Thursday, November 1, 2018

BUMN Bersinergi dan Mandiri Ikut Bangun Palu

Sebulan yang lalu laman Facebook gue penuh dengan kata “dicari korban bencana gempa dan tsunami di Palu”. Seorang teman gue harus mencari ibu mertua dan anak perempuannya yang dinyatakan hilang kontak usai gempa di Palu. Lokasi mereka saat itu berada di Petobo. Daerah yang terkena dampak likuifaksi akibat gempa 7,4SR tersebut. Teman gue yang lain juga ikut mencari beberapa orang temannya yang menginap di salah satu hotel yang luluh lantak akibat gempa.

Seminggu pasca gempa dan tsunami di Palu, kisah orang-orang yang dicari hanya berakhir dengan duka. Ibu mertua dan anak perempuan teman baik gue tidak penah ditemukan sampai sekarang, diperkirakan mereka tertimbun lumpur dari sekian ratus jiwa lainnya yang juga menjadi korban. Teman-teman dari teman gue yang menginap di hotel malah ditemukan, hanya saja sudah membujur kaku di antara puing-puing bangunan.

Sebulan pasca gempa dan tsunami di Palu, duka itu masih ada. Bukan hanya bagi mereka yang ditinggalkan tapi juga masih tersisa bagi mereka yang selamat. Rasa takut, khawatir dan trauma itu masih membekas.

Sebulan pasca gempa dan tsunami di Palu, banyak pihak yang turun tangan untuk membantu memulihkan Palu; baik itu dari pemerintah, swasta mau pun pribadi. Badan-badan usaha milik negara turut berperan aktif. BUMN bahu-membahu memberikan bantuan ke daerah-daerah yang terkena dampak bencana di Palu.

dok: jadimandiri.org
Bahan bakar minyak, pemasokan listrik, pemulihan jaringan telekomunikasi, bantuan angkutan, sampai bantuan berupa terpal, tenda, alas tidur, dan bahan pokok semua diberikan oleh BUMN yang dikirimkan secara bertahap.

Bank Mandiri sebagai bank pelat merah ikut turun langsung ke Sibalaya Selatan, Kabupaten Sigi, salah satu daerah yang terkena dampak gempa.

Sigi menjadi salah satu kawasan yang sempat terisolir akibat gempa bumi. Penyaluran bantuan ke daerah tersebut menjadi lebih sulit dibandingkan kawasan lainnya yang juga terkena dampak bencana.

Di wilayah Sibalaya, Bank Mandiri telah membangun 100 unit kawasan hunian sementara yang dirancang tahan gempa. Terdapat juga MCK sebanyak 20 unit yang dilengkapi dengan tempat cuci dan wudhu. Dibangun juga aula serbaguna untuk warga dengan bahan dasar pohon kelapa sebagai simbol kearifan lokal.

dok: jadimandiri.org
Untuk membantu normalisasi proses belajar mengajar, Bank Mandiri juga membangun sekolah dengan 7 ruang kelas. Dibangun pula hunian sementara untuk para guru di dekat sekolah.

dok: jadimandiri.org
Ada juga para relawan pengajar yang turun langsung ke daerah Sibalaya ini. Mereka mengajak para anak-anak untuk belajar, bermain, dan menggambar agar anak-anak korban bencana untuk sejenak bisa melupakan kesedihan dan trauma mereka.

dok: jadimandiri.org


dok: jadimandiri.org
Pada tanggal 30 Oktober kemarin, Menteri BUMN Rini. M. Soemarno kembali mengunjungi Palu untuk keempat kalinya pasca bencana. Menteri Rini memastikan kalau semua perusahaan pelat merah bersinergi untuk mempercepat rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana. Menteri Rini datang langsung ke daerah Sibalaya untuk melihat sendiri perkembangan pembangunan di sana.

dok: jadimandiri.org
Selalu ada duka ketika terjadi bencana. Tetapi, selalu ada harapan dalam setiap kesedihan. Semoga Palu dan sekitarnya yang terkena dampak  bencana bisa segera bangkit kembali. Palu kuat. Palu bangkit.  


         

No comments:

Post a Comment