Sebagai yang cukup aktif di media sosial, postingan saya paling banyak seputar olahraga di gym. Kurang lebih sudah 4 tahun saya rutin ke gym. Bukan waktu yang sedikit untuk melakukan hal yang sama selama bertahun-tahun. Tapi mengubah gaya hidup memang harus persisten.
Herannya masih ada aja yang berpikir kalau saya unggah kegiatan di medsos sebatas ngegym dikira saya kegiatannya hanya itu aja sisanya leyeh-leyeh. Hey Anda semua, saya sudah sibuk dari subuh ya. Walau saya hanya IRT, ngurusin segala house chores itu melelahkan dan pekerjaan tanpa habis. Belum lagi di sela-sela itu saya harus ngonten atau menulis novel.
Stigma yang didapat selama ngegym
Saya masih menerima komentar, "Sudah ngegym kok masih gendut?"
Dulu sebagai awam saya mungkin akan langsung menyerah ke gym usai mendengar komentar seperti ini. Saya akan berpikir betapa sia-sia usaha yang sudah saya lakukan karena nggak berbuah hasil
Tapi karena saya sudah sedikit lebih paham, melalukan sesuatu secara konsistensi itu butuh waktu. Tubuh setiap manusia berbeda-beda, secara genetik, metabolisme, bentuk badan, usia, dsb. Jadi proses yang diterima tubuh masing-masing juga berbeda-beda. Hal yang tidak diketahui banyak orang, membentuk otot itu tidak mudah dan butuh waktu yang lama. Stigma perempuan rutin angkat beban akan menjadikan drinya maskulin itu salah besar. Karakter dan metabolisme perempuan tidak seperti laki-laki yang akan cepat terbentuk otot karena faktor hormon testosteron. Saya saja baru bisa melihat back muscle di tahun ketiga ngegym.
Dan tentu saja bentuk tubuh yang berbeda. Kondisi saya ketika 60kg dengan saya yang sekarang 70kg bentukannya saja jauh berbeda.
2013-2019-2023 |
Salah kaprah tentang diet
Ini masih menjadi paling sering disalahartikan sejak dulu dan sampai sekarang masih banyak yang belum paham. Konotasi diet selama ini dianggap sebagai tidak makan. Sering kan dengar komentar misal lagi makan bersama lalu memilih nggak ambil makanan dibilangnya, "Lagi diet ya?" Padahal diet adalah mengubah pola makan, mengurangi jenis-jenis makanan yang dikonsumsi secara berlebihan. Alih-alih itu makna diet justru dianggap tidak makan sama sekali dan membatasi makronutrien tertentu.
Salah kaprah tentang makanan
Karbohidrat selalu menjadi public enemy urusan menguruskan berat badan. Makronutrien ini dianggap penyebab kenaikan berat badan signifikan bagi manusia. Padahal namanya saja makronutrien artinya ini nutrisi esensial yang diperlukan tubuh bukan harus dihindari. Nggak ada yang salah dengan makan karbohidrat. Yang salah adalah porsi makannya dilakukan secara berlebihan. Kontrol terhadap nafsu makan yang harus dijaga.
Defisiensi karbohidrat artinya memberikan dampak buruk bagi tubuh di kemudian hari. Mulai dari kekurangan gizi, obesitas, penyakit ginjal, dsb.
Mudahnya akses informasi di zaman ini
Di zaman yang sudah semakin canggih ini, semua dipermudah dengan akses internet yang gampang. Salah satunya dengan adanya IndiHome dari Telkom Indonesia sebagai internet provider yang jaringannya sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Ada beragam paket yang bisa dipilih, mulai dari paket promo bundling dengan Netflix, Paket 3P (Internet+TV+Phone), Paket 2P (Internet+Phone) (Internet+TV), atau Paket Gamer. Semua bisa dipilih sesuai kebutuhan masing-masing.
Dari semua pilihan paket itu yang paling penting adalah bagaimana kita mengakses informasi secara baik. Banyak hal yang bisa dipelajari dengan mudahnya berselancar di digital di saat sekarang ini. Saya sebagai Gen Y mengalami fase transisi dari analog ke digital. Saya tahu bagaimana ribetnya mencari informasi di masa itu, harus berburu buku dulu atau ke warnet, yang mana bagi anak sekolahan atau kuliahan di masa itu tidaklah murah.
Jadi, internet provider apa yang kalian pakai di rumah dan kenapa IndiHome?
No comments:
Post a Comment