo dengan rambut grey, ngingetin gue ke G-Dragon di lagu Crayon.

Hong Bin, member VIXX

Oh iya, ini jadi drama pertama Lee Hong Bin, dese aslinya member grup Vixx yang juga pengisi soundtrack di Moorim School ini. Akting Hong Bin masih kaku banget. Tapi seiring serial ini, dia mulai sedikit berkembang.

Kalo masalah ost, Moorim School ini juwarak. Lagu pembukanya yang upbeat berjudul Alive jadi salah satu ost yang paling keren menurut gue selama nonton drama. Gue sampe donlod ini lagu buat jadi teman jogging. 

I score 2 out of 5 stars.





Friday, March 18, 2016

Yang Kamu Lakukan ke Aku Itu, Jahat Song Joong Ki.

Klean harus tahu kalo Song Joong Ki itu bener-bener jahat.

Mungkin biar jelas, kejahatan apa aja yang udah dia lakukan ke gue, ini list-nya.

1. Sejak gue nonton DotS, gue gak bisa berhenti mandangin foto Joong Ki. Dikit-dikit gue save image tiap buka fanpage-nya. Jahat, kan?


2. Isi gallery hp gue juga lebih banyak foto dia ketimbang anak sama suami masaaaaa...
Bener-bener terlalu, deh.


Dek, senyumnya bisa biasa aja, gak sih?

3. Gue dikit-dikit senyum-senyum sendiri, dikit-dikit misuh-misuh sendiri, padahal cuma nonton drama yang ada Song Joong Ki, loh. Dari dikit-dikit trus jadi bukit, gitu? Lama-lama gue jadi gila, dong. Kurang jahat apa coba Joong Ki sama gue?


4. Gue juga mesti memberikan waktu khusus setiap Rabu-Kamis demi bisa ngeliat Joong Ki di DotS. Bayangin dong waktu berharga gue berkurang percuma, karena gue gak sabar ngeliat dia di drama itu. Hih!

Sini seluncuran dulu sama dongsaeng...

5. Di DotS kan ada scene topless. TOPLESS!
T
O

P

L

E

S
S

Kaum hawa mana yang kuat ngeliat Song Joong Ki workout sampe keringatan gitu.

*nyamar jadi celana* #wakwaw
KAN IJK KEPENGIN NGELAPIN KERINGATNYA YANG NETES SATU-SATU ITU.

Jahat kamu Joong Ki. Bener-bener jahat.

6. Gue sampe disindir teman karena isi Path gue full sama foto Joong Ki.

kamu kalo sindir-sindir noona, aku tembak, nih.

Tega kamu Joong Ki-ssi bikin gue disindirin teman kayak gitu. Tegaaaaa...

See, jahat banget Song Joong Ki sama gue. Dan gue yakin bukan cuma gue aja yang dijahatin sama dia. Pasti banyak weice-weice yang udah nonton dramanya ngerasain hal yang sama. 

Review Madam Antoine

안녕... 어덯게 지내십니까?

Rutinitas gue setiap pagi itu, bangun jam 4.30, siapin bekal buat anak ke sekolah, nanak nasi dan siap-siap jogging. Karena suami lagi di luar kota, gue nggak terlalu sibuk.
Pukul 5.30 saat anak udah bangun, gue siap-siap mandiin. Kalo anak udah ke sekolah, gue beres-beres rumah, masak, baru deh bisa nyantai-nyantai sampai anak keluar sekolah. Gitu tiap hari.

Pagi ini, masih dengan semangat nulis review, gue mutusin buat ngereview drama yang dibintangi Han Ye Seul.

Sinopsis
Go Hye Rim (Han Ye Seul) adalah seorang pembaca keberuntungan yang memiliki kafe dengan nama yang sama, Madam Antoine. Madam Antoine ini diambil dari Marie Antoinette, itu loh, Ratu Prancis yang mati karena dipenggal. Hye Rim selalu ngaku kalo dia dirasuki Madam Antoine setiap kali membaca peruntungan orang, padahal mah, dia cuma terampil baca gesture pelanggannya. Sebelum memulai baca peruntungan, Hye Rim punya kebiasaan membuka kipas buat nutupin sebagian wajahnya trus bicara pake bahasa Prancis. Kebanyakan sih percaya-percaya aja sama ucapannya, karena pada nggak ngerti bahasa Prancis. Ada satu dua yang ngerti, yang bikin Hye Rim salting. Mana bahasa Prancis yang dipake sebenarnya cuma bahas hal-hal remeh aja, kayak nanya udah makan apa belum? #wakwaw

Choi Soo Hyeon (Sung Joon) adalah seorang psikoterapi, khusus buat nanganin psikologi perempuan. Walau dia lulusan Stanford dan punya wajah tampan memesona, Soo Hyeon ini HQJ banget alias High Quality Jomlo. Dia tipe yang nggak percaya sama cinta, apalagi cinta perempuan. Soalnya Soo Hyeon punya masa lalu yang cukup menyedihkan, dia ditinggal pergi sama emaknya di taman bermain. Makanya dia anggap, cinta perempuan itu nggak abadi. Kalo pun cinta ya cuma tahan 3 tahun doang. Gitu sih dari hasil eksperimennya.

Nah, Hye Rim ketemu sama Soo Hyeon karena mereka berbagi tempat. Ruangan bawah dipake Hye Rim buat bisnis kafe, ruang atas dipake Soo Hyeon buat buka praktek. Yang bikin mereka kenal sih karena ada chairman yang minta mereka kerjasama. Awalnya pada saling gak suka. Soo Hyeon yang mengandalkan pengetahuannya tentang psikologi nganggep kalo Hye Rim cuma suka ngebegoin pelanggan dengan pembacaan peruntungannya. Hye Rim anggap kalo Soo Hyeon terlalu arogan dan berusaha ngebuktiin kalo dia emang bisa baca peruntungan.

Karena saling benci inilah, Hye Rim jadi target Soo Hyeon buat eksperimennya. Sebelumnya Soo Hyeon udah pernah bikin eksperimen yang sama terhadap perempuan. Jadi si perempuan ini dikenalkan dengan tiga orang laki-laki yang udah mapan, trus salah satu dari laki-laki itu akan berusaha membuat si perempuan jatuh cinta dan pada akhirnya akan meminta si perempuan berbuat hal-hal yang memalukan sebagai bukti cintanya pada si laki-laki. Salah satu tugas si perempuan yang jatuh cinta, ngiket pita yang banyak di satu pohon. Trus teriak kalo dia cinta sama si laki-laki.

Tanpa Hye Rim tahu kalo dirinya jadi obyek eksperimen, dia mulai didekati sama Won Ji Ho (Lee Jo Hyung), Choi Seung Chan (Jeung Jinwoon) dan Soo Hyeon sendiri. Ji Ho adalah asisten Soo Hyeon yang memiliki IQ 210. Ji Ho ini orangnya kaku banget. Tapi kayak anak puppy yang menggemaskan. Trus ada Choi Seung Chan, adiknya Soo Hyeon dari ibu yang berbeda. Seung Chan ini mantan pemain baseball. Karena tahu kakaknya balik dari Amerika, dia milih tinggal sama Soo Hyeon. Tapi Soo Hyeon menolak dan mengajukan syarat, kalo mau tinggal mesti ikutin kemauannya.



Hye Rim sendiri tinggal sama adiknya, Go Yoo Rim (Hwang Seung Eon) yang kerja sebagai pembuat video dokumenter. Hye Rim sudah menjanda di usia muda karena kelakuan suaminya gak baik. Dia punya anak perempuan semata wayang yang tinggal di Amerika. Karena sesuatu dan lain hal, si anak akhirnya memilih tinggal sama ayah dan ibu barunya di Amerika.

Eksperimen terhadap Hye Rim diberi nama Eksperimen Madam Antoine. Setiap hari Soo Hyeon menulis log perkembangan yang dilakukan terhadap obyek eksperimen. Awalnya berjalan lancar, sampai Seung Chan sadar kalo dia mulai suka beneran sama Hye Rim dan ngerasa nggak enak hati udah berbohong. Pelan-pelan dia dan Ji Ho mulai membuka tentang eksperimen yang dilakukan Soo Hyeon terhadap Hye Rim. Oh iya, Hye Rim awalnya ditawarin menjadi obyek eksperimen sama Soo Hyeon tapi buat eksperimen lain. Padahal itu pengalihan aja biar Hye Rim nggak curiga.

Laun, Soo Hyeon mulai merasakan kalo dia bereaksi berbeda setiap kali berada di dekat Hye Rim, kayak ada sengatan listrik kalo nyentuh tubuh Hye Rim, dsb. Soo Hyeon juga mulai ngaku kalo dia juga jatuh cinta sama Hye Rim, tapi seiring dengan dia benar-benar punya perasaan sama Hye Rim, dia tetap menjalankan eksperimennya. Hye Rim sih akhirnya tahu, tapi tetap berusaha agar Soo Hyeon mau ngaku kalo dia menjadikan dirinya sebagai obyek eksperimen cinta.

Review
Awal pas nonton, gue langsung ngerasa kalo ini drama cukup segar dan menjanjikan. Walau terganggu sama Han Ye Seul yang adalah ahjumma. Gue penasaran deh, emang lead female di Koriya kehabisan stok yang umurnya sepantaran, apa gimana? Okelah kalo lagi ngetren ahjumma-dongsaeng... tapi, kan...
Gue ngeliat Han Ye Seul pertama kali di Birth of a Beauty. Di situ gue akuin dia keliatan wow banget penampilannya, trus cocok sama pasangannya. Tapi di Madam Antoine ini, gue keganggu karena dia dipasangkan sama Sung Joon. Mana lagi cara dandannya di Madam Antoine keliatan aneh. Kadang kayak maksa bergaya kayak agassi. Duh... 
Belum lagi soal rambutnya yang selalu terurai kaku gitu. Di setiap kesempatan, mau di kamar, di kafe, kencan. Gaya rambutnya itu mulu.

Bwahahaha... ini review malah nyindirin Hye Rim. Tapi gue emang keganggu sama karakter Hye Rim ini. Makanya isi review kali ini mau nyindirin dia aja. 

Drama ini di beberapa episode awal cukup bikin gue penasaran, tapi makin maju malah berasa banyak banget plot hole. Di beberapa episode selalu gue skip, jadi durasi drama yang harusnya 1 jam kelar dalam 10 menit. Kisah Hye Rim sama anak perempuannya cuma dibahas di awal episode, sisanya nggak ada kabar apa-apa lagi karena si emak lebih sibuk mikirin dirinya yang kesemsem sama Soo Hyeon. Kayak kisah anak sama mantan suaminya cuma jadi tempelan aja, buat nunjukkin kalo si Hye Rim pernah kecewa juga sama cinta. Bah...
Padahal sebenarnya kisah masa lalu Hye Rim dan hubungan dia sama anaknya bisa lebih dikembangin lagi. Bisa jadi salah satu alasan sampai Soo Hyeon buat berhentiin eksperimennya tanpa mesti nunggu lama banget. Makanya gue juga suka aja si ahjumma ini tetap dibegoin sama Soo Hyeon. Udah tahu dibegoin, tadinya mencak-mencak mau marah ujungnya malah labil lagi pengin maafin. Doh...
Maksud gue ya, dia itu udah pernah ngelewatin hubungan rumah tangga. Udah hitungan ahli-lah kalo soal cinta. Oke kalo marah karena dibohongi, semua orang juga enggak suka dibohongi. Tapi mbok ya, kelakuan jangan kayak abege labil yang abis putus cinta.

Gue harus menghabiskan drama 16 episode ini dengan ogah-ogahan. Mau berhenti udah mau selesai. Kalo dilanjutin gengges sendiri.

Yang gue suka palingan adegan kiss-nya. Beda sama Song Hye Kyo, Jang Nara, atau Park Shin Hye yang cuma nempel bibir. Ciuman Hye Rim dan Soo Hyeon cukup hot. Lagian kenapa sih lead female ini... katanya profesional dan totalitas. Ciuman kok ya nempel bibir, kalah sama anak sekolahan. Cih...


Gue sih harap bisa ngeliat akting Sung Joon lagi. Semoga bisa dapat peran yang bakal naikin namanya. Sung Joon ini keren banget loh. Tinggi, rupawan, suaranya dalam. Duh... basah deh. #ehgimana

Dan kalo boleh, pasangannya jangan ahjumma lagi. Kasihanilah para dongsaeng ini... 


I give 2 out of 5 stars for this drama.

Thursday, March 17, 2016

Review One More Happy Ending

Okay, mood gue buat nulis review kayaknya lagi bagus banget. Jadi gak apalah kalo dalam sehari ada tiga postingan di blog baru ini. :)))

Di review pertama, gue bahas drama yang udah cukup lama. Ya soalnya itu Kdrama pertama yang gue tonton setelah City Hunter. Lama bok gap-nya.

Btw, kok dari saya jadi gue? #wakwaw
Janganlah mempermasalahkan kenapa penggunaan kata 'saya' jadi 'gue' di postingan ini, ya? Karena ternyata lebih nyaman pake gue ketimbang saya. :D

Review kedua ini tentang drama yang masih fresh. Baru aja tamat minggu lalu.

Oh iya, salah satu tempat favorit gue buat ngecek Kdrama terbaru ada di Youtube. Channel milik Hallyu Star. Beberapa drama yang gue tonton marathon kemarin-kemarin karena ngeliat rekomendasi dari channel itu.

One More Happy Ending ini masuk dalam upcoming drama bulan Januari kemarin. Gue sih tertarik nonton karena pemerannya Jang Nara. Gue udah kenal Jang Nara dari My Love Patzzi, selain itu juga tahu kalo dia penyanyi. Sebelum nonton OMHE ini, gue nonton dulu School 2013 tapi stuck di episode 2 apa 3. Entah kenapa, padahal ada Kim Woo Bin sama Lee Jong Suk. Trus gue coba nonton Hello Monster tapi pas baru mulai episode pertama, lagi-lagi ngerasa lack of first impression.  

Masalah selera mungkin, soalnya kata temen gue Hello Monster ceritanya menarik. Atau mungkin gue rada susah move on karena baru kelar nonton Healer sebelum nonton Hello Monster. Pesona Ji Chang Wook masih kental banget sampe gue rada males nonton Kdrama lain untuk beberapa saat. 

Gue niat nonton OMHE karena baca sinopsis yang ada di asianwiki. Dari situ mencoba mendorong diri buat setia nonton sampe tamat. Lagian cuma 16 episode. Dan akhirnya bisa juga. :))
Baiklah, mari kita bahas tentang One More Happy Ending. *kretekin jari*

Sinopsis
Pada tahun 1990s Han Mi Mo (Jang Nara) dan keempat temannya membentuk idol group bernama Angels. Namun karena adanya cekcok antara Han Mi Mo dan Goo Seul Ah (Sandara Park) (cameo), Angels akhirnya bubar.

Pada masa kini, Han Mi Mo dan salah satu rekannya di Angels, Baek Da Jung (Yoo Da In) membuka usaha konsultan pernikahan ulang. Semacam usaha makcomblang buat mereka yang udah gagal di pernikahan sebelumnya. Sedangkan Go Dong Mi (Yo In Na) jadi guru SD, dan Hong Ae Ran (Seo In Young) jadi model dan bisnis pakaian. Walau Angels udah bubar tapi mereka berempat masih rutin ketemuan. Entah buat lunch bareng, pajamas party atau buat ngobrol ngalor ngidul yang penting ngumpul. Kind of a friendship I envy about. Minus Seul Ah, karena sejak di Angels mereka berempat gak cocok sama Seul Ah yang arogan dan mulut rica-rica kalo kata orang Manado.



Diceritakan kalo Han Mi Mo udah menjanda lima tahun. Dia cerai sama suaminya karena setelah menjalani pernikahan, keduanya merasa kalo masing-masing berubah. Akhirnya Mi Mo dan suaminya setuju untuk bercerai. Da Jung sendiri menikah dengan seorang pengusaha yang dikenalnya sejak masih tergabung di Angels, namun kehidupan rumah tangga mereka seiring tahun berubah dingin dan diambang perceraian. Ae Ran merasa skeptis untuk menikah dengan laki-laki yang dipacarinya. Dia merasa belum siap membagi apa yang dia jalani dan harus terikat dengan seseorang. Dong Mi menjadi satu-satunya yang belum pernah menikah. Jadinya dia sangat menggebu-gebu untuk cepat-cepat punya pasangan. Sayangnya berapa kali dia ditipu laki-laki.

Ada yang kurang, ya? 

Iya ada. Lead male-nya siapa?

Lead male-nya adalah Song Soo Hyuk (Jung Kyong Ho). Dia adalah seorang reporter majalah gosip dan seorang single fighter. Soo Hyuk memiliki seorang anak laki-laki dari pacarnya semasa kuliah. Sayangnya ibu dari anaknya itu meninggal setelah melahirkan. Jadilah Soo Hyuk harus membesarkan anaknya seorang diri.
Pertemuan pertama Soo Hyuk dan Mi Mo terjadi saat mobil yang diparkir Mi Mo ditabrak oleh Soo Hyuk yang sedang mengejar Seul Ah untuk mencari berita terbaru tentangnya. Tapi keduanya belum saling kenal karena saat itu Soo Hyuk sedang menyamar menggunakan pakaian perempuan. Mi Mo sendiri sedang dalam perjalanan ke hotel tempat pacarnya berada. Pacar Mi Mo adalah seorang chef terkenal yang udah dipacari selama tiga tahun. Dan hari itu adalah ulang tahun jadian mereka. Menurut orang dalam hotel, yang sering ngabarin Mi Mo. Sang pacar sedang mempersiapkan sesuatu yang spesial. Udah masakin masakan khusus bahkan mesan kamar hotel yang udah ditaburi bunga-bunga. Mi Mo udah pede kalo hari itu dia bakal dilamar. Tapi sang pacar malah kaget mendengar Mi Mo udah dalam perjalanan ke hotel. Tahu-tahu Mi Mo terima sms putus dari sang pacar. Karena ngerasa ada yang ganjil, Mi Mo tetap pergi ke hotel. Namun, saat Mi Mo tiba di hotel tersebut, sang pacar yang tadinya diduga Mi Mo sedang mempersiapkan acara lamaran untuknya, eh malah ngelamar Seul Ah. Jadi selama macarin Mi Mo, pacarnya juga macarin Seul Ah. Lol.

Mi Mo akhirnya pergi sambil nangis, kesel campur aduk. Dia berhenti di pinggir pantai dekat hotel buat ngeluarin semua kekesalannya, sambil membuang perhiasan pemberian mantan pacarnya. Tapi abis buang eh jadi labil karena harga perhiasannya cukup mahal. Mau gak mau dia harus nyebur buat nyari perhiasan itu.
Di tempat lain, di salah satu bagian hotel yang menghadap ke laut,  Soo Hyuk lagi asyik ngopi sambil mikirin kejadian antara Seul Ah, Mi Mo dan pacarnya. Dia ngerasa kasihan melihat Mi Mo yang dikhianati. Pas lagi nyeruput kopi, mata Soo Hyuk nangkep adegan Mi Mo nyebur di pantai. Buru-buru dia pergi ke pantai karena mikir Mi Mo mau bunuh diri.

Pertemuan itu membawa mereka berdua ke apartemen yang sama. Ternyata mereka berdua tinggal di lantai yang sama. Dan saling berhadapan. Tetangga dong. :D
Sejak saat itu ada banyak kejadian yang selalu mengaitkan Mi Mo dengan Soo Hyuk.

Review
Gue sedikit terganggu dengan karakter Han Mi Mo ini. Gimana enggak, dia baru aja diputusin secara brutal sama pacarnya. Ketemu sama Soo Hyuk yang ternyata teman SD-nya dan akhirnya jadi tetangga. Pas mereka berdua mabok dan mendaftarkan diri di KUA (kemudian milih dibatalin karena saat mabok keduanya gak sadar sama kelakuan ajaib yang mereka lakukan), Han Mi Mo malah langsung nyatain cinta sama Gol Hae Joon (Kwon Yul), teman baik Soo Hyuk. Yang tadinya jadi saksi saat mereka daftarin pernikahan di KUA.

Oh come on, habis diputusin, mabok trus ciuman dan daftar ke KUA, besoknya masuk RS eh malah nyatain cinta ke sang dokter.

Walau cinta emang gila, tapi ya jangan gila-gila amat gitu, sih.

Di antara keempat perempuan ini, gue paling suka sebenarnya sama kisah cinta Da Jung sama suaminya. Gimana mereka struggle buat tetap mempertahankan pernikahan yang udah kayak bongkahan es di kutub utara. Padahal dari awal nikah mereka berjuang sama-sama buat punya anak, sampe harus ikut program hamil yang ribet dan bikin emosi terkuras. Giliran ada anak eh keduanya makin jauh. Tapi setelah Da Jung diketahui memiliki kanker payudara dan akhirnya operasi. Suaminya laun mulai mencoba buat memperbaiki rumah tangga mereka. Gue suka karena prosesnya berjalan secara natural dan smooth. Suka sama akting Kim Tae Hoon di sini, walau gue kesel ngeliat dia di Angry Mom. :)))

Tapi, akting paling juara mungkin jatuh ke Soo Hyuk. Njir, bikin meleleh deh sama perlakuan dia ke Mi Mo. Bagemana dia ngelindungin Mi Mo dari lemparan fans Seul Ah. Sama cara dia mengekspresikan cintanya di depan Mi Mo. Akkkkk....




Bunuh Hayati di rawa-rawa, Bang. Bunuh Bang...

Drama ini lengkap sih, dari perselingkuhan, minta balikan sama mantan, cinta segitiga, bagemana buat bertahan dalam suatu hubungan, dan tentu saja persahabatan. Bakal dibikin ngiri karena keempat perempuan ini saling menopang kalo ada yang butuh pelukan. Kisahnya berjalan manis dan tentu saja happy ending. Judulnya udah jadi kunci, kan?

If I can rate it, I give 4 out of 5 stars on this drama. Ya walau episode terakhirnya ratingnya rendah karena kebanting sama Descendants of the Sun yang baru awal-awal tayang dan Come Back Mister. Selebihnya, worth it to watch.




Review Man from a Star

Yak, sesuai janji, saya bakal mulai mereview Kdrama yang saya tonton. Review suka-suka hati sebenarnya. Karena saya gak pinter ngereview. *sungkem*

Saya mulai marathon Kdrama dari November 2015 sampe sekarang. Oh, enggak... saya gak khatamin semua Kdrama dari tahun 2015 atau tahun-tahun sebelumnya. Buseettt dah kalo beneran saya jabanin, bisa jereng nih mata. Saya kayak gak punya kerjaan banget kalo gitu. Suami, anak, anjing sama rumah saya bakal gak keurus dong. Belum lagi beli kuota bakal habis berapa ratus ribu dalam sebulan? :)))

Saya cuma milih nonton yang hasil review dan komen menarik menurut rangorang di forum-forum Kdrama.

Pilihan pertama jatuh pada Man from a Star.


Serial ini diproduksi tahun 2013-2014 dengan line pemain seperti Kim Soo Hyun, Jun Ji Hyun, Park Hae Jin dan Yo In Na.

Saya nonton ini streaming di Youtube. Awalnya lagi search video tentang GD tahunya nyasar di salah satu channel yang berisi serial Kdrama, salah satunya serial ini. Saya mulai baca-baca komen viewer-nya dan langsung tertarik karena kebanyakan memberikan komentar yang bagus.

Sinopsis

Man from a Star berkisah tentang Do Min Joon (Kim Soo Hyun) yang adalah alien, datang ke Bumi pada era Joseon.

Pada saat ada arak-arakan pekabung yang membawa tandu berisi seorang perempuan muda yang baru berusia 15 tahun, yang baru saja kehilangan suaminya. Jadi janda di usia muda tanpa ngeliat wajah suaminya. Mbuh... :))

Tiba-tiba angin bertiup kencang, di langit terlihat sebuah piring terbang raksasa. Orang zaman dulu, ya, pastinya kaget campur takut banget ngeliat benda asing kek gitu ada di udara. Kalo orang sekarang, ya, pastinya langsung difoto atau divideo-in trus posting di IG dan medsos lainnya.

Karena ketakutan dengan benda asing segede bahan di angkasa, yang pada bawa tandu langsung lari kocar-kacir. Mana anginnya juga kenceng banget. Tandu yang berisi perempuan muda itu ditinggalin begitu aja sampe kebawa angin sampe ke ujung jurang. Namun di saat genting, saat si nona muda udah pasrah sama hidupnya, waktu mendadak berhenti. Seorang laki-laki muda yang tampan nan rupawan muncul bak ksatria. Dengan kekuatannya dia bisa nolongin tu nona muda. Selamat deh. Tamat.

Boong ding. :)))

Do Min Joon di sini menjadi narator. Jadi sepanjang cerita dia yang ceritain kisahnya dari zaman Joseon sampe 400 tahun kemudian a.k.a masa sekarang. Dia juga ceritain kalo dia gak bisa balik ke planetnya sebelum dijemput ulang.

Di masa sekarang inilah dia ketemu sama Chun Song Yi. Seorang artis terkenal namun punya sikap arogan tapi rada bloon.

Awalnya Do Min Joon gak niat pacaran sama perempuan di Bumi. Dia menahan hatinya biar gak jatuh cinta, dengan alasan kalo dia gak bakal selamanya di Bumi. Apalagi selama 400 tahun dia sudah melewati banyak hal dan mengenal begitu banyak karakter manusia. Min Joon mengalami banyak kekecewaan selama kehidupan yang udah dia lalui selama 400 tahun. Kehilangan, dibohongi, diperdaya, dan lain sebagainya. Walau akhirnya Min Joon punya teman baik juga sih, yang dikira banyak orang sebagai aboeji-nya.

Karena tinggal satu apartemen dan tetanggaan, Min Joon dan Song Yi jadi sering bertemu. Dari Song Yi yang nuduh Min Joon stalker-nya sampe akhirnya ngaku jadi manajernya pas di rumah sakit. Sampe akhirnya mereka berdua mulai merasakan debar-debar di dalam dada. Cinta emang tumbuh kalo sering ketemu, ya. Dari awalnya sok-sok kesel dan benci akhirnya jatuh juga. :')

Pertemuan Min Joon sama Song Yi yang tinggal pada apartemen dan lantai yang sama, bukanlah kali pertama. Saat Song Yi masih remaja, Min Joon udah pernah menolong Song Yi yang hampir ketabrak mobil. Oh iya, karena Min Joon alien, ceritanya dia punya kekuatan gitu. Bisa teleport, berhentiin waktu, dll. Jadi pas nolong Song Yi muda, dia berhentiin waktu biar Song Yi gak ketabrak. Kebetulan juga Song Yi muda mirip banget sama nona muda yang Min Joon tolong pertama kali di masa Joseon. Semacam cinta pertama Min Joon gitu. Sayangnya Song Yi gak ingat sama wajah penolongnya waktu dia kecelakaan dulu. Akibat shock, dia jadi lupa detail kejadian itu.

First Impression
Pas ngeliat wajah Jun Ji Hyun di episode perdana, pikiran saya langsung nebak-nebak, "Ih, kok kayak kenal? Di mana, ya?"

Pas browsing, baru deh ngeh kalo dia main di My Sassy Girl. Ya ampun, itu salah satu film Korea favorit saya dulu. Nontonnya di kosan bareng sahabat-sahabat saya. Salah satu film yang gak bakal bosenin kalo ditonton berulang-ulang. Adanya sakit perut ngakak sama kelakuan si sassy girl dalam memperlakukan Gyeon Woo (diperankan Cha Tae Hyun).


Pas ngeliat Kim Soo Hyun, "Ih, kok lucu banget, sih, ni dongsaeng. Sini noona pangku." 


Ini kali pertama saya ngeliat akting Soo Hyun.

Dan terakhir.

Karena saya gak bisa move on dari karakter dia sebagai Min Joon. Jadi pas ada drama terbarunya saya ogah nonton. Hahahaha.

Di Man of a Star ini juga saya pertama kali ngeliat Park Hae Jin sama Yo In Na. Kemudian semakin familier karena Cheese in a Trap, Queen in Hyun's Man sama One More Happy Ending. Nanti ada review serial-serial itu juga.



Review
Overall serial ini menarik, kisah cinta antara manusia dan alien. Walau emang bukan tema yang baru. Kedua lead bisa berpadu dengan baik membawakan chemistry layaknya sepasang kekasih beneran. Saya bisa merasakan kesedihan Song Yi saat harus berpisah dengan Min Joon yang akan kembali ke planetnya. Akting Ji Hyun emang mumpuni. Bahkan tetap bisa menampilkan ekspresi dedek-dedek gemesh kalo lagi kesel padahal udah ahjumma. #ditapuk

Cuma saya agak terganggu karena ingatan saya lekat sama Ji Hyun yang jadi sassy girl, rasanya rada aneh ngeliat dia dipasangkan sama Kim Soo Hyun. Keliatan banget dong gap-nya. Berasa kayak ahjumma-dongsaeng alih-alih noona-dongsaeng. #yamaap

Kalo belum nonton, serial ini layak tonton banget walau ada di beberapa bagian yang slow pace. Tapi tetap bisa dinikmati.

Kalo kasih rating dari lima bintang, saya kasih 3,5 bintang untuk serial ini. 

Cerita Pertama PeaceMinusOne

안녕 하새요
Salam kenal semua...

Kalo baca dari huruf hangul di atas, jadi tahu, kan, kalo postingan di blog ini nantinya tentang apa? Hehehe...

Sebenarnya sedikit telat sih bikin blog khusus ini. Karena saya sudah melewatkan begitu banyak hal berbau Koriya yang harusnya bisa saya review di sini. Harusnya... 

Tapi gak pernah ada kata terlambat untuk memulai segala sesuatu, yekan? *kasih ceban satu-satu*

Oh iya, saya flashback dulu ke belakang, kenapa sampe ada blog ini. Padahal saya udah punya blog sendiri. Sila main-main ke naztaaa.wordpress.com kalo pengin baca-baca cerpen karya saya (tapi nyampur juga sama tulisan nonfiksi) *suapin nasi uduk ke semua*

Dimulai dari bulan Oktober tahun lalu, saat saya lagi giat-giatnya workout di rumah demi #BodyAndien #LenganAdiniaWirasti dan #BootyJLo #wakwaw.  Eh, saya serius loh, saya emang workout dengan motivasi membara seperti itu. Belum lagi ngeliatin IG dan ngefollow akun-akun macam @getabooty, dsb, biar lebih terbakar semangatnya.

Soalnya sebagai makemak beranak dua, saya memiliki masalah dengan gelambir di perut, paha, pinggang, pipi... O-oke, di semua tempat ada *kayaknya itu juga masalah semua kaum hawa, keleussss...* 

Nah, saya tentu saja pengin tetap terlihat menarik walau tak muda lagi. *buang KTP*

Jadi buibuk, kan, bukan berarti cuma ngurus suami, anak, dan rumah terus ngelupain penampilan sendiri. Emoh kan kalo lagi jalan sekeluarga trus ketemu teman suami dan ditanya, "Ini siapa? Tukang momong anaknya, ya?" #wakwaw

Eh, beneran deh, tetangga saya ada yang begitu. Dia lebih milih ngurusin suami, anak sama rumah tanpa mikirin diri sendiri. Dia jadi keliatan jauh lebih tua dari umurnya sendiri. Lagian, kalo ngerawat diri kan yang senang bukan cuma diri sendiri aja, suami juga.

Jakkaman-yo... ini kenapa bahasannya melenceng jauh begini. 

Ok... lanjut.

Dari workout itu, gak sengaja saya muter Channel V. Lagu-lagu yang diputer saat itu adalah Kpop. Dan salah satunya adalah Bang Bang Bang. Duh, saya emang telat banget. Lagunya udah rilis dari kapan hari, saya baru dengar dan liat MV-nya di bulan Oktober 2015. *krai*

Awal dengar sih saya langsung suka sama musiknya yang upbeat. Jadi tiap workout, ini jadi lagu wajib. Tapi setelah beberapa waktu, baru deh saya merhatiin secara detail MV-nya. Dari kemunculan Taeyang di terowongan, trus ke T.O.P yang jadi dua persona; koboi dan astronot. Trus ke V.I yang keluar dari timbunan pasir yang ngingetin saya sama salah satu MV Britney Spears zaman dulu. Trus ada Daesang dengan poni nutup wajahnya yang kayaknya bisa ngalahin poni lempar Andika Kenjen Band yang fenomenal itu. Last but not least, GD dengan gaya bondage-nya.

Saya bukan baru kali ini ngeliat Big Bang, walau emang #telatyoben. Setahun sebelumnya saya udah nonton MV dari beberapa lagu-lagu mereka yang ngeheitz. Waktu itu saya nganggap si GD ini aneh banget dandanannya. Yang dikepang-kepanglah, yang panjang menjuntai sampe lantailah, yang kemudian jadi poni lemparlah.
Ew...

Tapi saya kemudian membuktikan kalo cinta sama benci emang setipis g-string. Dari yang eneg liat penampilan dongsaeng ini. Eh, jadi jatuh cinta karena tatapan matanya di Bang Bang Bang (padahal saat itu wajahnya penuh sama glitter) kayak ngehipnotis. His eyes captivated me.


Padahal cuma sekian detik, lho. Mungkin ini juga yang dikatakan sebagai, jatuh cinta pada pandangan kesekian #tsah (karena saya udah sekian kali ngeliat MV Big Bang). Saya langsung stalking semua hal tentang leader Big Bang ini. Apalah artinya ngefans tapi gak stalking, right? Lagian Sherlock bisa jadi detektif handal ya karena jago stalking. #udahiyainaja  

Dalam dua hari, saya khatam semua video yang ada GD di Youtube. Dari postingan berdurasi panjang macam di Running Man atau acara variety show lainnya, sampe yang remeh temeh macam fancam gitu. Bener emang kata mb internesyenel itu, cinta emang gak ada logika. *gandeng GD ke pelaminan* *jadiin laki kedua* *digetok suami* #ampuuunnn

Sejak saat itu saya memproklamirkan kalo GD adalah bias saya, walau saya emang gak anggap diri V.I.P. Saya cuma tertarik nonton Big Bang ya karena ada GD, dan nyesel kenapa pas suka pas mereka udah selesai tur Made di Jakarta, bulan Agustus 2015 (telat 2 bulan) (daripada telat 9 bulan(?)).

Sejak saya jadi rajin browsing atau youtube-ing tentang GD, pelan-pelan saya jadi tertarik nonton Kdrama (lagi).

Saya nonton Kdrama itu pertama kali Autumn in My Heart, tahun 2000. Di Indonesia disiarkan sama Indosiar dan lebih dikenal dengan nama Endless Love. Akting Song Seung Hoen, Song Hye Kyo dan Won Bin bikin air mata saya terkuras habis. 

Sebagai anak angkatan 90-an, sebelum booming serial drama dari Korea, China, Jepang, India, Amerika Latin, Turki, dsb. Dulu saya lebih familier sama serial di radio. Mama saya sampe punya koleksi kasetnya lengkap. Oh, I'm talking about Tutur Tinular dan Saur Sepuh.

Saya juga udah ngelewatin euforia serial Jepang kayak Oshin sampai ke Tokyo Love Story, serial Amerika macam Friends, Party of Five sampe Quantum Leap. Kemudian serial China kayak Pendekar Rajawali sampe ke Legenda Ular Putih. Telenovela macam Marimar, Maria Cinta yang Hilang sampe Cinta Paulina. Atau film-film India, dsb, dsb. Jadi sebenarnya saya udah makan asam garam kalo masalah nonton serial drama.

Makanya kemarin sedikit terganggu sama komen temen yang bilang kalo saya kayak #telatyoben suka sama hal-hal berbau Korea. :)))

Ego saya semacam terluka gitu.
Mungkin ini juga alasan kenapa saya bikin blog ini. Sekalian disclaimer banyak hal. Eh, atau ini disebut bragging, ya? Embuh...

Kayaknya sampe di sini dulu pengenalan diri saya di blog baru ini. Secepatnya bakal mulai posting review serial Kdrama yang sudah saya tonton. Bhay!