Thursday, October 25, 2018

Malam Minggu Meriah di Mandiri Karnaval 2018

Gue kalau ditodong, seberapa greget lo ngerayain ulang tahun jawabannya cuma berdoa dan makan bersama keluarga aja. Jomplang banget ketika ditanya ke Bank Mandiri. Seberapa greget lo ngerayain ulang tahun? GUE JADIIN KARNAVAL, APA LO?!


Merayakan ulang tahun ke-20, Bank Mandiri menggelar Mandiri Karnaval di Gelora Bung Karno pada tanggal 20 Oktober 2018 kemarin. Sesuai temanya, perayaannya penuh dengan kemeriahan sebuah karnaval. Ada panggung besar, tenda-tenda berhias lampu, beragam jenis permainan, warna-warni balon dengan bermacam bentuk, hiasan kepala dan topeng, segala jenis hantu lokal, serta tentunya ramainya pengunjung.


Sore itu ketika gue hadir di sana, para pengunjung rata-rata menggunakan kostum berwarna hitam bertuliskan kata Mandiri di bagian dada. Mereka ini adalah direksi dan karyawan beserta keluarga masing-masing yang datang dari berbagai cabang Bank Mandiri se-Jabodetabek bahkan dari luar kota. Pemilihan warna hitam adalah bentuk belasungkawa pada korban gempa di Lombok dan Sulawesi Tengah.

Sesak, penuh, padat, you named it lah. Apalagi di booth-booth makanan. Antrian memanjang seperti ular. Gue hanya bisa duduk bengong di dekat sebuah tenda saking nggak tahu harus ngapain lagi. Tenaga gue seolah diserap oleh lautan manusia yang ada di situ. Kerumunan orang seolah nggak ada habisnya sementara tenggorokan gue sudah kering dan air minum persediaan gue sudah habis.



Setelah tenaga gue balik lagi, gue mengarah ke panggung. Sejak pukul 4 sore panggung tersebut sudah diisi oleh para penampil, para musisi-musisi dan band pop. Gue sempat bertemu dengan sekumpulan orang berkostum, memakai topeng dan sayap yang berwarna-warni. Mereka dengan ramah menyambut para pengunjung yang ingin berfoto bersama. Sementara di area panggung yang masih kosong sore itu, beberapa pengunjung tampak asyik berjoget mengikuti lagu dari penampil pertama, Kopikustik Tegal.


Saat senja semakin habis, musisi yang tampil di atas panggung silih berganti; Gigi Band, Sweet Martabak, Saykoji, Iwa K, SecondBorn sampai Dira Sugandi dan J Flow. Beberapa lagu dari Gigi Band, Sweet Marbatak, Saykoji, Iwa K dan SecondBorn seolah melempar gue ke masa lalu. Lagu-lagu yang sering gue dengar di era 90-an itu seakan membawa rindu pada kenangan-kenangan manis semasa remaja.

Kemunculan para hantu secara tiba-tiba di tengah-tengah pengunjung yang memadati area panggung itu sangat menarik. Beberapa pengunjung sering berteriak dan lari ketakutan saat para hantu mendekat. Ada suster ngesot (yang sayangnya nggak ngesot), ada ibu dari Pengabdi Setan, genderuwo, tuyul dan hantu tanpa kepala.


Ada banyak hal yang bisa dinikmati di Mandiri Karnawal selain hiburan dari hantu dan para musisi. Pengunjung bisa bermain di area permainan, berfoto di booth foto 360, atau ketika sudah lelah ada booth untuk pijat. Selain itu tentu saja ada booth Mandiri untuk layanan top up dan transaksi lainnya.

Semakin malam semakin ramai, setelah beberapa penampil di panggung, malam itu Bank Mandiri meluncurkan beberapa program dan produk terbarunya, yaitu Mandiri Pay dan Mandiri Koperasi. Selain itu dikeluarkan juga e-money terbaru dengan kover Jonathan Cristie. Dan malam itu juga, puncak acara dimeriahkan dengan letupan kembang api ke angkasa.

Sebagai salah satu nasabah Bank Mandiri, rasanya kurang kalau gue tidak ikut memberi doa baik. Selamat Ulang tahun Bank Mandiri ke-20. Sukses selalu dan semoga semakin tumbuh menjadi bank besar yang terdepan dan terpercaya.  



      

       

No comments:

Post a Comment