Tahun ini ada nggak sih
mimpi yang belum kalian wujudin?
Kalau saya kepengin
sekali ke Siau. Tanah leluhur dari keluarga papa saya. Ini sudah menjadi bucket
list saya sejak tahun 2013 yang lalu. Sederhana sebenarnya, saya tinggal pulang
ke Manado lalu naik kapal cepat ke Siau. Sayangnya, walau kedengarannya mudah
tapi tidak semudah itu mewujudkannya. Ada berbagai alasan dan pertimbangan. Setelah
6 tahun memendam, tahun ini (sepertinya) saya bisa mewujudkan mimpi itu. We’ll see...
Bicara mimpi, semua
orang pasti punya mimpi. Lastri misalnya, di umur 70 tahun beliau kembali
menjadi seorang mahasiswi baru. Ini tentu saja bukan mimpi biasa-biasa saja. Sampai
benar-benar dikejar pasti karena ada maksud dan tujuan di belakangnya.
Premis yang menarik
bukan? Ini kisah yang terjadi di film terbaru karya Monty Tiwa berjudul
Mahasiswi Baru.
Sejak trailer-nya muncul—yang tadinya saya
kira adalah web series yang bakal
tayang di Youtube, saya langsung tertarik. Kalau mau jujur saya bukan penikmat
film lokal. Entah ya, masalah selera saja. Saya kurang merasa engaging dengan plot bahkan cara berakting
para pemain kita. Bukan underestimate,
kembali lagi soal selera. Makanya saya jarang sekali menonton film Indonesia
ketika tayang di bioskop. Mahasiswi Baru ini pengecualian karena memiliki
premis yang menarik dan fresh.
Saya mendapat kesempatan untuk menyaksikan screening film ini tanggal 1 Agustus kemarin sekaligus mengikuti Press Conference bersama para pemain yang ada di film tersebut.
Saya mendapat kesempatan untuk menyaksikan screening film ini tanggal 1 Agustus kemarin sekaligus mengikuti Press Conference bersama para pemain yang ada di film tersebut.
Baiklah, saya mau bahas
soal penokohan di dalam film tanpa berusaha spoiler
dengan isi film karena saya anti spoiler
spoiler club.
Tokoh sentral tentu
saja adalah Lastri, perempuan berusia 70 tahun yang diperankan oleh oma Widyawati.
Beliau tinggal dengan anak dan menantunya yang tiba-tiba memutuskan untuk
kuliah lagi. Saya nggak perlu lah ya membahas akting dari oma Widyawati yang sudah
aktif berakting sejak tahun 1967. Saya langsung star struck ketika melihat beliau langsung yang masih tetap anggun
dan elegan walau sudah di usia senja.
Ada Morgan Oey yang
berperan menjadi Danny, mahasiswa millenial dengan kelakuan alay-nya. Danny
benar-benar representasi dari anak masa kini yang sedikit-sedikit harus
memposting kegiatannya di medsos. Saya sudah melihat akting Morgan di beberapa
film, dan saya kagum dengan perubahan dan cara beraktingnya yang makin matang.
Morgan benar-benar bisa blending
dengan karakter yang diperankannya padahal sudah bukan usia anak kuliahan.
Lalu ada Mikha
Tambayong, Umay Shahab dan Sonia Alyssa yang masing-masing berperan sebagai
Sarah, Erfan, dan Reva. Mereka bertiga bersama dengan Danny menjadi satu geng
dengan Lastri selama di kampus. Masing-masing punya karakter yang berbeda dan
bertolak belakang tapi bisa menyatu dalam Mahasiswi Baru.
Saya suka dengan joke dan beberapa kalimat yang
keceplosan dari para pemain yang bikin satu bioskop terbahak-bahak. Saya
berharap itu adlib bukan hanya
sekadar kutipan dari naskah karena pasti pecah banget.
Secara keseluruhan
dengan ide cerita yang fresh, film Mahasiswi Baru ini layak menjadi tontonan keluarga.
Kita bisa belajar dari mimpi oma Widyawati yang berusaha diwujudkan dan juga
segala usaha beliau selama kuliah. Karena tidak mudah menjadi anak kuliah di
usia lanjut, apalagi berbaur dengan anak-anak kuliah yang gap usianya terpaut jauh, belum lagi beradaptasi dengan teknologi yang sedang
berkembang.
Kalau kalian belum
pernah dengar film Mahasiswi Baru, bisa tonton dulu trailer-nya.
Jangan lupa ajak semua
keluarga untuk ke bioskop tanggal 8 Agustus nanti. Silakan ketawa dan menangis
bareng-bareng ya.
Wah asli pingin nonton penasaran banget... Sayang di kota saya gak ada bioskop... Harus pergi ke jogja dulu kalau mau ke bioskop ðŸ˜
ReplyDelete