Ada hal-hal yang sepintas disebut dalam doa yang sebenarnya remeh tapi mampu diwujudkan Semesta melampaui apa yang dipikirkan.
Jogja sebelumnya hanya berbentuk mimpi remeh yang gue sebut dalam doa sesekali saat gue ingat. Tak pernah terbayangkan jika suatu waktu gue akan menapaki kaki ke Jogja tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.
SEPESERPUN.
Kata ini memang mesti dikepslok dan di-bold untuk mendeklarasikan kalo mimpi-mimpi remeh juga bisa terwujud secara luar biasa.
Adalah Mombassador SGM, komunitas yang dibentuk oleh SGM Eksplor untuk para bunda di Indonesia agar mendapat edukasi dan pelatihan dalam serangkaian kegiatan yang terkait dengan nutrisi untuk keluarga.
Menjadi bagian dari komunitas inilah yang membawa gue ke Jogja tanggal 24-26 Agustus kemarin. 3 hari 2 malam yang sangat berkesan dalam hidup gue.
Oke, rasanya emang too sureal. Gue aja pas nyampe ke rumah masih belum bisa bedain, kemarin itu kenyataan atau hanya sekadar mimpi indah? It's too good to be true.
Tapi mari mundur beberapa saat ke awal gue bisa tergabung dalam komunitas ini.
Tapi mari mundur beberapa saat ke awal gue bisa tergabung dalam komunitas ini.
Bermula dari surel yang gue terima dari salah satu komunitas bloger. Isi surelnya tentang ajakan untuk menjadi Mombassador SGM dengan cara mendaftarkan diri di link yang sudah tersedia. Ini menjadi kali kedua gue mendaftar karena tahun sebelumnya gue sudah pernah ikutan juga, sayangnya gagal terpilih.
Alasan ikut di tahun ini tanpa berekpektasi bakal terpilih. Pokoknya ikut aja dulu, kalo memang bakal terpilih ya Puji Tuhan, kalo gagal lagi kayak tahun sebelumnya juga gak masalah. Yang penting sudah usaha dulu. Maklum, mental gue udah tertempa karena sering ikut lomba menulis fiksi sejak 2010. Jadi segala ekspektasi emang gak pernah ditaruh setinggi langit.
Setelah mendaftar, beberapa minggu kemudian gue mendapat telepon dari bagian careline SGM untuk interview. Hal yang sudah pernah gue lewati di tahun sebelumnya jadi kurang lebih udah tahu kisi-kisinya.
(((Kisi-kisi)))
Lagi ujian kali, ah.
Gue beneran gak mikir bakal terpilih apalagi setelah telepon dengan mbak-mbak dari careline SGM berakhir. Seketika itu juga langsung merasa gagal karena walau sudah tahu apa aja yang bakal ditanyakan tapi gue ngerasa jawaban gue kaku dan gak optimis.
Lalu seminggu menjelang persiapan gue untuk acara Gramedia Writing Project, sebuah nomor telepon tak dikenal muncul di layar ponsel.
"Halo Bunda," sapa suara mbak-mbak yang ramah di ujung telepon. "Selamat ya, Bunda terpilih menjadi salah satu Mombassador SGM."
Si adek langsung kaget karena emaknya loncat kegirangan dengan hebohnya di tempat tidur. Iya, waktu itu emang baru mo siap-siap boci. Bobo ciang, cyin~. Eh, tahunya dapat kabar gembira.
Tentu saja gue senang minta ampun. Apalagi setelah blogwalking di blog beberapa Mombassador SGM batch sebelumnya, perasaan gue menjadi menjura ke langit. Karena tempat para Mombassador SGM akan berkumpul adalah di Jogja. Satu dari sekian kota di Indonesia yang masuk dalam daftar wishlist kota yang kepengin gue kunjungi sebelum gue mati.
Terpilih menjadi salah satu Mombassador saja udah kayak mimpi apalagi ditambah bakal ke Jogja. Beyond expectation.
***
Kamar tidur, sehari setelah kembali dari Jogja.
Jogja emang ngangenin.. gegara ke Jogja kemaren saya jdi donlot lagunya Katon wkwk
ReplyDeleteNiat ya, Bun. Hahaha.
DeleteAlhamdulillah, kesampaian juga ya maak...
ReplyDeleteIya, Mak. Achievement unlocked banget. 🙇
DeleteMantappp jiwa.. lanjutannya mana maakk .. jgn lupa di share yaa 😘😘
ReplyDeleteSiap! Pasti dishare, Mak...😘😘
Deletehai mba kelompok 3 yg lucu kita...hihihi, btw asikk nih teasernya aja sdh bikin senyum2 sendiri
ReplyDeleteAsik... Semoga di postingan berikutnya bisa bikin senyum lebar.
DeleteSaya menjawab pertanyaan ditelpon itu sambil masak loh.wkwkk
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteJogja memang kota yang bikin jatuh cinta 😍
ReplyDeleteAku mulai nyicil baca-baca postingan tentang mombassador nih. Belum selesai nulis juga sampai sekarang. Masih di draft. *tutup muka.
ReplyDelete