Menurut saya semua
manusia itu terlahir baik. Hanya saja ada yang tumbuh besar menjadi manipulatif,
arogan bahkan tidak punya hati. Kalau pada main Twitter mungkin tahu banget apa
yang lagi rame sekarang ini. Salah satu selebgram yang dipuja-puji karena
tindakan sosialnya beberapa waktu lalu, kemarin justru menjadi musuh satu
Twitter. She’s falling from her grace so fast.
Selebgram tersebut
dianggap terlalu arogan hanya untuk menutupi kasus plagiarisme yang dia lakukan
di masa lalu, well guess what, sampai hari ini juga masih
ternyata. Salah satu akun di Twitter baru saja nge-spill apa-apa saja postingan sang selebgram yang nyomot karya orang
lain. Selebgram ini dianggap manipulatif karena membawa kejadian masa lalu dan
mental health issue yang jelas nggak ada korelasinya.
Sengeri itu loh efek
media sosial saat ini. Bisa menjadi terkenal hari ini karena lalu terjatuh
dengan buruknya keesokan harinya.
Eh, ada loh film yang
kisahnya mirip-mirip. Kebetulan beberapa waktu lalu saya mendapat kesempatan
press screening film ini. Judulnya 99 Nama Cinta. Saya juga sebelumnya diundang
ke launching poster dan trailernya, sih.
Di film 99 Nama Cinta
juga ada kejadian serupa kayak si mbak selebgram. Karakter utamanya yang bernama
Talia mengalami fase dipuja-puji kemudian dengan cepatnya jatuh akibat
tindakannya sendiri. Terkenal sebagai produser sekaligus pembawa acara talkshow, Talia nggak ubahnya kayak akun
gosip di Instagram, Lambe Turah. Gimana enggak ya, rahasia bintang tamu
dijadiin konten tanpa consent.
Diumbar tanpa persetujuan bintang tamunya. Jelas kalau bintang tamu yang aibnya
diumbar merasa menjadi korban kemudian marah-marah bahkan menuntut Talia. Masih
untung Talia nggak dipecat ya, hanya dipindahkan aja ke acara tv yang ratingnya
jelek.
Kejadian tersebut menjadi
titik balik bagi seorang Talia karena tanpa dia dia sadari, dengan dia
dipindahkan ke acara tv yang kurang penontonnya. Talia justru jadi belajar
banyak. Bahwa hidup tuh nggak semua tentang popularitas apalagi menjatuhkan
orang lain. Kena kualat pula karena rekan satu timnya yang adalah bawahannya
malah ngegantiin posisi dia sebagai pembawa acara talkshow tersebut. Diubah nama tapi format tetap sama, umbar aib
bintang tamunya. Talia malah eneg sendiri lihat kelakuan temannya tersebut.
*kasih kaca*
Bahas Talia, saya
sampai lupa kalau premis dari film ini adalah cinta sepasang muda-mudi yang berbeda
latar belakang. Satunya pekerja industri kreatif, satunya lagi ustaz di
pesantren. Kalau Talia diperankan Acha Septriasa, ada Deva Mahenra yang
memerankan Kiblat.
Di trailer sudah dilihatin sekilas kalau mereka berdua punya kenangan
masa kecil bersama, artinya sahabat masa kecil. Ketemu lagi pas sudah dewasa
dan jatuh cinta walau tadinya rada pasif agresif satu sama lain. Begitu ya
cinta mula-mula, malu-malu tapi mau. Sok cuek tapi perhatian. Sok nggak kangen
tapi baper. Ah, kangen masa muda. Hahaha.
Film 99 Nama Cinta ini
sebuah film romansa religi. Memakai judul yang diambil dari Asmaul Husna atau
nama-nama yang baik dan indah milik Allah. Bagi sebagian orang mungkin di film
ini terasa kalau kisah religinya kurang. Bagi saya porsinya pas sih.
Mengajarkan kisah agama tidak perlu dibikin terlalu serius. Romansa ringan
antara dua orang saja cukup mengajarkan kalau suatu agama itu baik adanya.
Manusianya aja yang enggak. Kebanyakan proses syuting juga diambil di Kediri. Cara sutradara mengangkat lokalitas di kota ini patut diacungi jempol.
Selain Acha dan Deva,
para pemain lainnya ada Adinda Thomas, Chiki Fawzi, Susah Sameh, Dzawin, Donny Damara, dan Ira Wibowo. Dzawin bagi saya cukup menjadi scene stealer karena celetukan spontannya di film ini.
Sudah nggak sabar
kepengin nonton film ini? Tungguin ya, 14 November 2019 tayang serentak di
seluruh bioskop kesayangan kalian.
No comments:
Post a Comment