Wednesday, October 17, 2018

Investasi Besar di IIF 2018

Ada kegiatan apa di bulan Oktober 2018? Ada banyak sih. Tapi satu kegiatan yang menjadi perbincangan hangat di media sosial antara cebong dan kampret adalah diselenggarakannya IMF-WB 2018 di Bali. Di mana salah satu forum panelnya adalah Indonesia Investment Forum (IIF) 2018.

Kredit: jadimandiri
Dengan semakin dekatnya Pemilu di negara kita, banyak pro dan kontra seputar pelaksanaan IMF-WB 2018 ini. Mendengar kata IMF seolah mendengar kata utang negara yang banyak dan menumpuk. Padahal pertemuan IMF-World Bank di Bali memberikan kontribusi yang baik bagi Indonesia.

Dalam Forum IIF 2018 pada tanggal 11 Oktober kemarin, mengangkat tema terkait paradigma baru dalam pembiayaan infrastruktur yang sangat dibutuhkan Indonesia untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi.

Sebanyak 21 BUMN dan ratusan investor hadir. Para investor akan mengeksplorasi potensi-potensi investasi di Indonesia. Kala itu juga, ada diskusi panel mengenai pembangunan tol di Indonesia dan pendanaan infrastruktur. Ini menjadi salah satu agenda utama IIF, yaitu penandatangan kesepakatan inventasi yang telah masuk ke dalam proyek-proyek BUMN.  

Kredit: jadimandiri
IIF diciptakan untuk menghubungkan para investor dengan para pemangku proyek. Pembiayaan infrastruktur di Indonesia diharapkan tidak lagi mengandalkan APBN dan BUMN tapi juga dibantu swasta dengan berbagai skema termasuk menarik penanaman modal untuk pembiayaan infrastruktur.

Sekurangnya ada 19 kerjasama investasi dan pembiayaan yang ditandatangani dalam IIF. Penandatanganan disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur BI Perry Warjiyo, dan Kepala OJK Wimboh Santoso. Sekaligus menjadi bukti keberhasilan IIF 2018 dalam mendapatkan investari sebesar USD 13,5 miliar.

Kredit: jadimandiri
Forum kesepakatan kerjasama ini diinisiasi oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN.

Inisiatif lain yang dilakukan untuk pembiayaan infrastruktur adalah penerbitan Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (KIK-DINFRA). Kontrak Investasi ini diterbitkan oleh Bank Mandiri Group bersama anak perusahaannya yaitu Mandiri Sekuritas dan Mandiri Manajemen Investasi dan bekerjasama dengan PT Jasa Marga (persero) Tbk. Produk Investasi  ini rencananya akan menyasar investor lokal dan global.

Kredit: jadimandiri
KIK-DINFRA akan diperdagangkan di pasar modal dengan target pengumpulan dana mencapai Rp1,5 triliun. Ada pun pengumpulan dana melalui RDPT yang mencapai Rp3 triliun akan memberikan tambahan belanja modal kepada PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Bank Mandiri terus memperkuat dukungan dan percepatan pembangunan proyek infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas dan memangkas biaya pergerakan dan jasa. Bank Mandiri memiliki komitmen yang kuat dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur penting di Indonesia. Semisal, pembangunan jalan tol, pembangunan bandara maupun pelabuhan laut. Untuk itu Bank Mandiri memiliki produk pembiayaan yang bisa dimanfaatkan, termasuk pada tahap pembebasan lahan, pembangunan konstruksi mau pun lahan pengoperasian.

Bank Mandiri sebagai perbankan nasional telah menyalurkan pembiayaan langsung yang signifikan ke sektor infrastruktur hingga mencapai 24% dari total portofolio kredit perseroan. Di akhir Semester I 2018, nilai pembiayaan mencapai Rp165,8 triliun dari total komitmen Rp255,3 triliun yang sudah diberikan kepada proyek-proyek infrastruktur.  

Dalam penyelenggaran IMF-WB 2018, ada beberapa hal yang perlu diketahui masyarakat umum agar tidak terbawa menjadi netizen yang senang nyinyir tanpa tahu informasi yang benar:

Dipilih karena dipercaya.
Indonesia dianggap sebagai negara yang ekonominya sustainable, memiliki daya tahan terhadap krisis, berhasil melakukan reformasi, dan juga juga dinilai sebagai negara yang indah dan kaya akan kebudayaan.


Dihadiri banyak delegasi dan investor.
Ada sekitar 18.000 delegasi dari 189 negara. Para Investor yang datang akan mengeksplorasi potensi-potensi di Indonesia.

Menguntungkan Indonesia.
IMF-WB 2018 menjadi momentum pembuktian kalau penanganan ekonomi negara kita sangat baik di tengah ekonomi dunia yang memburuk.

Tidak Menambah Utang.
Banyak yang berspekulasi, dengan diselenggarakan IMF-WB ini maka Indonesia secara otomatis akan menambah utang. Nyatanya tidak sama sekali.

IMF Ikut Menyumbang untuk Korban Gempa.
Dana sebesar Rp2 Miliar Rupiah merupakan sumbangan kolektif dari manajemen dan satf IMF yang diperuntukkan bagi para korban gempa di Lombok dan Sulteng.

See, tidak perlu terlalu parno ketika mendengar kata IMF karena tujuannya untuk kebaikan bagi negara kita tercinta. Apalagi dalam Indonesia Investment Forum 2018 bisa mendapat investasi besar. Ditambah, keberhasilan PT Bank Mandiri Tbk mengkoordinasikan investasi langsung senilai Rp200 triliun di 21 proyek BUMN. Nikmat dunia mana yang kalian dustakan~  



     

No comments:

Post a Comment