Beberapa hari ini sungguhlah
menguras energi banget. Anak-anak pada ujian semester, suami ke luar kota, trus
gue digeber deadline tulisan.
Tapi untungnya selalu ada aja
hiburan di media sosial yang bikin gue senyum-senyum, gemes, sampai ngakak
berantakan. Twit ini misalnya:
Kalau anak Twitter pasti pahamlah
kenapa twit ini lucu.
Buat yang nggak tahu di mana lucunya, mari gue
elaborasikan biar nangkep juga joke-nya. Jadi kan di Twitter tuh suka pada
nge-share bantuan, minta cari orang hilang, bapak-bapak atau ibu ibu tua yang
lagi jualan atau apalah apalah. Biasanya di awal twit pakai kata kunci “Twitter, do your magic” gitu-gitu.
Tujuannya biar twit bisa viral dan apa yang dimaksud tersampaikan atau
terbantukan.
Nah, si selebtwit ngetwit tapi
dengan tujuan buat nagih utang. Ngerti nggak sih? Lucu kan? Ketawa dong walau udah telat.
Masalah pinjam meminjam duit ini
emang rentan sih ya. Trus semacam tumbuh subur banget di negeri kita ini.
Karena yang namanya hidup ada aja yang dibutuhin, ada aja yang perlu dicukupi,
atau ada aja yang perlu dilengkapi. Ini hidup apa hati?
Maksud untuk pinjam meminjam ini juga
bisa muncul karena berbagai alasan. Pas lagi nggak ada duit di tangan, tabungan
lagi kosong, atau karena gaji hanya numpang lewat sedangkan ada yang harus
dibayar secara urgensi.
Dilema lagi bagi yang mau minjam
ke teman atau saudara eh mereka juga nggak ada duitnya. Padahal sudah butuh cepat. Begini-begini
kadang bikin hopeless banget. Gue
pernah ngerasain soalnya. Hahaha.
Di zaman serba digital dan instan
sekarang ini, kebutuhan pinjam meminjam juga tampaknya ikut berkembang. Banyak platform yang melihat peluang ini untuk
menjadi support financial bagi yang
membutuhkan. Atau kecenya disebut sugar
daddy eh... maksud gue, financial
technology or fintech.
Peluang ini hadir tentu saja
karena kebutuhan tiap orang beragam dan keperluan finansialnya beda-beda. Ada yang
butuh pinjaman buat modal usaha, ada yang butuh buat anak masuk sekolah, atau
modal nikah (?).
Fintech hadir sebagai bagian dari teknologi untuk memperkuat
keuangan yang kuat dan sehat. Ada banyak sekali fintech-fintech yang mudah ditemukan di Play Store atau App Store.
Masalahnya, tidak semua berpayung hukum pada OJK. Artinya masih banyak yang
ilegal. Mesti hati-hati banget kalau begini, karena urusan pinjam meminjam uang
ujungnya bisa sampai ke nyawa. Uang nggak mandang teman, kenalan bahkan saudara
sekandung.
Kalau kalian kepengin menggunakan
jasa fintech untuk meminjam uang,
pastikan fintech tersebut sudah legal
atau sudah terdaftar di OJK.
Kalau hanya meminjam uang, kenapa nggak ke bank atau ke multifinance aja? Kenapa harus ke fintech?
Fintech justru hadir karena melihat peluang yang tidak dilihat oleh
bank atau multifinance. Tidak semua
orang bisa meminjam di bank. Tidak semua orang juga punya slip gaji. Nah, fintech memberi kemudahan dalam hal ini.
Bahkan fintech bisa menyasar sampai
ke kalangan bawah yang tidak pernah terhubung ke bank.
Tapi ya walau kedengarannya
menarik dan mudah, proses validasi di fintech
juga nggak semudah ngasih KTP doang sebagai jaminan, sih. Semua pasti ada
prosesnya.
Karena namanya fintech pastinya validasinya lewat digital print. Dengan demikian mereka
bakal tahu, sebelum-sebelumnya sudah pernah jadi peminjam rajin bayar utang apa
enggak.
Fintech sebagai platform hanya mempertemukan lender dan borrower lewat
platform, setelah rekam jejak kedua
belah pihak sudah dikonfirmasi tentunya. Keputusan pemberian uang adalah
kesepakatan kedua belah pihak. Tapi yang melakukan penagihan bukan debitur
melainkan platform.
Ada sekitar 73 fintech yang sudah
legal; misalnya RupiahPlus atau Aktivaku.
Kalian tinggal mencari platform mana
yang sesuai kebutuhan. Karena 73 platform tersebut semua punya keunggulan dan
kebutuhan yang disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan peminjam. Gue bahkan baru
tahu ada fintech yang bisa dipakai untuk meminjam dana pendidikan. Keren nggak
tuh. Anak kuliah yang pengin bayar sendiri uang kuliahnya biar nggak membebani
ortu bisa minjam di fintech tersebut.
Tapi semua balik lagi ke
masing-masing, sih. Kalau mau meminjam pastikan bisa mengembalikan. Jangan
lupa, pinjam untuk yang benar-benar butuh bukan karena perlu doang. Kebutuhan
dan keperluan itu beda banget, loh.
Jangan karena demi keperluan, eh milih jalan pintas kayak begini.
Jangan ya, pemirsa!
No comments:
Post a Comment