Ada kegiatan apa di bulan Oktober
2018? Ada banyak sih. Tapi satu kegiatan yang menjadi perbincangan hangat di
media sosial antara cebong dan kampret adalah diselenggarakannya IMF-WB 2018
di Bali. Di mana salah satu forum panelnya adalah Indonesia Investment Forum
(IIF) 2018.
Kredit: jadimandiri |
Dengan semakin dekatnya Pemilu di
negara kita, banyak pro dan kontra seputar pelaksanaan IMF-WB 2018 ini.
Mendengar kata IMF seolah mendengar kata utang negara yang banyak dan menumpuk.
Padahal pertemuan IMF-World Bank di Bali memberikan kontribusi yang baik bagi
Indonesia.
Dalam Forum IIF 2018 pada tanggal
11 Oktober kemarin, mengangkat tema terkait paradigma baru dalam pembiayaan
infrastruktur yang sangat dibutuhkan Indonesia untuk mengejar target
pertumbuhan ekonomi.
Sebanyak 21 BUMN dan ratusan
investor hadir. Para investor akan mengeksplorasi potensi-potensi investasi di
Indonesia. Kala itu juga, ada diskusi panel mengenai pembangunan tol di
Indonesia dan pendanaan infrastruktur. Ini menjadi salah satu agenda utama IIF,
yaitu penandatangan kesepakatan inventasi yang telah masuk ke dalam
proyek-proyek BUMN.
IIF diciptakan untuk
menghubungkan para investor dengan para pemangku proyek. Pembiayaan
infrastruktur di Indonesia diharapkan tidak lagi mengandalkan APBN dan BUMN
tapi juga dibantu swasta dengan berbagai skema termasuk menarik penanaman modal
untuk pembiayaan infrastruktur.
Sekurangnya ada 19 kerjasama
investasi dan pembiayaan yang ditandatangani dalam IIF. Penandatanganan disaksikan
langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri BUMN Rini Soemarno,
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur BI
Perry Warjiyo, dan Kepala OJK Wimboh Santoso. Sekaligus menjadi bukti
keberhasilan IIF 2018 dalam mendapatkan investari sebesar USD 13,5 miliar.
Kredit: jadimandiri |
Forum kesepakatan kerjasama ini
diinisiasi oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Keuangan
dan Kementerian BUMN.
Inisiatif lain yang dilakukan
untuk pembiayaan infrastruktur adalah penerbitan Kontrak Investasi Kolektif
Dana Investasi Infrastruktur (KIK-DINFRA). Kontrak Investasi ini diterbitkan
oleh Bank Mandiri Group bersama anak perusahaannya yaitu Mandiri Sekuritas dan
Mandiri Manajemen Investasi dan bekerjasama dengan PT Jasa Marga (persero) Tbk.
Produk Investasi ini rencananya akan
menyasar investor lokal dan global.
Kredit: jadimandiri |
KIK-DINFRA akan diperdagangkan di
pasar modal dengan target pengumpulan dana mencapai Rp1,5 triliun. Ada pun
pengumpulan dana melalui RDPT yang mencapai Rp3 triliun akan memberikan
tambahan belanja modal kepada PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Bank Mandiri terus memperkuat
dukungan dan percepatan pembangunan proyek infrastruktur untuk meningkatkan
konektivitas dan memangkas biaya pergerakan dan jasa. Bank Mandiri memiliki
komitmen yang kuat dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur penting di
Indonesia. Semisal, pembangunan jalan tol, pembangunan bandara maupun pelabuhan
laut. Untuk itu Bank Mandiri memiliki produk pembiayaan yang bisa dimanfaatkan,
termasuk pada tahap pembebasan lahan, pembangunan konstruksi mau pun lahan
pengoperasian.
Bank Mandiri sebagai perbankan
nasional telah menyalurkan pembiayaan langsung yang signifikan ke sektor
infrastruktur hingga mencapai 24% dari total portofolio kredit perseroan. Di akhir
Semester I 2018, nilai pembiayaan mencapai Rp165,8 triliun dari total komitmen
Rp255,3 triliun yang sudah diberikan kepada proyek-proyek infrastruktur.
Dalam penyelenggaran IMF-WB 2018,
ada beberapa hal yang perlu diketahui masyarakat umum agar tidak terbawa
menjadi netizen yang senang nyinyir tanpa tahu informasi yang benar:
Dipilih karena dipercaya.
Indonesia dianggap sebagai negara
yang ekonominya sustainable, memiliki daya tahan terhadap krisis, berhasil
melakukan reformasi, dan juga juga dinilai sebagai negara yang indah dan kaya
akan kebudayaan.
Dihadiri banyak delegasi dan investor.
Ada sekitar 18.000 delegasi dari
189 negara. Para Investor yang datang akan mengeksplorasi potensi-potensi di
Indonesia.
Menguntungkan Indonesia.
IMF-WB 2018 menjadi momentum
pembuktian kalau penanganan ekonomi negara kita sangat baik di tengah ekonomi
dunia yang memburuk.
Tidak Menambah Utang.
Banyak yang berspekulasi, dengan
diselenggarakan IMF-WB ini maka Indonesia secara otomatis akan menambah utang.
Nyatanya tidak sama sekali.
IMF Ikut Menyumbang untuk Korban Gempa.
Dana sebesar Rp2 Miliar Rupiah
merupakan sumbangan kolektif dari manajemen dan satf IMF yang diperuntukkan
bagi para korban gempa di Lombok dan Sulteng.
See, tidak perlu terlalu parno ketika mendengar kata IMF karena
tujuannya untuk kebaikan bagi negara kita tercinta. Apalagi dalam Indonesia
Investment Forum 2018 bisa mendapat investasi besar. Ditambah, keberhasilan PT Bank
Mandiri Tbk mengkoordinasikan investasi langsung senilai Rp200 triliun di 21
proyek BUMN. Nikmat dunia mana yang kalian dustakan~
No comments:
Post a Comment