Pilih
gunung atau pantai?
Pilihan ini jika
ditanyakan bagi para traveler mungkin
akan terasa sedikit sulit karena masing-masing punya keindahan dan tantangan
tersendiri. Gunung memiliki pesona kuat bagi para pencinta alam yang suka
tantangan, sementara pantai kesannya diperuntukkan bagi jiwa-jiwa yang ingin merileksasikan
diri dari rutinitas harian.
GUNUNG PAPANDAYAN
Berbicara soal gunung,
sekarang sudah cukup banyak gunung yang dijadikan taman wisata alam. Gunung
Papandayan yang diapit di antara dua desa, Sirnajaya dan Kramatwangi, Kecamatan
Cisupuran, Garut salah satunya. Gunung api strato
ini merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Garut karena
terbilang ramah bagi wisatawan, khususnya bagi mereka yang tidak terbiasa
dengan aktivitas pendakian berat.
source: travel.kompas.com |
Di dalam kawasan Gunung
Papandayan terdapat beragam aktivitas yang bisa dilakukan pengunjung, mulai
dari melihat sunrise, trekking, camping, mountain bike
downhill, hingga berendam air panas. Pemandangan alam yang cantik menjadi
daya tarik utama sehingga bisa menarik pengunjung datang berwisata ke gunung
ini, sekaligus bisa mencoba beberapa aktivitasnya.
Gunung Papandayan
memiliki titik tertinggi 2665 mdpl atau 1950 m di atas dataran Kota Garut.
Gunung ini masih menunjukkan aktivitas normal dengan sejarah erupsi yang
terjadi pada tahun 1772, 1923, 1942, dan 2002. Kawahnya masih aktif
mengeluarkan gas belerang sampai sekarang. Ada tiga kawah di Gunung Papandayan
yaitu, Kawah Mas, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk.
Sejak tahun 2018 Gunung
Papandayan yang tadinya adalah cagar alam diturunkan statusnya menjadi taman wisata
alam. Penurunan status ini diharapkan mampu merestorasi ekosistem yang buruk
dan bisa melegalkan kepentingan di luar keutamaan ekologi. Sehingga diharapkan
pelaksanaan kegiatan pariwisata di Gunung Papandayan tidak boleh bertentangan
dengan prinsip konservasi dan perlindungan alam.
Sebagai taman wisata
alam, fungsinya adalah untuk melindungi sistem penyangga kehidupan di daerah
sekitarnya. Selain itu diharapkan bisa menjadi tempat pendidikan alam dan juga
pengembangan ilmu pengetahuan. Diharapkan masyarakat sekitar dapat memanfaatkan
sumber daya hayati di kawasan gunung dengan pengelolaan secara lestari dan
bijaksana.
Semenjak peralihan
kepengelolaan dari pihak pemerintah ke swasta, perbaikan sarana dan fasilitas
di Gunung Papandayan sebagai penunjang kegiatan wisata terus dilakukan. Sejak
tahun 2016 dilakukan perbaikan aksesibilitas jalan demi kenyamanan pengunjung
dalam berkendara. Tersedia MCK, parkiran, cottage,
camping ground, sampai warung-warung
yang dikelola masyarakat sekitar demi memenuhi kebutuhan pengunjung.
Urusan keamanan
tersedia dari pos masuk, pos pendaftaran, sampai pos 7 hingga pos-pos yang ada
di camping ground, sudah dilengkapi dengan petugas keamanan yang siap sedia
membantu pengunjung jika dibutuhkan. Bahkan pengelola taman wisata alam juga
menyediakan ambulance jika terjadi
apa-apa.
Mendaki ke Gunung
Papandayan cocok bagi pendaki pemula. Taman wisata ini berbatasan dengan
kawasan Cagar Alam Tegal Panjang dan Cagar Alam Tegal Alun. Yang harus
diwaspadai dan tidak boleh diganggu adalah flora dan fauna yang ada di area
taman wisata. Flora yang sering dijumpai di Gunung Papandayan cukup beragam, Suagi (Rhododendron retusum), Cantigi (Vaccinium varingiaefolium), Jamuju (Podocarpus imbricartus) yang dapat
ditemukan di sepanjang jalur pendakian maupun camping ground. Sementara bunga abadi yang paling dicari, Edelweis (Anaphalis javanica) hanya
bisa ditemukan di Cagar Alam Tegal Alun dan camping
ground Pondok Saladah.
Fauna yang
biasanya terlihat dan cukup sering dijumpai biasanya burung kutilang, elang jawa,
babi hutan, dan berbagai jenis serangga. Sementara hewan yang jarang ditemui
pengunjung adalah trenggiling, musang luwak, macan kumbang, dan kijang. Para
pengunjung harus berhati-hati dengan babi hutan yang bisa tiba-tiba muncul dan merusak kemah serta peralatan logistik yang dibawa.
Gunung Papandayan indah sebagai tujuan wisata tapi kisah-kisah gelap yang beredar tentang gunung tersebut mampu membuat kuduk merinding. Kisah-kisah yang beredar dari mulut ke mulut kemudian
dipercaya sebagai suatu urban legend.
Beberapa kisah misteri yang ada di Gunung Papandayan:
1.
Munculnya Big Foot
Tahun 2006 kabarnya
seorang pemilik perkebunan di lereng gunung mengklaim menemukan jejak tapak
kaki raksasa misterius. Ketika ditemukan, jejak tapak kaki tersebut berasal
dari lereng gunung mengarah ke kaki gunung. Kebenaran tentang cerita ini masih
belum dipastikan sih. Tapi masyarakat sekitar menduga, jejak kaki tersebut
adalah milik makhluk gaib penghuni gunung.
2.
Hutan Mati
Salah satu spot menarik di Gunung Papandayan adalah
Hutan Mati. Disebut demikian karena dulunya ini adalah hutan sebelum akhirnya
terbakar akibat erupsi gunung. Hutan Mati dulunya adalah hutan rimbun yang
ditumbuhi banyak sekali pepohonan. Sekarang hanya berupa sisa-sisa pohon yang
terbakar dan menghitam. Karena lokasi yang sebagian menghitam itu lah sehingga
Hutan Mati terkesan angker.
3.
Memakan korban jiwa
Kecelakaan di gunung
hingga menewaskan pengunjung itu sering terjadi di gunung mana saja. Papandayan
termasuk yang sudah cukup sering memakan korban. Penyebabnya bisa
bermacam-macam; bisa karena hipotermia, hilang saat mendaki, sampai jatuh dan
meninggal. Itu memang risiko-risiko yang sering dijumpai ketika mendaki sebuah
gunung.
4.
Larangan
Selalu ada pantangan
ketika mendaki sebuah gunung. Tidak boleh berkata kasar, tidak boleh berlaku
tidak sopan, tidak boleh minum minuman keras, dan lain sebagainya. Namun ada
larangan yang unik di Gunung Papandayan, berkaitan dengan hujan dan angin. Konon
saat ada angin kencang berembus ke arah pendaki, yang harus dilakukan adalah
diam sejenak dan tidak melanjutkan perjalanan. Jika dilanggar maka hujan akan
turun dengan deras.
Dari hal-hal mistis
yang terjadi di Gunung Papandayan, bijaknya memang sebagai pendatang yang
berkunjung mengikuti segala aturan dan pantangan yang ada. Semua juga demi
kebaikan bersama. Walau memang baiknya segala sesuatu harus di awali dengan doa
agar selalu berada dalam lindungan Yang Maha Kuasa.
GUNUNG CIKURAY
GUNUNG CIKURAY
Bagi mereka yang ingin
menaikkan adrenalin mungkin akan memilih Gunung Cikuray sebagai destinasi
tujuan mendaki di Garut alih-alih Gunung Papandayan. Jika di Gunung Papandayan
jalur pendakiannya sudah tertata karena undakan-undakan dibuat menggunakan tatanan
batu, jalur pendakian di Gunung Cikuray medannya masih curam dan terjal. Untuk
mencari tempat istirahat saja butuh waktu dan kecerdikan. Begitu pula jika
ingin mencari air.
source: pesona.travel |
Gunung Cikuray termasuk
gunung bertipe stratovolcano atau
gunung berapi komposit. Gunung berapi tinggi mengerucut yang terbentuk
atas lava dan abu vulkanik. Gunung tipe ini secara khas curam di puncak tapi
landai di kaki karena aliran lava yang membentuk gunung berapi ini banyak
mengandung silika.
Gunung Cikuray adalah
gunung keempat tertinggi di Jawa Barat setelah Gunung Ciremai, Gunung Pangrango, dan Gunung Gede. Dengan ketinggian
2.821 mdpl. Terletak di perbatasan Kecamatan Bayongbong. Iklim di daerah Gunung
Cikuray dan sekitarnya dikategorikan sebagai daerah beriklim tropis basah.
Mungkin karena jenis iklimnya sehingga jalur pendakian di Gunung Cikuray
termasuk licin. Yang perlu diwaspadai ketika mendaki ke Gunung Cikuray, tidak
tersedianya mata air.
Untuk mencapai Gunung
Cikuray, jika meeting point-nya dari
Bandung atau Tasikmalaya maka bisa langsung menuju Terminal Guntur. Dari sana
bisa diteruskan dengan menyewa mobil atau motor menuju desa dekat jalur
pendakian. Ada tiga jalur untuk menuju Gunung Cikuray, bisa melewati Cilawu,
Bayongbong, dan Kiara Jenggot. Namun yang paling banyak dilalui oleh pendaki
adalah jalur stasiun pemancar TVRI atau jalur Cilawu. Jalur Bayongbong adalah
jalur paling cepat menuju puncak, tapi merupakan jalur paling terjal.
Hamparan kebun teh
milik PTPN Dayeuhmanggung menjadi pemandangan menarik ketika pendaki berjalan
melalui jalur Cilawu ini. Dari kebun teh, pemandangan berubah menjadi ladang
akar wangi yang kabarnya hasilnya diolah menjadi minyak atsiri kemudian
diproduksi untuk dijadikan parfum dan diekspor ke luar negeri. Setelah ladang
akar wangi, lanskap berubah menjadi padang ilalang. Dari padang ilalang
tersebut, sekitar 2 jam dari situ sampailah di pintu hutan. Di sini biasanya
para pendaki sering melakukan swafoto dan beristirahat sejenak. Pintu hutan
menjadi langkah awal menuju medan selanjutnya. Setelah pintu hutan ada lembah
yang diapit sebuah bukit.
Dalam jalur pendakian
di Gunung Cikuray, ada 6 pos yang bisa dijadikan basecamp atau tempat beristirahat sementara para pendaki. Pos 1
bisa ditempuh dalam waktu sekitar 50 menit dari stasiun pemancar TVRI. Pos 2
pun memiliki jarak tempuh kurang lebih sama dengan dari Pos 1. Untuk mencapai
Pos 3 dibutuhkan waktu sekurangnya 1,5 jam dari Pos 2. Ini dikarenakan medan
menuju Pos 3 cukup curam dan kontur lanskapnya rapat. Sementara Pos 4 seringnya
dijadikan basecamp umum karena
lahannya lebih luas dari pada pos-pos lainnya. Pos 5 sendiri masih berupa hutan
lebat dikelilingi pegunungan.
Untuk mendaki Gunung
Cikuray disarankan pada musim pendakian, khususnya ketika sedang musim kemarau
agar bisa melihat keindahan alam yang hakiki dari atas puncak. Gunung
Papandayan bisa terlihat jelas beserta lautan awan yang indah sehingga
seolah-olah sedang berada di negeri di atas awan. Tidak disarankan mendaki
Gunung Cikuray saat musim hujan, karena semua gunung juga baiknya tidak didaki
ketika cuaca sedang hujan atau tidak bersahabat demi mencegah hal-hal yang
tidak diinginkan. Apalagi jika suhu cuaca turun, kabut bisa turun kapan saja.
Jika beruntung, ada
beberapa hewan liar yang bisa ditemukan di Gunung Cikuray, misalnya monyet dan
burung-burung tropis.
Gunung Cikuray ini bisa juga disebut sebagai obyek wisata karena sudah tersedia beberapa pelayanan dan
fasilitas seperti di Gunung Papandayan. Ada area parkir kendaraan, mushola,
kamar mandi/MCK, sampai penginapan. Pengunjung dari luar kota tidak perlu
khawatir jika hendak menginap terlebih dahulu sebelum memulai pendakian.
Sama halnya dengan
gunung-gunung lain yang mempunyai kisah masing-masing, Gunung Cikuray juga
memiliki cerita mistis sendiri. Konon Gunung Cikuray adalah gerbang menuju Kerajaan Padjajaran.
Di abad ke-17, lereng Gunung Cikuray menjadi tempat pemukiman bagi para pendeta
dan menjadi pusat pembelajaran berbagai macam ilmu. Ada banyak naskah-naskah
kuno dan obyek penelitian sejarah yang dihasilkan di gunung ini dan bisa
ditemukan di Kabuyutan, Ciburuy Garut.
Gunung Cikuray juga
menyimpan kisah zaman perang kemerdekaan tahun 1947-1949. Dalam catatan sejarah
yang dikumpulkan dari Perpustakaan Pusat Dinas Sejarah (Disjarah) TNI-AD,
kawasan kaki Gunung Cikuray menjadi salah satu area konflik Indonesia melawan
Belanda. TNI bergerilya dari hutan sampai perkampungan. Dipercaya ada hal-hal
klenik dipergunakan untuk mengalahkan tentara Belanda.
Salah satu kisah
misteri yang terkenal di gunung ini adalah keberadaan hantu perempuan
berpakaian putih di salah satu pos pendakian. Hantu ini kabarnya berwajah gelap
dan sering menampakkan diri pada para pendaki Gunung Cikuray.
Terlepas dari semua
kisah Gunung Papandayan dan Gunung Cikuray, berikut beberapa hal yang wajib
diperhatikan ketika ingin mendaki gunung:
1.
Fisik
Jangan memaksakan diri
mendaki ketika tubuh sedang tidak fit. Ini bisa membahayakan diri sendiri dan
juga orang lain.
2.
Waktu pendakian
Perhatikan kapan waktu
yang tepat untuk mendaki. Tidak disarankan mendaki ketika sedang musim
penghujan. Track menuju gunung bisa sangat licin, belum lagi bisa terjadi badai
gunung.
3.
Perlengkapan peralatan
Pastikan semua
peralatan pendakian sudah lengkap karena kegiatan mendaki gunung termasuk salah
satu kegiatan ekstrim yang butuh kesiapan matang. Cek kembali perlengkapan
pribadi sebelum jalan, semisal sleeping bag, sepatu gunung, jaket, sarung
tangan, kupluk, sampai obat-obatan pribadi.
4.
Persiapkan logistik yang cukup
Urusan perut itu utama
karena mendaki gunung memerlukan energi yang besar sehingga bisa menguras
tenaga. Pastikan membawa makanan dan logistik yang cukup sesuai dengan hari
perencanaan.
5.
Teman pendakian
Memilih teman mendaki
juga penting, karena jika teman mendakinya sama-sama pemula ini hanya akan
membahayakan diri. Pilih teman mendaki yang sudah berpengalaman.
6.
Taati aturan yang berlaku
Mendatangi suatu tempat
yang baru baiknya selalu menaati aturan dan larangan yang berlaku demi mencegah
hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
7.
Bawa kembali sampah
Jangan pernah
meninggalkan jejak apa-apa selain jejak kaki. Bawa turun kembali sampah pribadi
dan jangan pernah mengotori gunung.
-https://www.mongabay.co.id/2019/03/06/turun-status-jadi-taman-wisata-alam-apakah-pengelolaan-kamojang-papandayan-akan-lebih-baik/
-https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Cikuray
-https://www.google.com/search?q=gunung+papandayan+wikipedia&rlz=1C1HOPT_enID586ID586&oq=gunung+papa&aqs=chrome.1.69i59l2j69i57j0l2j69i60.6560j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8
-pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2018/02/11/kisah-gunung-cikuray-garut-di-masa-perang-yang-mistik-dan-yang-heroik-419309
-https://www.hipwee.com/list/5-tips-mendaki-gunung-untuk-pemula-yang-wajib-di-lakukan/
-https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Cikuray
-https://www.google.com/search?q=gunung+papandayan+wikipedia&rlz=1C1HOPT_enID586ID586&oq=gunung+papa&aqs=chrome.1.69i59l2j69i57j0l2j69i60.6560j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8
-pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2018/02/11/kisah-gunung-cikuray-garut-di-masa-perang-yang-mistik-dan-yang-heroik-419309
-https://www.hipwee.com/list/5-tips-mendaki-gunung-untuk-pemula-yang-wajib-di-lakukan/
No comments:
Post a Comment