Thursday, August 23, 2018

Dukung Asian Games Tanpa Jempol yang Jahat

Beberapa hari sebelum seremonial pembukaan Asian Games 2018, yang *uhuk* gue tonton langsung di GBK. Gue diundang hadir pada acara Ngumpul Sehat bareng Mediology yang bertujuan untuk ikut mendukung pelaksanaan Asian Games XVIII di Jakarta-Palembang.



Terus terang ini blogger gathering tersantai dan terkocak karena di awali dengan ice breaking yang sukses bikin akrab semua blogger yang hadir. Emang sih beberapa sudah sering ketemu di acara blogger tapi sisanya belum familier. 

Yang menyenangkan juga, saat kami dibagi menjadi empat kelompok untuk bermain games. Kelompok gue menang. Lumayan dapat pulsa 50rb. Ihiy. 

Acara hari itu diisi dengan materi tentang Asian Games oleh Rendy Doroii. Ternyata sebelum Jakarta-Palembang menjadi tuan rumah, Vietnam lah yang terpilih sebagai kandidat tuan rumah setelah mengalahkan UEA dan Indonesia lewat voting. Sayang pada tahun 2014, Vietnam mengundurkan diri karena faktor kondisi negara  dan resesi ekonomi. 


Tahun 2016, Indonesia ditunjuk sebagai pengganti Vietnam. Duh, mepet banget waktunya. Apalagi Asian Games seharusnya berlangsung pada tahun 2019 tapi karena di tahun tersebut negara kita mau pemilu jadinya dimajukan ke bulan Agustus 2018. Gila, dua tahun aja persiapannya. Pantesan dipaksa ngebut. 

Trivia lain yang kalian harus tahu adalah tentang maskot-maskotnya. Tiga karaker lucu imut itu diambil dari binatang Badak Bercula Satu, Rusa Bawean dan Burung Cendrawasih. Nama-nama mereka juga dipecah dari semboyan negara kita, Bhineka Tunggal Ika. Bhin Bhin dari Bhineka, Atung dari Tunggal, dan Kaka dari Ika. Ya ampun, gemas. 

Kalian bisa lihat foto-foto persiapan Asian Games 2018 di sini.

Pada kesempatan Ngumpul Sehat, Teuku Aufra ikut hadir untuk memberikan materi tentang Calisthenics. Beliau ada instruktur Calisthenics bersertifikasi. 


Sudah pernah dengar tentang Calisthenics atau bahasa Indonesianya Kalistenik? Kalistenik adalah olahraga yang menggunakan berat tubuh sebagai beban. Masih berasa asing? Itu loh kayak Freeletics. Kalau demen olahraga harusnya familier ya. Freeletics sih Kalistenik juga tapi dibikin menjadi program latihan berbayar. 

Kalistenik adalah bentuk latihan dengan cara memaksimalkan penggunaan berat tubuh kita sendiri dalam proses membentuk otot. Kalistenik berfokus kepada ketahanan otot dan kekuatan, berbeda dengan ketika kita latihan beban di gym yang berfokus kepada pembentukan otot hipertropi. 


Semua olahraga tentu saja memiliki kelebihannya masing-masing, Kalistenik ini menjadi komplementer yang sempurna karena melatih banyak otot dan berbagai gerakan yang umumnya terdapat pada kegiatan olahraga lain. 

Perbedaan mendasarnya, Kalistenik minim penggunaan alat. Berlatih Kalistenik bisa di mana dan kapan saja. Mau di kantor, di rumah, di ruang publik juga bisa. 


Gerakan-gerakan sederhana dalam Kalistenik semisal menggerakkan kedua tangan untuk membentuk otot bahu saja sudah cukup untuk membuat kita banyak berleringat. Simpel tapi langsung kena sasaran.

Nah, karena sekarang sudah masa Asian Games. Kira-kira apa saja yang sudah kalian lakukan untuk mendukung perhelatan Internasional di negara kita ini? 

Kalau gue sih sederhana saja, cukup dengan menjaga jempol agar tidak menuliskan kata-kata jahat bagi para atlet yang sudah berjuang untuk mengharumkan negara kita ini. Loh, emang ada? Oh, tentu saja ada. Kemarin ramai di media sosial ocehan-ocehan kasar yang ditujukan bagi atlet kita yang kalah dalam pertandingan cabor yang diikutinya. 

Tolong ya, kalau kecewa hanya karena menonton atlet kita kalah, yang lebih kecewa lagi ya atletnya sendiri. Mereka sudah berlatih keras bahkan jauh dari keluarga, pasti lebih berat bagi mereka. Nggak usah ditambah-tambah lagi dengan komentar buruk. Mendukung nggak perlu membeli semua tiket sampai ludes atau bertindak ekstrim. Mendukung juga bisa dengan menjaga jari kita agar tidak melukai hati para atlet.








No comments:

Post a Comment