Thursday, March 14, 2019

Seharusnya Saya Menjadi Peserta Apple Academy

Bulan Mei 2018, dengan modal nekat gue pergi ke Binus University yang ada di Alam Sutera. Hari itu ceritanya mau ikut sebuah ujian. 


Impresi pertama adalah gue sangat gugup. Terakhir kali injak kampus itu belasan tahun lalu. Trus kali ini gue harus masuk ke kampus besar yang lagi ramai ramainya sama mahasiswa karena masih hari perkuliahan. 

Untung kepedean di masa lampau masih nyisa walau dikit. Hasil tanya tanya, gue harus ikut ujian di lantai atas (lupa lantai berapa). Pergilah gue ke sana masih dengan perasaan gugup.

Bau pernis kuat banget saat gue keluar lift di lantai yang dituju. Maklum gedung ini memang belum lama dibangun dan dibuka. Dulu sebelum kampus ini ada hanyalah hamparan lahan kosong di depan sebuah mall raksasa yang baru selesai dibangun di Alam Sutera. 

Sudah banyak peserta di dalam kelas, kebanyakan yang gue tangkap mata adalah laki laki. Rata rata masih muda. Seketika gue merasa tua sendirian. Ya ngapain gitu buibuk anak 2 masuk ke kelas ujian yekan? 

Peserta ujian duduk berdasar nomor ujian yang didapat saat registrasi ulang sebelum masuk kelas. Di depan masing masing peserta sudah ada iMac segede gaban yang bisa log in dengan nomor registrasi masing masing peserta. 

Ah iya, sudah panjang panjang tapi gue belum cerita mau ikut ujian apa. 

Ceritanya gue ikut ujian seleksi Apple Developer Academy. Info ini gue dapat secara tidak sengaja dari selebaran info yang beredar di WhatsApp grup. Dengan modal, gue dulu pernah kuliah ambil jurusan Informatika nggak ada salahnya gue coba ikutan. Kali hoki.

Oke, balik lagi ke momen saat gue duduk dan siap siap menerima soal ujian. Hari itu rencananya ujian berlangsung 2 jam. Ada 4 materi yang masing masing mendapat jatah per tiga puluh menit. Karena soal sudah ada di iMac maka secara otomatis semua sudah diatur. Tiap tiga puluh menit materi akan berubah dengan sendirinya. Tidak ada kesempatan saling nyontek karena soal yang dimunculkan semuanya random. 

Gue sempat nengok ke layar peserta di samping gue. Seorang mahasiswa berusia awal 20-an yang tinggal di Serpong (ini hasil kenalan basa basi). Soal di layar kami berbeda. 

Akhirnya dua jam berlalu dengan gue sama sekali nggak yakin, gue sudah ngisi benar apa salah. Yasudahlah, kalau nggak lolos pun tidak mengapa pikir gue. 

Ya benar sih, emang nggak lolos. Kayaknya karena kendala gue nggak sertain sertifikat penunjang, dsb. Atau emang jawaban gue semuanya ngaco. Haha. 

Cuma yang agak bikin gemes adalah, gue sempat dapat telepon dari nomor Binus tapi nggak sempat gue angkat. Ya kan kali mau ngabarin peluang gue masuk. Kali.

Oh iya, alasan gue ikut sebenarnya bukan hanya karena dasar gue pernah kuliah ambil jurusan Informatika. Tapi benefit yang bakal didapat ketika terpilih menjadi peserta Apple Developer Academy. Gimana enggak, mereka yang lolos bakal mendapat perkuliahan gratis selama 9 bulan dari Apple kerjasama dengan Binus dan berkuliah di gedung Green Office milik Sinarmas yang ada di BSD. Setiap peserta akan mendapat iPhone X dan Macbook serta setiap bulan mendapat uang tunjangan juga. Yalord, siapa yang nggak mau begini coba? Bukan karena benda yang didapat ya, tapi ilmu gratis selama 9 bulan. 

Sayang gue belum ada jodoh. Sedih. 

Dan 9 bulan itu akhirnya berlalu. 12 Maret 2019 kemarin gue diundang hadir mengikuti acara Graduation Day dari para peserta Apple Developer Academy. 

dok: harrismaul
Ada sekitar 200 orang peserta yang terpilih dari 900-an orang yang antusias mengikuti ujian di Cohort 1 di tahun lalu. Yang ikut dari berbagai latar belakang dan usia dan juga daerah. Gue sempat dengar di kelas ujian gue waktu itu ada yang dari Solo dan dari Manado. Dari kelas lain juga banyak yang dari luar kota.

dok: dede ariyanto
Hadir di acara inagurasi hari itu undangannya nggak main main. Sebelum gue sampai, Menkominfo, Menperin, Dubes USA untuk Indonesia, Presiden Binus dan Apple sudah ada duluan. 

Acaranya juga on time. Diundang jam 09.30 ya jam segitu langsung dimulai. 

dok: dede ariyanto
Usut punya usut, saat Menkominfo, Pak Rudiantara didapuk maju ke depan sebagai pembicara pertama. Ide Apple bisa masuk ke Indonesia asalnya dari beliau. Menurut beliau, Indonesia sampai tahun 2030 sedikitnya membutuhkan 9 juta talent dari teknisi, engineer, dsb. Nah, kenapa peluang ini nggak dipergunakan oleh Apple? Apple bisa berkontribusi banyak dan menstrukurisasi lebih baik. Apalagi pasar Apple di Indonesia lumayan juga peminatnya. 

Pak Rudiantara juga meminta teman teman dari Microsoft, Google, dsb, untuk mau datang bawa kurikulum ke Indonesia sekaligus ngajarin. Karena potensi digital talent itu ada di Indonesia. 

Dari Binus, Stephen Wahyudi Santoso mengatakan, Binus berterimakasih ke Apple karena mau fokus dalam membangun digital. Pihak Binus terkesan karena Apple mampu menciptakan lingkungan dan pelajaran bagus. Apple mampu memotivasi siswa membuat 30 aplikasi, 5 di antaranya sudah bisa diunduh dari AppStore.

Hadir juga perwakilan dari Apple, Lisa Jackson selaku Vice President of Environment Policy and Society of Apple. Beliau sangat bangga karena ternyata potensi dari para peserta Apple Academy sangat baik. 

Yang jadi pembicara lain juga ada Menperin Airlangga Hartarto dan salah satu special guest yang kayaknya paling dinanti hari itu, Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani. Mereka berdua memberikan dukungan penuh dan berharap Indonesia membangun kualitas SDM. Apalagi Presiden Joko Widodo menekankan bahwa tahun 2019 menjadi agenda nasional dalam membangun kualitas SDM, setelah fokus membangun infrastrukur.

dok: dede ariyanto
Selesai acara inagurasi, rupanya para peserta Cohort 2 besok harinya sudah siap memulai pelatihan baru lagi selama 9 bulan. Yang mendaftar untuk Cohort 2 membludak menjadi 3x lipat dari tahun sebelumnya. Yang terpilih tetap 200 orang. Rencananya, Apple Developer Academy juga akan dibuka di Surabaya.  

Nah, karena gue telat untuk daftar di Cohort 2 (well, sebenarnya ada email masuk sih dari Binus tapi gue kelupaan). Mungkin di Cohort 3 gue mau coba ikutan. Wish me luck. Kan tidak ada salahnya gagal coba lagi gagal coba lagi. Karena kalau ada jalan pasti bisa. Amin kan dong. 









No comments:

Post a Comment