credit: unsplash.com |
Elf, begitu nama warnet yang ada di perempatan jalan yang
tidak jauh dari Wakeke. Salah satu warnet yang gue datangi ketika butuh untuk
mengintip ada testimoni apa di laman Friendster gue selama sebulan nggak gue
buka. Zaman itu datang ke warnet emang jarang-jarang, apalagi Elf ini warnet
yang too expensive untuk ukuran mahasiswa yang masih mengandalkan uang mingguan
dari ortu yang tidak seberapa. Kalau bablas ketagihan main Friendster atau
browsing-browsing manja di warnet ini, duit mingguan bisa ludes sehari dan besoknya
gue mesti hidup bagaimana. Ngemis?
Gue ingat, kala itu gue pergi ke Elf berdua dengan teman
sekosan sekaligus teman sekampus yang sudah gue kenal dari SMP. Dia sibuk
mencari tugas kuliah sedangkan gue sibuk membuat akun di blogspot. It was 2003
or 2004 maybe. Tanpa tedeng aling-aling, tahu-tahu aja bikin blog. Lalu setelah
selesai bikin belum gue isi dengan apa-apa. Kembali ke kosan, kembali ke
rutinitas sebagai mahasiswa. Sebulan berlalu, kembali bertandang ke Elf. Hal
yang gue ingat hanyalah membuka Friendster lalu selama satu jam di sana gue
akhirnya pulang ke kos. Blog, apa itu? Gue sama sekali nggak ingat lagi kalau
sudah pernah membuat blog.
Tahun berganti, gue menikah, punya anak, merantau, main
medsos lagi, mulai demen menulis fiksi, dan kembali gue berkenalan dengan yang
namanya blog. Demi bisa menunjukkan eksistensi gue ke orang lain kalau gue sekarang
sudah bisa menulis cerpen/flashfiction bahkan novel, terciptalah blog ini. Gue
begitu idealis saat itu, bahwa gue bukan blogger melainkan seorang penulis. Blog
hanyalah sarana gue mempromosikan fiksi-fiksi gue yang kalau dibaca ulang pengin
nangis karena dulu tata bahasanya berantakan. Kayak hati setelah tahu ternyata
selama dipacarin seringnya diduain. #ehgimana
2013, masa di mana gue mulai jenuh dengan tujuan gue menulis.
Gue butuh pelarian lain, akhirnya bikin blog lagi. Khusus buat ngebacot dan
ikutan segala macam lomba blog. Menang? Tentu tidak, yorobun. Tapi ketika suatu
waktu gue dihubungi seseorang dan ditawari untuk content placement, huwow, for
the first time, blog yang bahkan belum TLD itu bisa menghasilkan duit. Kat-ching!
Laun, blog belum TLD tersebut menang lomba. Bukan hadiah
utama, tapi bisa dapat kesempatan jalan-jalan ke salah satu pulau di Kepulauan
Seribu dengan segala fasilitas gratis. Bertemu teman baru sekaligus blogger
terkenal. Dapat banyak ilmu dan insight baru tentang dunia blogging. Dari situ
motivasi buat seriusin ngeblog mulai tumbuh.
2015 mulai bikin blog
baru lagi, khusus buat melampiaskan kehebohan fangirling sebagai penggemar
kekoreaan. Menjelang 2016 habis, gue mulai berpikir untuk membeli domain untuk
blog tersebut. Siapa tahu bisa menghasilkan rezeki dari situ. Eh, nggak perlu
nunggu lama setelah gabung ke beberapa komunitas blogger gue mulai bisa
ikut-ikut event. Dari sebulan 1-2x undangan sampai bisa seminggu sekali
tergantung gue daftar atau enggak.
Memang sih blog gue masih perlu banyak dibenahi lagi karena
dari 140-an postingan, 60% isinya adalah postingan berbayar bukan organik. Umur
blog gue bahkan belum juga terbilang 2 tahun. Tapi so far, gue bersyukur bisa
tercebur ke dalam dunia blogging. Semoga ke depan gue bisa memberikan tulisan yang
mungkin bisa jadi inspirasi bagi orang-orang yang nyasar ke blog gue.
No comments:
Post a Comment