Setiap sore biasanya gue selalu jogging mengelilingi waterpark yang ada di perumahan tempat gue tinggal. Sebelum memasuki bulan puasa, setiap hari waterpark ini dipadati oleh pengunjung dari luar perumahan. Bus-bus dan kendaraan pribadi terparkir panjang di parkiran. Setiap sore itu pula, gue selalu berpapasan dengan botol minuman, tas plastik, plastik pembungkus makanan, kertas, yang tergeletak sembarang di pinggir jalan, di atas rumput, atau di dalam pot bunga.
Hati gue mencelos. Bagaimana tidak, tong-tong sampah disediakan pihak perumahan berderet hampir di setiap sudut. Tong-tong sampah besar dan sedang. Bahkan tidak sedikit sampah seperti bungkus rokok atau gelas minum tergeletak hanya beberapa senti dari tong sampah. Hal sesederhana membuang sampah pada tempatnya saja ternyata banyak yang tidak bisa mempraktikkannya. Sedih.
Sejujurnya dulu gue termasuk manusia-manusia seperti di atas. Yang membuang sampah sembarangan setelah habis makan atau minum tanpa peduli apa akibatnya dari sampah yang gue buang itu. Tapi semenjak merantau dan melihat sendiri banjir di Ibukota, gue sadar. Di mindset gue langsung tertanam, sekecil apa pun sampah yang gue buang secara sembarangan berpengaruh besar menyebabkan banjir di tempat lain. Sejak saat itu gue selalu mengumpulkan sampah gue sendiri dan membuang ketika menemukan tempat sampah. Anak-anak gue juga gue ajarkan seperti itu sejak masih kecil. Bahkan gue marah-marahin setiap kali mereka lalai.
Karena pembentukan mental memang dibangun sejak masih kanak-kanak, diajarkan berulang-ulang tanpa henti walau kadang harus bersikap keras. Hal-hal begini jika dilakukan dengan tekun akan menjadi suatu budaya turun menurun.
Pada tanggal 5 Juni kemarin bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup, Danone-AQUA meneguhkan komitmennya. Perusahaan yang produknya kebanyakan menggunakan plastik ini memelopori tiga komitmen penting dalam mengatasi masalah sampah plastik.
- Danone-AQUA berkomitmen untuk mengumpulkan sampah plastik lebih banyak dari volume yang digunakan dari lingkungan Indonesia pada tahun 2025.
- Danone-AQUA berkomitmen memimpin kampanye nasional untuk edukasi daur ulang, dan menggerakkan program pengetahuan daur ulang di 20 kota besar di 2020.
- Danone-AQUA berkomitmen membuat seluruh kemasan plastiknya dapat didaur ulang 100%, dan untuk meningkatkan proporsi plastik daur ulang di botol sebesar 50% di tahun 2025.
Kenapa sampah plastik?
Beberapa hari lalu gue membaca berita tentang seekor paus yang meninggal karena menelan 80 kantong plastik. Paus, makhluk mamalia yang seharusnya berenang bahagia di lautan luas harus mati karena sampah plastik. Sampah plastik! Sampah yang manusia buang secara sembarangan yang mengalir dari hulu dan bermuara di hilir, di lingkungan hidup para hewan dan biota laut.
Ini hanya satu kasus saja dari ribuan kasus kematian makhluk hidup lainnya akibat sampah manusia. Kalau sudah begini, rasa-rasanya manusia itu adalah makhluk paling jahat di muka bumi ini. Padahal manusia adalah makhluk paling mulia dan berakal.
Komitmen Danone-AQUA dalam mengurangi sampah plastik adalah bukti kalau masih ada manusia-manusia yang mau menggunakan akalnya. Danone-AQUA percaya bahwa sangatlah mendesak untuk memulai aksi dan program nyata. Ini demi menumbuhkan budaya baru di Indonesia, yaitu daur ulang dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Program ini juga merujuk pada target Pemerintah Indonesia untuk mengurangi sampah plastik ke laut sebesar 70% di tahun 2025.
Danone-AQUA memiliki tanggung jawab untuk melakukan tindakan dan sekaligus menjadi kesempatan mendorong perubahan dalam skala besar, dengan melibatkan jutaan konsumennya.
Danone-AQUA sudah menjadi pelopor dalam pengumpulan sampah plastik sejak tahun 1993. Program daur ulang pertamanya bekerja sama dengan Yayasan Dana Mitra Lingkungan.
Sejak tahun 2010, Danone Ecosysteme dan Danone-AQUA telah mendukung bisnis sosial yang ditujukan untuk pengumpulan sampah plastik di Indonesia. Bekerja sama dengan para pemulung, saat ini hampir 12.000 ton sampah plastik dapat didaur ulang.
Penting sekali untuk terus memberikan edukasi tentang sampah plastik ini. Danone-AQUA berkomitmen untuk memimpin kampanye nasional daur ulang di sekolah, ruang publik, dan kolaborasi dengan pemerintah serta ritel-ritel besar di Indonesia. Pada kesempatan kemarin ada banyak ritel yang bergabung.
Danone-AQUA bersama dengan Alfamart, Telkomsel, dan SMASH meluncurkan inovasi yang disebut Smart Drop Box. Di Smart Drop Box konsumen dapat membawa sampah plastiknya untuk didaur ulang.
Danone-AQUA juga sadar kalau perubahan tidak bisa dilakukan sendiri. Danone-AQUA bekerja sama dengan banyak mitra dan asosiasi, seperti H&M, Packaging Recycling Alliance for Indonesia Suistainable Environment (PRAISE), Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), universitas-universitas, LSM dan Pemerintah Indonesia.
Tapi semua usaha-usaha yang dilakukan oleh pihak swasta dan Pemerintah Indonesia gak akan ada hasil maksimal kalau kita sebagai konsumen dan manusia berakal tidak ikut serta dalam mengurangi sampah-sampah plastik ini.
Ayo bertindak sekarang, dimulai dari rumah masing-masing yang adalah pusat edukasi. Seperti slogan Danone-AQUA, "One Planet One Health" di mana kita hanya punya satu Bumi untuk ditinggali, ya masa kita juga yang harus merusaknya. Mau tinggal di mana nanti? Mari mulai #BijakBerplastik
Bener banget, bahasa kasarnya sekolah 12 tahun lebih tapi ilmu nya gak dipake Kaya buang sampah aja masih sembarangan. Semnjak sering Baca bacaan edukasi Dan melihat Cara orang luar negeri mendaur lang sampah saya remaja belajar untuk disiplin membuang sampah. Bahkan sampah bungkus peremen, tisu saya kumpulkan di dalam tas menunggu sampai bertemunya tempat sampah. Dan ini memang gak bisa Kita lakukan sendirian, kesadaran masyarakat lebih memiliki peran anil yg besar. Semakin gencar lagi di sosialisasikan seperti menyediakan 3 wadah tempat sampah organik,non organik, di setiap rumah. Aku suka Sama program edukasi dari aqua. Selamat ini memang aqua gencar melakukan kampanya daur lang pelastik. Semoga masyarakat semakin sadar ya
ReplyDeleteiya nih, mesti mulai menghentikan penggunaan plastik mulai dari sekarang. di komplek rumah saya sudah ada bank sampah buat setor berbagai sampah plastik yang nantinya akan di daur ulang. saya juga mulai sering bawa kantong kain kalau mau belanja ke minimarket atau ke pasar sih.
ReplyDelete