Thursday, May 11, 2023

Selingkuh, Kosakata dan IndiHome


Tadi buka Instagram dan nemu fakta yang dibagikan salah satu akun, Indonesia termasuk peringkat kedua di Asia urusan perselingkuhan. 

Insert meme: *shocking but not surprised


Source: Istock.com


Beberapa hari ini di Twitter ramai perselingkuhan dari pasangan sah. Dua orang perempuan dalam kurun waktu bersamaan membagikan kegilaan pasangannya. Yang satu suaminya selingkuh, tidur di kamar tidur mereka, dan pasangan selingkuhnya hamil. Yang satu saat lagi mereka sedang liburan di Bali, suaminya malah esek-esek dengan perempuan lain. Dan ternyata sudah selingkuh sejak 2018 dengan 30 perempuan. 

Tentu saja langsung bermunculan berbagai opini sebagai bentuk reaksi dari kisah dua perempuan ini. Biasanya awal komentar yang muncul itu berbentuk simpati dan dukungan dari netijen, makin tersebar utasnya mulai bergeser konteks yang dibahas dan ujungnya korban yang disalahkan atas tindakan pasangannya. It's a normal day in Twitter. Saya sendiri termasuk penikmat kehebohan linimasa dalam diam. Diam-diam gibahnya di DM. 

Kita memang nggak bisa mengontrol opini yang akan terbentuk dari satu kejadian. Apalagi jika hanya mendengar dari satu sisi saja. Sejak banyak kasus blunder di Twitter saya belajar untuk coba memahami dari berbagai sisi. Jika muncul satu cerita, jangan dulu ikut berkomentar, nanti akan ada sisi cerita lain yang muncul. Di situ barulah netijen silakan memberikan penilaian. Walau etisnya sih, urusan pribadi dua orang, netijen posisinya hanya sebagai pengamat saja, bukan si yang paling tahu urusan orang lain. Tapi namanya juga netijen ya, budukan kalau apa-apa nggak dikomentari. 

Di Twitter, dalam satu bulan kayaknya ada aja utas tentang perselingkuhan. Biasanya dari para perempuan yang disakiti. Paling heboh tahun kemarin mungkin kisah Amanda Zahra. Suaminya konon selingkuh dengan salah satu artis pendatang baru. 

Banyak hal menarik yang saya amati di kasus Amanda dan dua kasus yang sedang ramai ini. Umumnya, korban yang disalahkan atas ketidakbecusan laki-laki menjaga nafsunya. Suami selingkuh, istri yang dianggap nggak punya kapabilitas menjaga. Padahal suami bukan barang pecah belah. Di kasus Amanda Zahra, bentuk dukungan lama-lama menjadi celaan. Dan yang mencela mostly perempuan juga. Makanya women support women itu hanyalah sebuah distopia. Karena yang paling kencang menghakimi perempuan adalah perempuan lainnya. 

Saya bahkan menemukan dua padanan kata menarik di kasus Amanda dan Yunisa. Di kasus Amanda ketika dia memposting selfie, reaksi netijen berubah menjadi komentar negatif. Lalu muncul kata 'harrasment enabler'. Di kasus Yunisa (yang suaminya selingkuh di Bali), ketika dia memposting selfie sebagai tahap awal dalam griefing after cheating, muncul kata 'cheater apologist'. Enabler sama apologist artinya sebenarnya rada mirip, tapi secara leksikal ada perbedaan. Enabler adalah dukungan atas hal yang negatif, apologist adalah belaan terhadap sesuatu yang kontroversi. 

Di Twitter ketika terjadi perdebatan atau muncul beragam kasus viral saya selalu menemukan kosakata baru. Saya bahkan punya utas sendiri tentang unlocked new word ini. Mulai dari mentrification, codependent, litentia poetica, queerbaiting, aave, interpolation, sampai eugenics. Kata-kata yang saya nggak pernah tahu keberadaannya mendadak muncul sebagai bentuk informasi baru. 

Kalau dulu kosakata baru seperti; gaslighting, gatekeeping, guilt tripping, mansplaining, cherry picking, dsb. Sekarang makin evolve lebih banyak lagi. 

Di era ini sebagai orang tua kalau nggak bisa keep up dengan kosakata baru generasi saat ini kayaknya akan jadi gap yang cukup besar. 

Itulah mengapa sebagai orang tua wajib untuk tetap bisa mengakses informasi agar tidak ketinggalan. Banyaknya internet provider yang tersedia misalnya IndiHome dari Telkom Indonesia. 

IndiHome menyediakan beragam paket yang bisa dipilih, mulai dari paket promo bundling dengan Netflix, Paket 3P (Internet+TV+Phone), Paket 2P (Internet+Phone) (Internet+TV), atau Paket Gamer. Semua bisa dipilih sesuai kebutuhan masing-masing. Biar bisa Twitteran atau mengakses informasi apa saja dengan mudah. Nggak bakal ketinggalan berita dan informasi teranyar. 


Kalian pakai IndiHome juga kan? 

No comments:

Post a Comment