Monday, December 21, 2020

Peluncuran GESID untuk Remaja Indonesia




Kedua anak saya sudah memasuki masa remaja. Mereka termasuk kelompok penduduk yang jumlahnya cukup besar. Remaja adalah mereka yang berusia 10-24. Di Indonesia penduduk dengan usia tersebut ada 61.484.630 jiwa atau setara dengan 25.63% (BPS, SUPAS 2015). 15-20 tahun mendatang mereka inilah penduduk usia produktif yang akan mendominasi.  


Di usia remaja seperti inilah justru muncul berbagai permasalahan, salah satunya permasalahan gizi pada remaja. Permasalahan gizi yang dihadapi mulai dari; anemia, malnutrisi, body image, perilaku makan yang salah, isi piringku sampai ke pendidikan karakter.


Karena itu penting edukasi gizi dan kesehatan untuk remaja. Maraknya media sosial dengan gambaran dunia dan diri yang sempurna tentu saja memberi efek yang berlebih, khususnya bagi para remaja. 


Sebagai orang tua saya kadang suka berdecak kagum setiap kali membuka Instagram yang muncul adalah remaja-remaja yang cantik dan rupawan. Nggak ada yang jelek. Sampai proporsi tubuh pun tampak sempurna. Seolah-olah saat mereka menginjak usia pubertas langsung glow up. Padahal semua pasti butuh proses. Tapi proses itu ditiadakan sehingga yang tampak adalah kesempurnaan sejak lahir. 


Coba bayangkan efek ini pada anak-anak remaja lain yang tidak mengalami hal serupa. Body imagepada dunia media sosial terbentuk sebagai gambaran yang sempurna tanpa cacat. Bahwa menjadi remaja menarik itu harus cantik rupawan bak remaja Instagram. 


Karena ingin mendapatkan tubuh yang sempurna ujungnya membawa remaja pada perilaku makan yang salah. Berakibat anemia dan malnutrisi. Buruknya bisa menjadi eating disorder.


Danone menginisiasi peluncuran GESID, program yang dirancang sedemikian rupa supaya remaja SMP –SMA memahami kebutuhan gizi.


Kegiatan ini menghadirkan para narasumber; Drg. Kartini Rustandi, M.Kes (Sesditjen Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI), 

Prof. Dr. Ir. Sri Anna Maryati, Msi (Ketua Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB), 

Vera Galuh Sugijanto (VP General Secretary Danone Indonesia), 

Karyanto Wibowo (Sustainable Development Director Danone Indonesia) dan 

Sharla Martiza (Pemenang The Voice Kid 2017, Siswi SMA).


Program yang dibangun bersama FEMA IPB ini memberikan edukasi gizi dan kesehatan kepada sebanyak mungkin remaja usia SMP-SMA dengan meluncurkan edukasi berupa Buku Panduan GESID(Generasi Sehat Indonesia). Panduan Gesid ini dilengkapi dengan modul interaktif sederhana untuk memudahkan dalam mengedukasi remaja.


Prof Dr ir Ujang Sumarwan mewakili sambutan Rektor IPB, Prof Dr Arif Satira mengatakan bahwa GESID sebagai salah satu kegiatan guna mencapai Sustainable Development Goal (SDG). Di mana pencapaian SDG bukan saja tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab semua elemen masyarakat.


Drg. Kartini Rustandi, M. Kes, menjelaskan bahwa 1 dari 4 remaja mengalami stunting, sementara 1 dari 7 mengalami kelebihan berat badan. Stunting sendiri sudah menjadi permasalahan bertahun-tahun dan sampai sekarang terus dikampanyekan. Masalah lain yang adalah tingginya tingkat kekurangan zat gizi mikro sehingga menyebabkan anemia. 


Buku Panduan GESID sudah diuji ke 5 SMA dan 5 SMP melibatkan 20 guru pendamping dan 60 siswa yang dipilih menjadi Duta GESID. 


Panduan GESID mencakup 3 modul yang berisi; 


Aku Peduli- menyiapkan remaja untuk mengenali tubuhnya, mulai dari ciri-ciri pubertas, merawat kesehatan reproduksi, hingga tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). 


Aku Sehat- memberikan remaja pemahaman mengenai peranan gizi bagi kesehatan dan kualitas hidup, serta gizi seimbang. 


Aku Bertanggung Jawab - mengajak remaja memahami permasalahan sosial seperti pernikahan dini dan dampaknya.


Problematika sebagai orang tua itu bukan hanya sekadar punya anak saja tapi bagaimana mengurus dari lahir sampai mereka tumbuh dan berdaya sendiri. Semakin berat di masa serba digital dan instan seperti sekarang ini apalagi usia remaja adalah usia krusial. Dengan adanya program edukasi dan gizi dari pihak-pihak seperti Danone ini tentulah sangat bermanfaat sekali. 


Semoga program GESID ini makin meluas dan memberikan dampak yang baik bagi para remaja di Indonesia.  




No comments:

Post a Comment